Elina's Diary Part 15-END

591 17 0
                                    

Chapter 71

Vodka memanggilku ke ruangannya. Dengan segera aku melaksanakan perintah tersebut.

Vodka memberiku 'last mission' yang katanya sangat berat untuk aku laksanakan. Tapi imbalannya aku bisa meninggalkan organisasi ini dan hidup normal lagi. Tentu saja aku menerima misi itu. Ini kesempatanku untuk pulang.

Ia menjelaskan secara detail yang harus aku lakukan saat misi berlangsung. Aku paham dengan yang di jelaskannya.

Saat aku bertanya siapa yang menjadi pemimpin pasukan mafia tersebut, Vodka terlihat kesulitan menjawab. Namun aku memaksanya hingga akhirnya ia pasrah dan memberitau siapa pemimpinnya.

Aku membeku. Pemimpin kelompok mafia itu adalah paman Kenny. Bagaimana mungkin aku bisa membunuhnya?

Chapter 72

Mau tak mau aku harus melakukannya demi kepentinganku sendiri. Lagipula dia memang harus di hukum karena perbuatannya sudah tidak bisa di maafkan.

Hari ini orang itu berbuat ulah. Dia menghack komputer milik pusat militer. Entah apa tujuannya.

Aku berencana untuk menghapus data yang mereka ambil. Maka dari itu, aku pergi ke markas mereka.

Kali ini aku tidak menggunakan kendaraan apapun karena tempatnya cukup dekat dengan markasku. Aku hanya perlu memakai kereta sekali dan sampai. Makanya aku menggunakan grapple gun untuk mendarat di salah satu kereta yang mengarah ke markas mereka.

Sampai di stasiun, aku kembali menggunakan grapple gun untuk keluar dari stasiun dan menuju markas mereka.

Chapter 73

Disinilah aku sekarang, bersembunyi dibalik tembok sambil mengotak-atik laptop. Aku sedang berusaha membobol sistem keamanan mereka. Setelah berhasil, aku mencoba merebut data yang mereka curi dari pusat militer. Dan disinilah perang dimulai. Aku melawan ahli IT di kelompok mereka. Pertarungan cukup sengit karena orang itu terus berhasil melawanku. Tidak ada pilihan lain selain mengirim virus pada mereka.

Virus yang dikembangkan oleh Irish sangat bagus. Hanya 5 detik virus itu sudah menyebar kemana-mana sampai aku yakin ahli IT itu kewalahan melawannya.

Aku mengambil kembali data yang mereka curi. Setelah selesai, aku kembali ke markas karena misi untuk hari ini selesai.

Di markas, aku membuka laptopku dan melihat apa yang sebenarnya mereka inginkan dari pusat militer. Mereka mengambil data tentang senjata yang dibuat juga daftar tentara. Entah untuk apa daftar tentara itu. Tapi aku yakin kalau data senjata yang mereka curi adalah untuk dijual ke negara lain yang ingkn menghancurkan negara ini.

Laporan yang aku buat selesai. Aku pun menyerahkannya pada Vodka.

Vodka mengingatkanku kalau 'last mission' yang ia berikan adalah besok. Aku harus hati-hati dan jangan membuat kesalahan apapun, katanya.

Chapter 74

Malamnya aku mengemas barang-barangku yang harus aku bawa besok saat menjalankan misi. Tidak banyak yang aku bawa.

Aku masuk ke ruang senjata untuk mengambil senjata terbaikku. Aku menginginkan memakai pistol favoritku di misi terakhirku sebagai agen rahasia. Aku juga melakukan beberapa latihan untuk melenturkan tubuh.

Irish menghampiriku yang sedang memilih senjata yang akan aku gunakan besok.

Ia memberiku selamat karena akhirnya bisa menjalani hidup normal setelah misi selesai. Ia juga memberiku pelukan perpisahan. Aku pasti akan merindukannya nanti. Dia sudah seperti keluargaku sendiri.

Selesai dengan perlengkapan, aku kembali ke kamarku untuk menghafal strategi yang akan aku gunakan. Sekaligus membaca kembali dokumen tentang kelompok mafia itu.

Ini akan menjadi misi yang paling bersejarah untuk hidupku. Ini akan menjadi misi terakhirku. Setelah misi ini selesai, aku akan kembali menjadi Erina. Kenny, tunggu aku ya!

Chapter 75

Pagi-pagi sekali aku sudah memakai semua perlengkapan berperangku. Sebelum pergi, aku menyempatkan diri membaca strategi yang sudah aku susun matang-matang.

Vodka memanggilku ke ruangannya sebelum aku pergi untuk menjalankan misi. Katanya akan ada pasukan militer juga yang ikut turun tangan dalam misi ini.

Aku berpikir, kemungkinan besar itu adalah tim Kenny. Karena misi ini juga menyangkut dengan pamannya. Pasti Kenny tidak akan melewatkan misi penting seperti ini. Kemungkinan besar juga aku akan bertemu dengannya disana.

Tapi aku tidak bisa menemuinya. Karena misiku adalah membunuh pamannya. Tidak mungkin aku bisa melakukan misiku kalau bersama dengannya.

Entah kenapa aku memiliki perasaan buruk soal misi kali ini. Kalau sesuatu terjadi padaku, siapapun yang menemukan diary ini, tolong berikan pada Ken Marcer. Alamatnya di Jalan xxxxxx no. xx.

Dan untuk Ken Marcer, kalau kamu membaca diary ini, itu artinya ada sesuatu yang buruk terjadi padaku. Maaf karena tidak bisa menepati janjiku untuk menjemput anak kita.

Dan satu hal lagi. Aku ingin kamu membaca halaman terakhir diary ini.




################################

Update! Masih ada extra part ya, gais!

See you in the next chapter!
Love you, readers!

Who Are You? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang