Hari ini cuaca cerah. Rain berangkat sekolah seperti biasa. Tapi ada yang sedikit aneh. Biasanya Lyann selalu datang pagi bahkan sebelum dirinya datang.
Tapi saat ia masuk, tidak ada tanda tanda kehadiran anak itu. Hanya ada gerombolan anak bar bar seperti geng Jovan dkk.
Rain bahkan tak ambil pusing melihat kumpulan Jovan itu. Yang ia pikirkan kini, kenapa Lyann belum berangkat? Apa dia tidak berangkat? Apakah luka kemaren masih sakit?
Tapi Rain berusaha positif thinking. Ia berharap tidak ada sesuatu yang buruk terjadi pada Lyann sekarang.
Rain lalu duduk di bangkunya yang sudah riuh adu bacot ngomongin oppa oppa plastik. Ya... Rain gak munafik ya kalo dia juga penggemar mereka, atau kalian bisa menyebutnya kpopers.
Akhirnya yang dapat dilakukan Rain hanya ikut duduk berkumpul dengan yang lain dan mencoba melupakan firasat buruknya pada Lyann
"Eh minggu depan bakalan ada acara kemah kan?" Ifra
"Lah masa? Kok gw gak tau?" Ara
"Karna kamu jelek dan aku cantik" Marsha
"Dua tiga telor ceplok... Gak nyambung goblok" Rain
"Xixixixixixixixi" Satsha
"Udah gak perlu banyak bacot lu pada! Guardian skuy! kan minggu depan kemah" Rissa.
"Ngapain asu! Kita mau kemah bukan mau jadi tante girang" Ifra.
Bughh!!! Ifra meringis kesakitan saat ditampol Rissa tiba tiba, lalu melayangkan tatapan tajamnya.
"Heh! Motivasi lo nampol gw apaan hah? Cabe!"
Melihat kedua temannya yang sekarang udah mau adu jotos, Rain hanya memutar bola matanya malas"Woi! Udah udah! Lu mau beli apaan Sa?"
"Mau beli liptint, lipcream, sunblock, masker, bbcream, maskara, eyeliner, apa lagi ya?" Rissa tampak berpikir.
"Kan kan... Gini nih, susah ngomong sama cabe" Ifra.
"Hehh!!-"
Belum sempat membalas perkataan Ifra, Satsha sudah ambil alih, "daripada beli begituan kan mending lu traktir gue hanamassa"
"Hanamassa ndasmu!"
"Xixixixixixi" Marsha.
"Ngaku lo! Gak punya duit aja begayaan guardian, kas aja masih ngutang" Ara
"Hahahaha" other
"Salah apa akutuh:(sabar sabar" Rissa 2k19.
Percakapan mereka sampai disitu ketika ada guru yang masuk ke kelas. Suasana kelas yang rusuh tadipun sekarang berubah 180° jadi anteng plus kalem.
Dasar kamuflase yang munafik!
"Selamat pagi anak anak!"
"Pagi bu!"
"Apakah ada teman kalian yang belum masuk? Kenapa bangku dekat jendela itu kosong?" Ucap guru itu sambil menunjuk bangku di dekat jendela.
Deg! Rain sadar lalu menuntun penglihatannya ke bangku dekat jendela yang dimana bangku itu notabenenya adalah bangku Lyann.
"Lyann lo kemana?" Rain 2k19
Hening tiba tiba. Tidak ada yang tau dan sepertinya Lyann juga tidak memberi izin ke sekolah perihal kenapa ia tidak masuk hari ini.
"Yasudah kita menunggu kabar saja ya.. Mungkin Lyann sakit atau ada keperluan" ucap guru itu.
"Iya bu"

KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS
Teen FictionLyann hanyalah seorang anak laki laki biasa. Ia hanyalah seorang anak yang rapuh. Dibalik semua senyum yang ia pasang, semuanya tak sebanding dengan luka yang disembunyikannya. Ia tak memiliki harapan hidup selain bundanya, tapi bundanya bukan lagi...