Ash but not grey

491 66 20
                                    


"Mas, kenapa nangis lagi? Keinget ya?" Iya, itu Bayu yang sedang menangis, terkadang menjelang tidur malam begini dia teringat kejadian yang tidak mengenakkan yang menimpa keluarga kecilnya.

"Gak tau, sesek rasanya." wanita itu dengan sabar mengelus punggung Bayu, dengan tujuan agar lelaki itu bisa lebih tenang.

"Mas, besok terapi aja ya?" Iya, Bayu mengalami trauma pasca kejadian itu. Kejadian dimana dia kehilangan sosok yang dia sayang.

"Enggak deh, udah mendingan kok." Ujarnya sambil mengusap sisa air mata di pipinya.

"Mas, kesehatanmu lebih penting." Wanita itu menekuk bibirnya kebawah dan hampir mengerucut ke depan, Bayu jadi gemas.

"Iya, aku tau. Wony juga penting, sana kamu tidur." Bayu mengecup singkat bibir wanita itu dan beralih mengelus perut besarnya, tak terasa sudah enam bulan berjalan.

"Mas, kamu harus bisa ikhlasin yang lalu." kata si cantik sambil membelai surai Bayu yang kini tak pernah dicat seterang dulu, alias selalu coklat tua seperti aslinya.

"Yaudah aku tidur ya sama Wony." menyerah, mata wanita itu sudah berat seharian bekerja di kantor kejaksaan. Dia butuh istirahat, sekalian menuntaskan tidur yang kurang selama 5 hari ini karena besok adalah hari Sabtu yang artinya libur.

"Iya, good night." Bayu memberikan ucapan dan kecupan singkat di bibir si ibu hamil.

Sebelum tidur, Bayu menyempatkan untuk berbincang dengan bapak-bapak sebelah alias Calvin. Haha, Calvin bahkan udah punya anak perempuan namanya Ciara.

Mereka suka banget gibahin istri sama anak kalo midnight thought gini.

"Bang Bayu, Aji mau join telpon apa ga kita ajak Eska sekalian?"

"Emang pada idup? Paling yang kuat sampe jam segini cuma lo sama Ino, Aji juga kadang."

"Heh ini Haris ngechat gua barusan. Si Esa juga abis update snapgram, Jusuf nyariin di grup bang coba cek."

"Lah iya bocil. Pacarnya ngapa dah ini." Iya, Jusuf si bungsu udah punya pacar. Bahkan Eska cabang London juga sudah berpuan, katanya sih anaknya kembar lucu ya? Hihihi.

Di Eska ini yang udah punya baby baru Calvin sama Haris. Ino masih seneng pacaran sama istrinya, haha jadi putus kok sama Ai tapi habis itu dihalalin.

Kalo Aji udah punya calon dia, sama kaya Mahesa yang tahun besok bakalan diresmikan. Huh Eska berkembang ya membernya tambah banyak. Oh iya Felix, dia udah beristri  tapi tinggal di Australia.

"Fix ajak yang lain." akhirnya mereka memulai panggilan grup. Bayangin ramenya bapak-bapak telpon. Haduh, makin tua kelakuan.

"Bang gua capek nih jadi ayah rumah tangga hari ini, lo besok harus rasain." Suara Haris menyambut panggilan grup yang penuh suara gemresek.

"Hahah, lo ajarin apaan anjir anak lo." Yang sudah bergabung ada Bayu, Calvin, Haris, Aji, Mahesa, dan Ino.

"Ayis apa bisa ngurus anak." cibir Aji dari seberang sana sambil menguyah chiki sepertinya.

"Astagfirullah Aji, bisa atuh." Haris gaboleh emosi, karena dia udah emosian sehari ini tapi dipendam.

"Hahahah, kalian juga udah malem tidur ogeb." Calvin mengingatkan.

"Males," Hey, daritadi diam baru bersuara dan bikin kaget bapak-bapak lain, Kirino doang emang.

"Heh tumben Bang Ino join! Biasanya aw aw." Haris agak sengklek hari ini otaknya perlu penyegaran.

"Bangsat aw aw apaan. Hahahaha." Aji tertawa diujung sana, bujangan bebas ketawa malem-malem.

"Bego, lu kapan bang mau kasih kita ponakan." Kalo bujangan bijak satu ini juga masih bebas, Mahesa yang tumben ikut telpon grup.

"Kapan-kapan nunggu Wonwon lahir." Jawab Ino dari sana dan membuat Bayu terpanggil dengan nama Wonwon si calon anaknya.

