8. Sonia Khoirunnisa

2 2 0
                                    

Ketika yang baru datang, yang lama bukan berarti harus di abaikan.

*****

Seperti biasanya, kelas yang dihuni Hasbi dan Adit lah yang paling ramai keadaannya. Apalagi ketika mengetahui guru yang bersangkutan telat masuk kelas, keadaan kelas semakin terasa kacau. Masih terlalu pagi untuk itu, tapi memang seperti ini keadaannya.

Tidak perlu di deskripsikan keadaan kelasnya, karena yang pasti sekarang sedikit mendingan dari kemarin.

"Kok gua ngerasa hari ini bakalan terjadi sesuatu." Hasbi terdiam dengan ponsel ditangannya.

"Mungkin itu cuman perasaan lo aja kali." Adit berucap sambil memainkan game diponselnya.

"Gua serius kampret." Hasbi masih setia dengan ponselnya, menunggu balasan dari seseorang yang dinantinya.

"Lah kok ngegas babi." Sentak Adit melirik Hasbi dengan sinis kemudian meng-exit game yang dimainkannya.

"Butuh rem gak lo?"

"Butuh kebetulan rem motor gue blong." Adit terkekeh pelan dengan candaannya sendiri.

"Balik alam lu sono."

"Secara gak langsung, lo mendo'akan gue mati. Sialan lo."

Wecome to mobile legend.

Hasbi lebih memilih memainkan game tersebut daripada menunggu yang tidak pasti. Apalagi merespon setiap kalimat yang Adit ucapkan akan membuatnya semakin terasa gila.

"Woy, kampret, Bu Lisa udah mau otw ke kelas lo malah maen game. Dirampas baru tau rasa lo." Adit menepuk pundak Hasbi keras hingga membuat ponsel cowok itu hampir saja jatuh ke lantai.

"Baru juga log-in, bangsat." Hasbi lebih memilih menyimpan ponselnya daripada harus mengorbankan ponsel tersanyangnya.

Semua orang terdiam kala mendengar ketukan sepatu yang semakin kesini semakin terdengar jelas. Mereka semua langsung panik untuk segera duduk dibangku masing-masing terkecuali Hasbi dan Adit.

Ketua Murid masih sibuk merapikan kembali beberapa barang yang tidak pada tempatnya seperti spidol, penghapus, dan penggaris yang dimainkan teman-temannya.

"Assalamualaikum." Semuanya dalam keadaan hening, memperhatikan setiap detail perempuan yang mengekor di belakang Bu Lisa.

"Waalaikumssalam warohmatulohi wabarokatuh." Semua siswa menjawab salam.

"Tanpa basa basi, kelas kalian mendapatkan siswi baru. Ibu diamanatkan untuk menitipkannya di kelas ini." Bu Lisa menatap setiap penjuru dalam kelas itu. "Perkenalkan diri kamu Nak."

"Kenalin, nama gue Sonia." Senyum lebar terukir diwajah cantiknya.

Gadis itu memperkenalkan dirinya. Memperhatikan sekeliling hingga tatapannya terkunci pada seorang laki-laki yang duduk di pojok, tidak memperdulikan kehadirannya maupun kehadiran sang guru. Dan orang itu adalah Hasbi.

Sonia nampak terkejut melihat keberadaan Hasbi. Dia tidak menyangka akan kembali bertemu disini.

"Ada yang bertanya?" Bu Lisa memberi peluang bagi mereka yang hendak bertanya.

WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang