14.Blood Moon Rise

90 8 0
                                    

Yah, malam itu sangat menegangkan
.
.
.
.
.
.

Jungkook telah sempurna Awakening.
Sementara Suga, telah mengekang diri di kamarnya. Jujur menahan Awakening itu sangat sakit.

"Akh....... " pekiknya, sakit.

"Aku tidak bisa melawan Kookie" nafasnya menderu kencang

"Jennie pergi dari situ" telepati Suga pada Jennie

"Tapi, bang Jungkook..." sergah Jennie

"Tak ada penolakan" tegas Suga sambil menahan sakitnya

Suga sudah pulang kerumah setelah mengetahui kalo Namjooon sudah menyusul Taehyung.

Jennie langsung mengurung diri di kamarnya

"Kenapa Blood Moon sangat menyeramkan?" isak Jennie

"Aku telalu rapuh untuk ini"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tae, apa kau masih bisa menahannya?" tanya Namjoon

"Iya sepertinya bisa" perih, itu yang sedang di rasakan tubuhnya

"Aku harus cepat sampai sebelum Jungkook lepas dari segelku" gumam Namjoon sambil menancapkan gasnya agar dia cepat sampai

"Tahan Kookie, aku akan sampai..."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Akh..... Keluar dariku kau bukan diriku" pekik Jungkook pasa dirinya. yah..... Saat Awakening sosok yang didalam raganya adalah bukan dirinya, tapi, Ayahnya.

"Keluar kau keparat, kurang ajar" kata Jungkook sambil menahan sakit dari segel Namjoon

"Akhhhh... Pergi dari tubuhku" sungguh kesadaran Jungkook seakan mau habis diambilnya

"Tidak kali ini tidak akan" batin Jungkook

"Persetan dengan darah, aku ingin kau keluar dariku" gumam Jungkook sambil tertunduk, tak kuat lagi dengan siksaan batin dan raganya.

"Kau Ayah yang licik" gumam Jungkook sambil menyingrai

"Jangan harap aku akan jadi bonekamu ayah" seketika aura ayah Jungkook sedikit demi sedikit menghilang

"Pergilah tak berbekas dan jangan mengganguku lagi" setelah mengatakan itu, Jungkook hampir kehilangan kesadaran.

"Akhirnya, aku bisa bahagia" kristal bening itu jatuh.

"Selamat tinggal ayah, aku akan merindukanmu" Jungkook pun mendongak lalu tertunduk lagi.

"Aku sayang padamu" lirihnya di sertai isakan kecil

"Semoga kau bahagia bersama ibu"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hai, apa kau masih mengingatku?" tanya orang itu kepada Suga

"Hey, siapa yang bakal melupakanmu ayah yang picik tanpa kasih sayang padaku" Suga memincingkan mata sipitnya dan menatap tajam orang yang dipanggil ayah oleh dirinya itu

"Ah... Yah, kau semakin lama semakin melunjak saja yah..... Min Yoon Gi" kata orang itu dengan senyuman remehnya

"Huh... Tak berubah yah, dasar bajingan tua!!" tegas Suga sambil menekan kata 'bajingan' itu

"Jaga ucapanmu anak aneh, bajingan cilik" kata ayah Yoongi sambil meludah kecil

"Huh, kau itu tak pantas lagi ku panggil dengan gelar 'ayah' lagi" sinis Suga

"Terserah kau saja, asal kau tau, kau tak akan bisa membuatku mengubah keputusanku" ujar ayah Suga sambil menjauh dari hadapan anaknya itu.

"Bodoh.... Aku harusnya menyadari itu" gumam Suga

"Ayah.... Kau akan menyesal"

.
.
.
.
.
.

"Tae... Bertahanlah" lirih Namjoon

"Bang, aku, aku, sudah benar-benar tidak tahan" Taehyung benar-benar kesakitan sekarang

"Gue akan bertahan sampe rumah bang" kata Taehyung sabil menahan sakitnya.

"Baiklah, lo harus bisa tahan segel baru ini, mungkin akan lebih menyiksa"

Malam itu terlalu panjang untuk di jelaskan

Sudah lah Next part aja

Kuy scrool lagi

No More Me [Return To Shadow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang