"Woi babi!"
Sapaan itu mengagetkan Rain yang kini tengah berbaring diatas kasur.
"Asdfg@#$%&" Rain
Mendengar jawaban sepupunya, Joey memutar bola matanya jengah karna ini bukan kali pertama Rain mengucapkan kata kata seperti itu. Oh ayolah Joey nggk suka di gantungin
'Apaan sih thor nggk jelas!🙄'
"Kebiasaan lu ngomong begituan, gua gak mudeng tau"
"Kak Joey bisa nggk masuk tuh knock dulu?"
"Eh suka suka gue dong ngapain ngatur"
"Eh tai banget lu ini kamar gue! sana keluar lu!"
Rain mengusir kakak sepupunya itu. Tapi bukannya merasa terusir dan pergi Joey justru melompat ke kasur dan berbaring di samping Rain.
"Jahat banget sih lu gue dateng kesini buat lo kenapa lu malah ngacangin gue?"
"Lah emang gue ada nyuruh lu dateng? Nggk kan?"
"Idih lu lagi pms ya Ra? Judes mulu"
"Ih apaan seh"
"Ada masalah? Sini sini cerita ma gue"
Joey yang sedang berbaik hati menawarkan dirinya untuk menjadi teman curhat sepupunya kali ini. Jika dilihat lihat Joey seperti menangkap sirat kebingungan di raut wajah Rain.
"Hiksss,, kakaaakkkkkk"
Rain menangis dan memeluk Joey saat itu juga. Entahlah ia juga tidak tau apa yang dirasakannya. Hanya saja ia merasa bimbang dan perlu untuknya tempat bersandar.
"Eh babi jan nangis! Ntar dikiranya gue yang bikin lu nangis sama om Keenan"
"Bodoamat hiks, hiks, hiks"
"Ihh lo kenapa si?"
Menarik napas panjangnya, Rain berhenti terisak lalu duduk tenang dan menatap kakak sepupunya.
"Nih dengerin gua mau cerita"
Joey hanya mengangguk mencoba kalem di depan adiknya ini. Ia tidak mau jika salah sedikit saja anak itu bisa nangis, kan nanti urusan nya jadi barabe dan Joey gak mau klo sampe itu kejadian.
"Jadi tuh.... "
Flashback......
"Woi bangsat! Sini lu!"
Lyann yang mendengar umpatan itu, menoleh dan mendapati ada Jovan dan antek anteknya sedang menatap sinis dirinya.
Lyann tidak tau ada masalah apa. Ia menatap heran ke arah Jovan lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri Jovan.
"Ada apa?"
"Gak usah pura pura bego deh lo! Lo suka kan sama Rain?!" bentak Jovan
Mendengar pernyataan Jovan, membuat Lyann mengernyitkan dahinya.
"Nggak" singkat Lyann.
"Alah.. Gak usah muna deh lo! Tinggal bilang klo suka ya suka bangsat!!"
Lyann hanya menanggapinya dengan tersenyum tipis. Lalu menatap Jovan dengan penuh arti.
"Seandainya gue suka ma Rain emang jadi masalah buat lo?"
"Bajingan!!"
Bugh!!
Jovan meninju Lyann saat itu juga, Lyann yang tidak siap dengan posisinya sempat terhuyung dan jatuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/184079125-288-k682820.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS
Fiksi RemajaLyann hanyalah seorang anak laki laki biasa. Ia hanyalah seorang anak yang rapuh. Dibalik semua senyum yang ia pasang, semuanya tak sebanding dengan luka yang disembunyikannya. Ia tak memiliki harapan hidup selain bundanya, tapi bundanya bukan lagi...