Modern Empire || Funfiction #Dahmin(DahyunJimin)

Episode 16

Boleh gak aku minta 80 vote untuk part ini ?? Gak juga gak papa sih, gak maksa juga hehehe:)

Note : Kata bercetak tebal adalah Flashback eeaaa...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

^Sebelumnya^

"Yak Kim Seok Jin, jadi tidak bermain bowling nya ?" Tanya Jimin dengan smartphone di genggamannya, posisi nya kini ia sedang menatap lurus keadaan lalu lintas yang lancar dari dalam mobilnya.

"Jadi dong masa tidak jadi, aku sebentar lagi sampai. Kau dimana ?"

"Sedang di jalan juga"

"Tunggu! Jangan bilang, kau berjalan kaki lagi ?"

"Kau bodoh yah?? Jarak dari rumahku ke tempat bowling lumayan jauh bodoh. Ckck"

"Ya siapa tahu saja kau tak mengenal jarak heheh, biasanya kan jarak sejauh apapun kau tempuh dengan berjalan kaki"

"Jangan terbiasa dengan kebiasaan Jin, susah juga yah bicara dengan orang yang tidak waras"

"Aku bukannya tidak waras Jim, hanya kurang saja" Seok Jin tertawa

'Meladeni orang tidak waras sama saja tidak warasnya, ckck' batin Jimin

"Sudah yah ku tutup" ucap Jimin

"Eittt tunggu dulu!" Ujar Seok Jin

"Apa lagi ? "

"Kau serius mau main bowling ? Tidak kah kau seharusnya di rumah saja mengingat besok kau harus pemberkatan ?"

"Besok yah besok, sekarang yah sekarang. Dan yang ingin ku lakukan sekarang ya bermain bowling, kan kau yang bilang sendiri kita harus menghabiskan waktu bersama sebelum aku menikah. Nanti setelah aku menikah, waktu ku tak bisa luang lagi Jin. Aku ingin melakukan apapun yang ku suka sebelum waktu itu tiba"

"Hhmm, iyah iyah aku mengerti. Ya sudah hati-hati dijalan dan cepat lah!"

Saat sedang nyaman menyetir mobilnya, mata Jimin tanpa sengaja melihat dua orang yang tidak asing menurutnya. Mata Jimin mengenali lelaki itu yang sedang menangkup pipi yeoja di hadapannya, bibir Jimin terbuka kecil.

'Tunggu, gadis itu bukannya ......?" Tanya Jimin dalam hati untuk memastikannya. Yahh... Mata nya membulat, pupil matanya juga membesar saat menangkap sosok yeoja disana. Pikirannya masih berkabut.

Sayangnya Mobil Jimin sudah melewati kedua insan itu, dan pikirannya kini kembali terfokus ke jalanan. Tak butuh waktu lama, seolah di dalam dirinya ada yang menuntut dirinya untuk menghampiri dua sejoli itu. Jimin ingin putar balik dan bersiap untuk menyalakan lampu sein kanan mobilnya.

"Ya sudah kalau begitu aku tut--" ucapan Seok Jin terpotong.

"Tidak, tidak! Ini tidak bisa di biarkan!" Gumam Jimin sembari memutar stir mobil nya ke arah kanan.

"Apa ?? Tidak bisa dibiarkan apanya Jim ?!!" Ucap Seok Jin, jangan lupakan sosok Jin yang masih setia dengan earphone bluetooth di telinganya sehingga ia dapat mendengar jelas gumaman yang keluar dari mulut Jimin.

Jimin tak sadar bahwa panggilan dari Seok Jin masih tersambung. Masa bodo dengan Seok Jin, pikirannya kini sedang teralihkan oleh sosok gadis yang akan menjadi istrinya esok hari itu.

Seok Jin pun melihat ponselnya, panggilannya masih tersambung tetapi sudah tidak terdengar suara Jimin di sana, "Yakk Park Jimin ?? Ada apa eoh ?? Hallo!! Jim ...Hallo!! Kau kenap----"