"Won-won sehat kan Bang Bayu!?" Mahesa mendadak excited, dia suka banget sama anak kecil. Mahesa juga sering mampir ke rumah bawain cemilan buat si istri. Dan dia suka banget ngajak ngomong Wonwon.

"Ibunya sehat kan?" Kalo ini udah jelas Haris sih.

"Wey Haris! Lo udah punya bini anjer." Tegur Aji dan membuat Bayu sedikit terkekeh.

"Sehat semua kok." jawab Bayu akhirnya setelah suasana tenang. Namun di tengah tenangnya panggilan yang berlangsung muncul suara tak terduga.

"Helo guys." suara berat nan khas milik kokoh yang sedang tinggal di negeri orang.

"Heh!? Felix?! Halo brouw!"

"Apakabar Lix."

"Lix pulang bawain Koala dong." tuhkan Haris butuh liburan sumpah, makin aneh aja sejak anaknya umur setahun.

"Hahaha iya ganci aja ya."

"Felix sudah isi belum nyonyanya?" tanya Bayu, kepo dia.

"Belom, masih proses."

"Wah Ino sama Felix kudu cepetan nyusul gua." Calvin bicara gitu, tiba-tiba sepi. Tapi ada yang muncul lagi rupanya.

"Punten." Suara si adik bungsu membuat kaget kakak-kakaknya.

"Heh bocil lu belom tidur!?"

"Belom bang hehe."

"Tidur semua lu bocil! Gua mo gibah bini sama yang punya bini aja." ya sekilas seperti itu malamnya Bayu sebelum dia pergi ke alam mimpi menyusul sang istri dan Wonwon.



    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.


Bayu merasakan guncangan tubuhnya begitu hebat, memori lama memaksa untuk mengingat kecelakaan itu lagi. Namun Bayu sadar setelah suara wanitanya terdengar. "Mas bangun, hari ini kita ke tempat Ashley."

Bayu dengan cepat membuka matanya, dan menemukan istrinya duduk di kursi rias yang dibawa ke dekat kasur dimana Bayu tidur. "Huh? Oke, bentar deh kamu udah siap?"

"Udah lah nanti Ashley mau lihat mama sama adeknya masa belom siap." Bayu tersenyum, walaupun mendengar nama Ashley mentrigger trauma Bayu. Tapi dia sadar bahwa Ashley bukan kesalahannya, ini takdir.

"Hahaha, yaudah deh. Aku mandi ya." Bayu beranjak ke kamar mandi, karena rasanya tidak pantas untuk bermalas-malasan lagi, sudah tua juga.

"Iyaa, sambil aku bikinin toast ya." Dengan sigap dia berkutat didapur bersama dengan peralatan masaknya, sudah biasa menyiapkan sarapan seperti ini.

"Cepet banget mandinya, buruan ganti baju gih. Udah aku siapin tadi." back hug, tentu itu membuat wanitanya kaget apalagi dia tengah membuat toast untuk sarapan pagi ini.

"Iya cantik, santai aja." Ujar Bayu tepat setelah mencium pipi kiri istrinya, huh bikin yang jomblo iri aja.

"Ash gimana ya bubs? Dia seneng kan disana?"

"Seneng lah pasti, dia pasti lagi main sama temen-temennya. Ini tuh udah takdir mas." Kata sang istri sambil menyisir surai coklat alami milik Bayu.

"Iya, i know. Aku udah berusaha gak nyalahin diri sendiri kok."

"Heem, yaudah ih ayo cepet berangkat. Sarapannya di mobil aja kamu lama mas."

Dan satu hal yang Bayu sadari sejak dia menikah, dia punya istri yang tangguh. Benar, Joanna telah berubah menjadi sosok yang tangguh setelah dua kejadian tragis yang dia alami. Bahkan dia lebih tangguh dari Bayu, walaupun sulit bagi mereka untuk memiliki keturunan setelah kecelakaan tiga tahun lalu.

Sekarang yang Bayu harapkan hanya Joanna dan Wony (calon anak mereka) sehat selalu. Bayu tidak ingin kejadian saat Joanna berumur 20 dan 28 terulang kembali, sudah saatnya mereka bahagia.



    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.

Officially tamat yeaay, astaga maaf banget kalo ceritanya ga jelas. Dan makasih yang sudah support, ilysm. Maaf gais aku gajago bikin sad ending, aku bikin bahagia deh maaf kalo ga sesuai ekspektasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bayu -bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang