[17] Sekala Bukan Segala

400 78 7
                                    

Hari ini merupakan hari dimana Joanna dan Sekala akan bertemu. Kalau kata Joanna, ini perpisahan terakhirnya. Sudah tau sering tersakiti, yang namanya Joanna terlalu kebal dengan itu semua.

"Jo lo ngapain sih cantik-cantik, ga ada gunanya. Sekala bisa dapet yang lebih cantik dari lo." Joanna menoleh dan menatap Calvin dengan pandangan paling sengit. Calvin terus saja merusuhi dia.

"Jo, besok lusa gue mau dateng ke sidangnya Bang Bayu. Lo kalo mau dateng, dateng aja."

"Gue siapa, emang pantes dateng kesana?" Jawab Joanna sambil memoles bibirnya dengan liptint favorit.

"Siapa yang bilang lo gapantes anjir!? Lo tuh ada kesempatan dimanfaatin." Calvin bangkit dari posisi tidurannya emosinya mulai bangkit pula.

"Ya ntar liat situasi." jawab Joanna singkat, karena ya dia kan lagi pake liptint harusnya fokus ngeratain malah diajakin ngomong.

"Ih bangsat!" Calvin emosi lihat Joanna mempercantik diri dan menjawab perkataannya dengan singkat. Calvin mengambil bantal dan melemparnya ke arah Joanna.

"Aw! Calvin sakit goblok!"

"Lo kapan sadar sih, lo tuh engga seburuk itu buat Bayu." Joanna mengambil bantal yang tadi Calvin lempar ke arahnya lalu menjadikan bantal itu tumpuan tangan sambil berkaca.

"Tetep aja dia gapantes dapet cewe kaya gue." Ujar Joanna pada akhirnya, dia selalu tidak percaya diri dengan segala latar belakang percintaan yang dia punya. Padahal milik Bayu sendiri belum tentu sempurna.

"Alah cuma gara-gara Sekala bangsat, dah lah gue mau ke rumah Felix." Calvin mulai bangkit berdiri meninggalkan Joanna sendirian di kamar.

"Calvin gatel!" Joanna kesal lalu membanting bantal itu ke arah kasurnya.

"Bodoamat yang penting bahagia." mendengar kata bahagia, Joanna sedikit mengingat-ingat kapan terakhir dia merasakan kebahagian yang begitu menggebu. Terakhir dia merasakannya saat seorang pedagang menuduhnya dengan Bayu berpacaran.

Saat itu Joanna baru saja membeli es potong dan berusaha menjejalkan ke mulut Bayu yang sedang mabar, katanya disuruh Jusuf mabar mendadak. Lalu si abang yang jual es bilang kalau Joanna perhatian sekali dengan pacarnya bukannya malah dimarahi karena mabar.

Walaupun malam itu mereka baru pertama kalinya bercengkrama intens, tapi Joanna sudah merasakan bahagia yang amat sangat bersama dengan Bayu.

Setelah melihat kembali pantulan dirinya di kaca dan di depan kamera, Joanna keluar kamar dan turun untuk menunggu Sekala di ruang tamu. Beginilah penampilan Joanna saat akan pergi bersama Sekala.

 Beginilah penampilan Joanna saat akan pergi bersama Sekala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi." baru saja Joanna mendaratkan pantatnya di sofa, sudah ada yang menyuruhnya untuk bangkit kembali membuka pintu.

"Hei," Joanna sedikit kaget melihat Sekala sudah tiba di rumahnya, Joanna kira tadi tukang paket yang mengirim gitar baru untuk Jeremy.

Bayu -bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang