PART📍DELAPAN BELAS

1K 74 5
                                    

STAY SAFE, HEALTHY, AND POSITIVE THINKING!!

HAPPY READING GUYS! 📖
JANGAN LUPA TEKAN VOTENYA! ⭐

🎶 PLAYED NOW | ANNETH - MUNGKIN HARI INI ESOK DAN NANTI |
÷
×

" Sebenarnya siapa kamu? Dari mana kamu mendapatkan rekaman itu?! " Tanya Atasya lagi dengan nafas memburu.

Wanita itu tersenyum menyeramkan di balik topengnya, Ia meraih tangan Atasya yang mencengkram kerahnya. " Bagaimana hadiahku saat itu, Apa kamu menyukainya? " Jawabnya balik bertanya dengan nada seolah tak terjadi apa-apa, Berbanding terbalik dengan wajah marah Atasya.

Wanita itu lalu menepis tangan Atasya. " Apakah ini caramu berterima kasih pada orang yang sudah membantumu mengingat kejadian penting itu? " Sarkasnya dengan merapikan bajunya.

Bahkan dia juga tau tentang traumaku. Batin Atasya tak menyangka, Memang setelah penculikan itu ia melakukan terapi untuk menghapus ingatan tentang hari itu dan hanya ada beberapa orang yang mengetahui traumanya.

Sedangkan Arga yang melihat lebih memilih diam dan mengawasi, Meskipun ia sempat terkejut karena penculik yang menculik Atasya ternyata sama dengan penculik yang menculiknya. Tapi diam-diam ia juga berusaha melepaskan ikatan tali pada tangannya.

Atasya menatap nyalang wanita itu, Ia ingin sebuah jawaban, Tapi wanita itu terus bungkam. Seolah terlalu dibingungkan rasa keingin tahuan, Ia melupakan Arga yang harus ia selamatkan. Rei sudah berhasil dilumpuhkan mereka, Ia hanya berharap Dave segera datang dengan polisi. Maka sebelum itu ia harus mengulur waktu dan memastikan Arga baik-baik saja.

" Tapi yang perlu kamu tau, Aku hanya ingin melihat kehancuran dan keputus asaanmu. " Ujar wanita itu dengan menodongkan tangannya pada rekannya, Dengan cekatan rekannya memberikan sebilah pisau padanya.

Atasya membelalakan matanya saat wanita itu dengan pisau di tangannya mendekati Arga. " Hei, Apa yang mau kamu lakukan? -- Ah sialan! " Serunya akan menghentikan wanita itu tapi langsung ditahan satu anak buahnya.

" Masalah kamu adalah aku, Jangan libatkan orang lain! " Seru Atasya lagi memperingatkan.

Tapi bukannya berhenti, Wanita itu malah menodongkan pisau ke arah Arga. " Kamu hanya punya satu pilihan! Kamu membunuhnya atau kamu bunuh diri kamu sendiri. " Ujarnya dengan seringaiannya di balik topeng.

Arga dan Atasya saling berpandang dengan keterkejutan, Lalu Arga mengalihkan tatapan nyalangnya ke wanita itu. " Gak usah aneh-aneh. Culik-culik aja, Gak usah pakai acara bunuh-bunuhan! " Ketusnya.

Wanita itu memberi kode kepada rekannya untuk melepaskan ikatan Arga yang langsung dilakukannya, Lalu wanita itu juga memberi kode kepada anak buahnya yang lain untuk berjaga-jaga kalau Arga melawan.

" Pilihan di tangan kamu! Kalian hanya punya waktu sepuluh detik untuk menentukan." Ujar wanita itu dengan paksa menyerahkan pisau kepada Arga.

" Oke, Aku akan menonton kisah cinta tragis ini. Mulai! " Seru wanita itu dengan menepi dan duduk di sebuah kursi yang tak jauh di sana untuk menonton.

" Sepuluh.... "

Duh, Kenapa Dave gak datang-datang sih?!. Batin Atasya gusar.

" ....Delapan. "

" Woy, Pelan-pelan elah! Masalah hidup dan mati harus dipikirin matang-matang ini. " Protes Atasya, Tapi tak digubris wanita itu yang malah terus menghitung membuatnya berdecak gusar.

Arga menghembuskam nafasnya panjang dengan memejamkan matanya mengingat setiap wajah orang yang dicintainya, Terlalu banyak, Tapi itu membuatnya lega karena banyak juga kenangan yang bisa diceritakannya pada ayahnya kelak.

BE MINE ✔( Squel The Perfect Boy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang