[16] Reaksi dari Aksi

411 81 3
                                    

Joanna masuk ke mobilnya Calvin dengan wajah cemberut. Iya mereka habis makan tahu gimbal favorit Joanna,. soalnya mereka berdua kelaperan abis kena matkul yang menguras otak.

"CAL KOK KETAUAN SIH!?" Joanna kesal, iyalah sehabis lihat twit dari Bimo yang mention Calvin.

"Ya ketauan lah bego, soalnya kan atas nama gue." Joanna berdecak dan merutuki kebodohannya. Calvin sebenarnya sudah memperingati Joanna, namun Joanna malah pesan atas nama Calvin soalnya sudah terbiasa dengan memesan makanan atas nama si sepupu.

"Tapi kan gue udah bilang ke mabanya kalo anon." Joanna membela diri, tapi ya bagaimanapun tetap tertebak apalagi Bimo yang menjadi radarnya Bayu.

"Sama aja tetep bodoh." Cal mulai melajukan mobilnya menuju ke rumah Joanna. Sehabis ini Cal akan langsung pergi lagi mengerjakan tugas kuliah yang lain.

"Cal, keputusan gue udah tepat belum ya?" Bagi sebagian orang akan mengira mereka berdua adalah pasangan, namun bagi Joanna mereka nampak seperti anak kembar yang selalu berbagi cerita baik suka maupun duka.

Lagi Calvin juga tidak keberatan dengan keluh kesah kakak sepupunya itu. Baginya lebih baik berbagi cerita daripada menyayat luka hingga dalamdan hanya merasakannya seorang diri.

"Kalo lo nyaman, berarti tepat. Ya selama belum membahayakan diri, lo jalanin aja dulu. Gue yakin juga Bang Bayu gabakal berani macem-macem, lagi lo adeknya Bang Jae."

Joanna justru menatap jalanan dengan nanar, sebenarnya dia juga tidak ingin terus menerus menolak laki-laki untuk mengisi hatinya. Siapa juga yang ingin seperti itu. Sekalipun Joanna terkenal dengan anak yang ambis dalam kuliah, dia tetaplah manusia realistis yang ingin punya pasangan.

Namun tanpa disuruh masuk ke dalam ingatannya, memori lamanya kembali terputar. Kakak kelas yang meninggalkannya untuk urusan perkuliahan dan karir, namun nyatanya itu hanya alasan belaka.

"Sekala lagi? Bangsat kan dia gausah dipikirin. Kalo Bayu yaudah Bayu, kalo lo masih ngarepin Sekala ya udah jangan sama Bayu." Joanna selalu berpikir kalau dirinya tidaklah pantas untuk laki-laki sebaik Bayu, lihat sekarang. Bahkan dia masih sempat mengingat masa lalunya dan meragukan Bayu yang jelas-jelas pantas mendapatkan perempuan baik, bahkan lebih baik dari Joanna.

"Lo pantes buat Bayu, asal lo harus buang jauh Sekala dari pikiran lo." Joanna mengehembuskan nafas kasar. Calvin memang cenayang tingkat dewa, dia selalu tau akan kemana pikiran lawan biacaranya melayang saat melamun.

"Gue jadi pengen ketemu Sekala sekali lagi." Calvin mengerem mobilnya mendadak, membuat kendaraan di belakang terkaget dan membunyikan klakson mereka.

"Lo gausah aneh-aneh deh Jo. Tau bangsatnya Sekala kan?" Mau berapa kalipun Joanna disakiti Sekala, dia tetap akan terus memaafkan Sekala dan menganggap kesalahan Sekala itu angin lalu.

"Terakhir ya Cal, plis." Calvin mendecak kesal, masalahnya perempuan keras kepala ini akan selalu bersikukuh bertemu dengan masa lalunya.

"Oke, gue temenin." Terakhir Joanna berhubungan kembali dengan Sekala, Joanna tumbang dan di rawat di rumah sakit. Karena memang Sekala sebrengsek itu menurut Calvin.

"Makasih Cal ganteng." Dan di lain sisi Joanna kembali menghubungi Sekala, si crush semasa SMA yang nyatanya tidak dapat dia gapai.

