[18] Tragedi Sebelum Sidang

451 86 8
                                    


Sudah mulai larut malam, namun Bayu masih belum dapat memejamkan matanya. Besok adalah saatnya untuk penentuan kelulusan, sidang skripsi.

Malam ini Bayu benar-benar gugup. Dia bahkan tidur ditemani Kirino. Kirino sudah lelap di alam mimpi, Bayu masih terjaga dengan beberapa buku materi yang dia biarkan terbuka.

Bayu sidang itu, antara semangat dan mau mati aja. Soalnya kemarin dia berhasil tau gebetan Joanna, namanya Sekala. Dia diceritain Felix yang satu perumahan sekaligus adik kelasnya Joanna pas SMA.

Gimana gak kepikiran, lha orang sampe mention di twitter. Kan Bayu jadi ketar-ketir waktu ngestalk, mana isi twitnya recehan highclass gitu lagi. Feedsnya instagram juga bagus bener, ya pantes Joanna suka sampe gabisa move on.

Kira-kira gini isi twit Joanna sama Bayu beberapa hari lalu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Bayu lebih ke minder daripada kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin Bayu lebih ke minder daripada kecewa. Toh Bayu belum jadi siapa-siapanya Joanna, ga pantes buat kecewa. Jadi Bayu minder buat deketin Joanna lagi. Huh, dasar Bayu ngeselin.

"Bang Bayu buruan tidur anjir. Besok lu sidang telat ga konsen mampus lu ngulang."

"Eh bangsat lu doanya."

"Makannya tidur, udahlah Joanna gampang." Emang ya kata-kata dari orang punya pacar tu nampak berpengalaman dan berbobot gitu, Bayu langsung rebahan dan tidur di sampingnya Kirino.

"Santai aja, kalo lu dah lulus dapet kerja nanti jodoh itu nyusul." nyusul sih nyusul, tapi kalo kelamaan kan Bayu ketar ketie juga ya.

"Hm iye, udah ah lur tidur." setelah itu mereka berdua terlelap, ya dengan segala beban pikiran masing-masing.


    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.


Bayu sudah bangun? Tentu sudah. Sejak jam lima pagi dia sudah bersiap mandi dan sarapan, sekarang dia hanya tinggal menyiapkan diri untuk sidang nanti.

Jangan tanya Kirino, dia baru bangun jam setengah enam dan sekarang dia lagi sarapan sambil dengerin Bayu sama Fazrin yang mau sidang. FAZRIN SIDANG JUGA? oh jelas, cuma ga di announce kaya Bayu.

Soalnya, siapa juga yang mau nemenin Fazrin selain sembilan koefisien? Yakan? Kalian yang mau nemenin Fazrin sidang, sok atuh sok.

"Bang Bayu!!" Bayu melongokkan kepalanya melihat siapa yang memanggil dari arah luar kamar kosnya. Oh ternyata si maba Galang.

"Kenapa Lang?"

"Ada tamu cewe nyari lo." Bayu menaikkan alisnya sedikit kaget, siapa ya? Joanna?

"Oke bentar gue turun." Bayu meninggalkan Fazrin dan Kirino di lantai atas dan turun ke bawah untuk melihat siapa tamunya.

Begitu menuruni tangga, Bayu melihat seorang gadis dengan rambut digerai sedang duduk di sofa ruang tamu. Dan begitu Bayu mendekati, gadis itu menoleh dan benar saja itu Joanna.

"Jo, ngapain?"

"Mau ngasih ini buat Mas Bayu." Joanna mengangkat sekotak bekal yang nampak elegan bagi Bayu.

"Naik aja yuk, ada Fazrin sama Kirino diatas." Joanna mengangguk antusias, dia senang kalau di atas ada banyak orang jadi dia tidak perlu canggung dengan Bayu.

"Wets ada cewe cantik." Ujar Fazrin ketika Joanna menginjakkan kakinya di kamar kos Bayu.

"Hai Jo!" sapa Kirino dengan posisinya yang kini sedang rebahan, adahal baru saja sarapan.

"Jangan deket-deket Ino! Dia ileran, belom mandi." cegah Fazrin dan mempersilahkan Joanna duduk di tempatnya.

"Gue mandi kamarnya Bang Fazrin ya," Kirino beranjak dan melenggang pergi ke kamar seberang milik Fazrin.

"Gue balik juga ya, lo santai-santai aja Bay, Jo." Kini tersisa Joanna sendirian, huh. Padahal pikirnya dia akan bercengkrama dengan yang lain saja, malah mereka pergi meninggalkan Joanna.

"Jo,"
"Mas," eh, mereka bilangnya barengan. Joanna deg-degan gini. Rasanya ingin menenggelamkan diri ke dasar samudera paling dalam.

"Ladies first." Joanna menghela nafasnya, sudah tertebak pasti harus dia duluan yang bicara. Padahal dia sendiri tidak tahu harus bilang apa.

Hening, Joanna nampak berfikir. Otaknya tidak bisa diajak bekerjasama dengan hatinya, bagaimana ini.

Dengan gerakan cepat Joanna menyambar bibir Bayu, tolong maafkan dosa Joanna yang memulai duluan. Joanna hanya ingin mengatakan bahwa, dia ingin Bayu bukan Sekala.

Bayu? Bayu spot jantung tentunya. Dia membelalakkan mata tidak percaya, gadis di depannya ini kenapa. Kenapa dia bersikap seperti ini kepada Bayu. Bibir mereka tertaut cukup lama samapai akhirnya Joanna melepaskan tautan mereka berdua, dan Bayu menahan tertawa karena wajah Joanna begitu malu. Bayu merengkuh Joanna kedalam dekapannya untuk mengurangi rasa malu gadis dihadapannya itu.

"Gapapa, aku tau kamu pengen cerita tapi gabisa. Nanti ya habis aku sidang, kamu siap-siap aja dulu." Bayu mengusap punggung Joanna agar gadis itu merasa tenang.

"Mas, maaf."

"Kenapa maaf? Kamu enggak salah." Joanna menggeleng, sangat terasa bagi Bayu walaupun dia tidak melihat dengan jelas tapi dia merasakan pergerakan Joanna.

"Eh woi malah pacaran, bazeng!" Kirino mengumpat ketika dia mendapati Bayu sedang merengkuh Joanna ke dalam pelukannya.

"Kirino jangan ganggu deh, kasian mereka. Dah ayo kita turun duluan." Fazrin as always wise keterusan sama Bayu sih jadi begini.

"Tinggal aja sekalian." kata Kirino lagi, ngegas lagi kaya diri sendiri gapernah aja padahal 24/7.

"Gapapa kak, tinggal aja aku bawa mobil kok." ujar Joanna sambil melepaskan pelukan dari Bayu, namun tangan Bayu masih mengenggam tangan Joanna.

"Oh yaudah kita duluan ya." ujar Fazrin akhirnya.

"Yoi bro ati-ati." Bayu santuy bener jawabnya, seakan hari ini hari kebahagiannya Bayu. Padahal sidang aja belom woi.



    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.


Yeay akhirnya double up! Jangan lupa vote ya komen juga kkkk

Bayu -bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang