Karena punya pacar bukan berarti harus melupakan kebersamaan bareng sahabat.
*****
Miska dan Adit sudah hampir memasuki kelas. Tapi langkah mereka sengaja di pundurkan karena melihat Hasbi dan Nisfi sedang mengobrol tidak seperti biasanya. Niatnya mereka akan menguping apa yang dibicarakan kedua orang itu.
"Nis, lo rumahnya dimana?"
"Di rumah lah, gue ga masukin ke tas tuh rumah." Nisfi bersikap acuh terhadap Hasbi yang sedari tadi mencoba mengobrol bersamanya.
"Maksud gue alamat rumah lo dimana." Hasbi menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.
"Apa peduli lo?"
"Ya-ya ngga sih, pengen tau aja."
"Ohh."
"Jangan judes judes dong."
"Gasuka? Yaudah pergi aja." Sengit Nisfi mengerlingkan matanya.
"Lo tuh cantik tau ga, walaupun disebut kecebong sama Miska, lo tetep cantik." Hasbi sedikit merayu Nisfi.
"Sorry ya, gue lagi ga mood ngapa-ngapain. Daripada lo kena sembur, mending pergi deh." Secara tidak langsung Nisfi mengusir Hasbi. Sedangkan cowok itu menghembuskan nafasnya pelan.
"Yaudah deh, gue ngerti kok. Duluan ya." Hasbi pergi meninggalkan kelas.
Hasbi keluar dari kelas Nisfi. Saat di depan pintu, dia melihat Miska dan Adit sedang mengobrol berdua didepan jendela yang sejajar dengan bangku Nisfi. Rasa pesaran datang, Hasbi mencoba sedikit menyimak apa yang sedang kedua orang itu bicarakan. Dengan posisi Hasbi berdiri di belakang Miska juga Adit.
"Tuh, kan, kata gue juga apa. Sifat si Nisfi mah gitu." Kata Adit sewet.
"Dit dia itu butuh proses, lo dulu deketin gue gimana? Sama kan? Gue juga dulu gitu kek si Nisfi sifatnya." Sifat sok bijak Miska datang kembali.
"Iya deh iya, cewek s'lalu bener." Adit mengalah membuat gadis disampingnya itu tersenyum simpul.
Adit memang selalu seperti itu. Ia tidak pernah ingin membuat Miska marah padanya. Karena jika itu terjadi, akan sangat sulit baginya meredakan api yang menyala pada gadis itu.
"Kadang, gue bingung sama lo dit." Miska menyandarkan punggungnya pada tembok di sebelah Adit.
Mereka berdua masih belum menyadari adanya Hasbi yang menyimak setiap obrolan mereka. Sedangkan Hasbi masih terdiam. Asyik ternyata menguping pembicaraan orang. Bukan kepo, tapi hiburan.
"Bingung kenapa?" Tanya Adit heran.
"Bingung aja gitu, kenapa lo suka cewek kayak gue?" Pertanyaan Miska membuat Adit terdiam sebentar. Dia memikirkan jawaban apa yang tepat untuk dia lontarkan pada gadisnya.
"Lagi ngomongin apa nih?" Hasbi berdehem, dengan wajah tanpa dosanya menghampiri Adit dan Miska yang masih sama-sama terdiam. Entah memikirkan apa.
"Ehh, lo Has, kenapa ada disini?" Miska terkejut akan kedatangan Hasbi yang tiba-tiba. Padahal setaunya, cowok itu sedang mengobrol bersama Nisfi didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Waktu
Teen FictionKalian tau kisah yang sering muncul di novel ataupun di film-film? Ketika ada empat orang bersahabat, dua cowok dan dua cewek, dua dari mereka sudah menjalin hubungan. Tapi dua lagi masih saling memendam. Hingga akhirnya mulai berani mengungkapkan...