" Dan di lain sisi Joanna kembali menghubungi Sekala, si crush semasa SMA yang nyatanya tidak dapat dia gapai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa mobil Calvin tiba di pekarangan rumah, dia menghentikan laju mobilnya. Dan dia berpesan sesuatu kepada Joanna "Inget jangan baper lagi lu sama Sekala. Kalo lu deket-deket Sekala lagi, gue laporin mami." dengar kata mami dari mulut Calvin, Joanna sedikit menciut. Pasalnya sang ibu lah yang paling menentang hubungan Joanna dengan Sekala.

"Iya janji, salam buat Yohan!" Joanna dekat dengan teman satu kelasnya Calvin yang mana dia selalu menjadi radar terbaik untuk Joanna saat bingung mencari Calvin.

"Oke, btw koko pulang malem hari ini. Tadi Bang Doni yang bilang." Joanna mengangguk dan setelahnya Joanna keluar dari mobil Calvin dan masuk ke dalam rumah.

Joanna meletakkan sepatu di rak, lalu menyapa hewan kecil peliharaan keluarganya yang sudah menantinya. Namanya kiyo, anjing peliharaan Joanna jenis pomeranian yang dibeli Jae untuk kado sweet seventeen Joanna beberapa tahun lalu.

"Kiyoo, udah makan belom? Uuu lucunyaa." Joanna menggendong Kiyo sampai ke kamarnya, lalu dia lepaskan begitu merasakan handphonenya bergetar terus menerus di saku.

'incoming call Mas Bayu'

Mampus, batin Joanna. Dia padahal sudah melupakan kejadian siang tadi, kenapa sekarang Bayu malah menelponnya, malunya bertambah lagi.

Tangan Joanna menggeser simbol yang mengaccept call. Dan Joanna sudah menghilangkan pikirannya mengenai kejadian tadi siang.

"Halo Jo?" Suara Bayu yang sudah lumayan lama tidak Joanna dengar, kini mulai terdengar familiar lagi.

"Halo." jawab Joanna dengan sedikit ragu campur malu.

"Kamu di rumah?"

"Eh, iya mas." Dengan percaya dirinya Joanna mengangguk sambil mengiyakan, seolah Bayu bisa melihatnya dari sana. Padahal Bayu tidak menggunakan fitur video call.

"Oh yaudah, makasih ya minumannya." Joanna kembali merasakan malu yang sangat hebat, sama seperti tadi saat Bimo membicarakannya di twitter.

"Hah?" pada akhirnya Joanna pura-pura seperti tidak tahu apa-apa.

"Kan kamu yang ngasih, gausah boong deh."

"Calvin, bukan aku." Joanna masih bisa mengeles, setidaknya memang Calvin yabg membayar minuman itu.

"Calvin ga pernah kaya gitu kalau ga ulang tahun anak Eska." Mampuslah Joanna gabisa alesan lagi. Joanna berfikir sejenak, apakah dia harus mengaku?

"Iyadeh aku yang pesen, suka ga?"

"Suka, btw deket-deket ini aku mau sidang skripsi. Kasih tau ke Calvin sama Bang Jae, kali mau dateng mereka." Joanna sedikit kaget, karena Bayu sendiri memang akhir-akhir ini tidak pernah berkontak dengannya, mungkin karena skripsi.

"Oke siap, kok mendadak? Kayanya kemarin masih belum selesai." Dan Joanna merutuki dirinya kenapa dia tidak pernah mau memulai duluan untuk menyemangati Bayu.

"Lebih cepet dari perkiraan ternyata."

"Ah gitu, yaudah nanti aku kasih tau."

"Oke, makasih Jo."

"Iya." Dan setelahnya, Bayu mengakhiri percakapan melalui ponsel itu. Tidak baik juga bagi Bayu kalau terus berbicara dengan Joanna.

    ˚ ✵ .   *
   ✺ ·     
✺     
*. .   
  . *
  *   
. · ✺ *.

Sekala siapa sih? Sekala kaya gimana sih? Sepenting apa Sekala buat Joanna? Part selanjutnya ya! Jangan lupa vote komen juga!

Bayu -bangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang