[13] Coffee Friends

684 98 3
                                    


Di hari yang sangat amat panas ini, Bayu diajak oleh Calvin ke cafe tempat saudaranya beramal. Kenapa beramal? Karena sebagian hasil penjualan dari cafe tersebut akan disumbangkan ke yayasan panti asuhan dan panti jompo. Tak jarang juga dananya digunakan beramal untuk tunawisma dan bantuan dana pendidikan.

Steven sebagai pemilik cafe menggaet teman-temannya yang dia kira memiliki bakat dan wajah mumpuni untuk bekerja di cafenya. Kata Steven ini strategi penjualan.

Udara di sekitar cafe tidak begitu panas, karena cafe ini sudah berada di dataran yang cukup tinggi. Walaupun ada sinar matahari, tetapi angin yang berhembus masih mendominasi.

Sesampainya di cafe tersebut Bayu disuguhi pemandangan nan indah. Ada kebun di jalan menuju ke cafe tersebut. Kebun kopi, benar kebun kopi akan menyambut pelanggan yang datang.

Sedaritadi Bayu hanya diam, karena dia terpesona dengan cafe milik sepupu Calvin tersebut. Bahkan ketika mereka mulai masuk ke dalam cafe, suasananya sangat comfy.

Cal nampak mencari-cari seseorang, dan dikala pandangannya beradu dengan orang yang dia cari "Eh!? Cal, duduk gih gue bawain menunya." Cal mengangguk sambil tersenyum canggung.

Bayu dan Calvin memilih duduk di bar agar dapat melihat si barista menyajikan menu. "Nih pilih, temen Cal ya?" pandangan pria itu beralih kepada Bayu.

"Iya gue Bayu," Bayu mengulurkan tangannya, dan pria itu menjabat uluran tangan Bayu. "Steven, dinyamanin aja ya nongkrongnya. Lain kali ajak cewe lo ke sini." Bayu terkekeh, masalahnya dia tidak punya cewe. Kepikiran cari cewe saja baru beberapa bulan yang lalu.

Setelah berkenalan tadi, Bayu dan Calvin memesan menu. Calvin roasted bread dan americano, sedangkan Bayu memesan julio burger's dan jus jeruk coklat.

"Namanya lucu, mana orangnya yang buat?" tanya Calvin pada Steven yang mencatat pesanan mereka. "Tuh yang pake hoodie abu-abu." Calvin terkikik geli ketika orang yang disebut Steven melirik ke arahnya.

"Tunggu bentar ya, gue buatin dulu pesenannya." Calvin dan Bayu sontak mengangguk. Ya begini, kalau Bayu dan Calvin ngedate pasti akan seperti pasangan klasik. Kalau ditambah Aji, baru akan nampak seperti kumpulan anak millenial.

"Ini sengaja yang kerja disini ganteng semua? Mayoritas pembelinya cewe."

"Iya sengaja. Akal-akalan Steven lah, sama Bang Julio juga." fyi, Steven sebenarnya jauh lebih tua dari Calvin, tapi ibu Steven adalah adik dari ibu Calvin.

Mungkin nanti Bayu akan ajak Joanna. Di sini tempatnya romantis, terlebih jika makan di luar ruangan, akan terlihat seperti sedang berpiknik.

"Udah lama temenan sama Cal?" tiba-tiba Steven nyambung obrolan. Padahal dia sedang repot mengurusi pesanan pelanggan.

"Lumayan, sejak dia kuliah." Kira-kira begitu pertemuan awal dari Bayu dan orang-orang di cafe milik Steven.

    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.



Bayuaji side

Pagi ini adalah pagi yang gue nantikan. Kenapa gitu? Soalnya pagi ini rencananya gue sama Joanna bakalan ngedate lagi.

Kok bisa? Ini gara-gara temennya Joanna, siapa ya namanya. Syaline, iya Joanna yang maksa ngajak ngedate gue, lebih tepatnya gue dan Aji.

Syaline katanya ada dendam tersendiri sama anak Eska. Intinya Joanna pengen ngebuktiin kalau anak Eska ga seburuk yang Syaline pikir. Ya sebenernya gue agak tersinggung sama obrolan mereka siang itu.

Bayu -bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang