BeMine#36

737 40 7
                                    

Atasya memutuskan untuk pergi ke kamar-nya setelah ia membantu yang lain untuk membereskan sisa pengajian tadi. Atasya dan keluarga-nya memilih untuk menginap di rumah Aga, apalagi besok mereka akan ikut ke London menemani Atasya Konfrensi pres jadi biar sekalian.

Tapi langkah-nya terhenti ketika ia merasakan seseorang mencekal tangan-nya. Atasya langsung menatap pria yang mencekal tangan-nya itu dengan malas.

" Kita harus bicara. " Ujar Alfaro sambil menarik Atasya untuk memasuki kamar Atasya.

Atasya langsung melepas cekalan itu dengan kasar setelah sampai dikamarnya. " Ada apa? " Tanya Atasya to the point.

" Pernikahan kita diundur jadi 2 bulan lagi. Gapapa kan? " Tanya Alfaro sambil menatap dalam iris mata Hazel milik Atasya itu, melupakan semua sikap acuh Atasya.

" Kenapa harus 2 bulan? "

" Aku mau ngehormatin keluarga Aga yang berduka. Tenang setelah itu kita bakal nikah kok. " Kekeh Alfaro membuat Atasya mendengus.

" Cihh--. Gue mau semuanya dibatalin. " Decih Atasya membuat Alfaro menaikan sebelah alis-nya meminta penjelasan lebih tentang perkataan Atasya.

Atasya yang ditatap seperti itu oleh Alfaro membuat nyalinya sedikit menciut, namun bayangan tentang kematian Satria dan Aga membuatnya meneguhkan hatinya kembali.

" Gue mau kita batal nikah. Gue udah gak ada minat sama lo dan gak mau nikah sama lo! " Setelah itu Atasya memilih membalikan badan-nya untuk pergi dari kamar tapi langsung dicekal oleh Alfaro.

" Aku gak peduli pendapat kamu, dua bulan lagi kita nikah. Dan ? Ahh-- jangan membuatku marah, Ay. " Dengus Alfaro dengan tatapan tajam-nya.

Atasya langsung membalikan badan-nya menghadap Alfaro dan memandang iris mata Caramel itu tajam. " Kok lo bebal banget sih! Gue bilang batalin yah batalin. Gak usah egois deh, gue udah gak minat sama lo! "

" Terserah. Kita tetap akan menikah dua bulan lagi. Gak peduli kamu mau atau enggak. " Tekan Alfaro setelah itu  pergi.

Air mata yang ia tahan lolos dengan isakannya bersamaan dengan suara pintu ditutup dengan keras. Atasya ragu dengan apa yang barusan ia lakukan, karena pernikahan itu juga sangat ia nantikan. Tapi ia juga sangat takut untuk kehilangan Alfaro.

" Ahh,, sayang sekali padahal ia sangat cantik, tapi cerita pasangan-nya berakhir meninggal dunia. Pasti pacar-nya yang ini juga akan meninggal karena kecelakaan. Jika aku jadi orang tua pacar-pacarnya, aku pasti tidak akan merestui anakku dengan wanita pembawa sial itu. "

" Hemm,, udah yuk kita pergi aja. Ntar ketularan sial-nya. "

" Katanya pacar-nya juga meninggal karena kecelakaan dan kasus-nya sekarang pun juga sama terjadi dengan Aga. Sama meninggal karena kecelakaan. "

" Jika aku jadi orang tua pacar-pacarnya, aku pasti tidak akan merestui anakku dengan wanita pembawa sial itu. "

" Hemm,, udah yuk kita--- ''

" CUKUP!! "

" BERHENTI! Gue bukan pembawa sial. Gue bukan pembawa sial--- "

" ATASYA! " Panggil Iyel yang baru saja masuk sambil menghampiri Atasya yang duduk menekuk lutut-nya dilantai dan terlihat sangat kacau.

" Gue bukan pembawa sial, Gue bukan pembawa sial-- "

" Atasya! " Bentak Iyel sambil menggoyang-goyangkan bahu Atasya agar adek-nya itu sadar dan Iyel berhasil. Karena sekarang Atasya menatap Iyel dengan tatapan sayu-nya, membuat hati Iyel semakin sakit.

BE MINE ✔( Squel The Perfect Boy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang