BeMine#32

803 52 7
                                    

Pliss yahh,,,, hargai usaha saya untuk berimajinasi dan menuangkannya dalam bentuk kata-kata itu ga mudah lhoo...

Jadi saya mohon tolong Vote dan Komen, lagian itu ga Bayar kok dan ga bakal bikin kalian Nub. Okee🙏

Kalian cukup pencet Bintang di pojok kiri dan syukur-syukur tulis komen. Yakin ga bayar kokk Gaess...

Besok adalah hari yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, karena besok ia akan mulai magang di kota Newcastle upon Tyne, Inggris. Membahagiakan karena ini akan menjadi perjuangan terakhirnya untuk menjadi dokter, yang sebelumnya ia sampai harus bolak-balik London ke Oxford untuk menempuh pendidikannya di Universitas Oxford dengan kereta dan terkadang ia memakai mobil butuh waktu satu jam lebih. Dan yang menyedihkannya karena ia tidak akan bertemu Alfaro selama 1 tahun karena perjanjian yang sudah mereka buat tadi waktu perjalanan pulang ke London.

" Oh yah Cha, gue mau ke rumah Aga bentar pamitan sekalian minta pesangon. Lo mau ikut gak? " tawar Atasya setelah menyiapkan baju dan barang-barangnya dan memasukan ke 2 koper berbeda.

" No, Lo gak boleh nemuin Aga lagi. Biarin dia Move on dari lo. " sergah Vanesha yang membuatnya mengerutkan dahi bingung.

" Lah kan gue cuma mau ketemu bentar. Itu pun buat minta maaf karena ga datang waktu janjian kemarin. " dengus Atasya sambil berkacak pinggang. Sedangkan Vanesha memutar bola matanya jengah " Lo sadar gak sih, kalau lo udah ngasih harapan ke anak orang. Trus ngancurin itu harapan dengan secepat lo ngasih kesempatan. " tukas Vanesha, berhasil membuat Atasya sadar dan mengikuti perintah Vanesha.

" Tapi setelah magang gua bakal nemuin dia dan lo gak boleh ngelarang . " tukas Atasya yang hanya di balas angin lalu Vanesha.

Atasya memilih keluar dari kamar untuk megambil es krim di kulkas karena hatinya sedang panas, dengan memakan es krim setidaknya kepalanya jadi dingin.

Tapi belum sampai dapur, Atasya menghentikan langkahnya karena melihat pria dengan pakaian kemeja berwarna hitam yang telah dilingkis sampai siku dengan satu kancing atas yang dibiarkan terbuka. Sedangkan jasnya hanya ia sampirkan ditangannya. Sangat terlihat tampan, bahkan sudah dipastikan mulutnya menganga karena terpesona.

" Mulutnya ditutup. Ilernya keluar kek mau banjir. " Dumel Vanesha yang membuat Atasya benar menutup mulutnya dan melirik vanesha kesal.

" Ngapain kesini? Pasti kangen aku yah?! " Tanya Atasya sambil tersenyum manis dan menghampiri Alfaro, sedangkan Vanesha yang melihat terlihat sangat muak dengan sikap manis Atasya.

" Segera ganti pakaian aku tunggu setengah jam. " bukanlah jawaban melainkan perintah yang harus ia kerjakan.  " Tap,,,,, " Atasya langsung menelan protesnya ketika mata tajam itu menghunusnya. " Emm,,, baiklah. " Setelah itu Atasya pergi melakukan perintah Alfaro untuk berganti pakaian dan sedikit berdandan. Sedangkan Vanesha yang melihat itu langsung terkekeh melihat sepupunya sangat penurut.

Atasya berfikir cukup keras menimang baju mana yang akan ia kenakan. Tapi melihat pakaian yang dikenakan Alfaro, Atasya langsung menjatuhkan pilihannya pada Dress selutut berwarna pastel dengan motif simpel dan potongan dada rendah yang membuatnya terlihat anggun.

Setelah itu ia langsung berganti pakaian dan tak lupa menyapukan make up-nya ke wajah untuk kesan Natural. Setelah semuanya sudah siap, Atasya langsung keluar untuk menghampiri Alfaro yang sekarang sedang berbicara dengan Rei, entah sejak kapan pria itu datang.

BE MINE ✔( Squel The Perfect Boy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang