Elina's Diary Part 13

347 14 0
                                    

Chapter 61

Kandunganku sudah hampir masuk 9 bulan. Perutku juga sudah sangat besar. Aku tidak sabar menantikan si kecil keluar.

2 minggu kemudian aku merasakan perutku kontraksi. Paman, bibi, dan Freya segera melarikanku ke rumah sakit. Dokter yang menanganiku bilang kalau aku sudah masuk tahap pembukaan. Rasanya sangat sakit.

Beberapa jam kemudian akhirnya sampai di pembukaan terakhir. Aku sudah siap untuk melahirkan. Berjam-jam aku bertaruh nyawa demi melahirkan si kecil sampai akhirnya aku bisa mendengar suara tangisannya. Sempurna sudah kebahagiaanku.

Bayinya perempuan. Sangat cantik. Aku merasa dia mirip dengan Kenny. Matanya bulat seperti ayahnya. Hidungnya juga mancung. Benar-benar mirip dengan Kenny.

Aku memberinya ASI untuk pertama kalinya. Rasanya senang sekali melihat si kecil minum dengan lahapnya karena lapar. Ini pasti akan menjadi momen yang tidak akan aku lupakan seumur hidupku.

Chapter 62

Setelah 3 hari menginap di rumah sakit, akhirnya aku di izinkan pulang ke rumah.

Si kecil masih saja tertidur bahkan setelah kami sampai di rumah. Aku membaringkannya di ranjang bayi yang aku beli khusus untuk si kecil.

Tidak lupa, aku juga mengabari Irish tentang lahirnya si kecil. Irish tampak begitu senang mengetahui aku sudah melahirkan. Kami melakukan video call karena Irish ingin melihat bayiku. Irish bilang bayiku sangat cantik walaupun tidak mirip denganku.

Kenny, ingin rasanya aku memberi kabar bahagia ini. Tapi aku belum siap. Aku tidak mau mengganggu pikiranmu karena harus mengurus anakmu juga. Aku ingin kamu fokus bekerja dulu. Raih impian yang selalu kamu idam-idamkan dari dulu. Setelah impianmu tercapai, aku janji aku akan mempertemukan kamu dengan putri kecil kita.

Aku akan menyerahkan nama anak kita padamu karena aku tidak pandai memberi nama yang bagus. Pastikan nama anak kita memiliki arti yang bagus ya, Kenny!

Chapter 63

Tidak terasa sudah satu bulan si kecil lahir ke dunia. Kamu tau Kenny, putri kecil kita sering memegang jari ibunya. Ia tidak mau ibunya pergi walaupun cuma sebentar. Aku semakin gemas dengannya.

Setelah 40 hari akhirnya untuk pertama kalinya ia bisa melihat wajahku, wajah orang-orang di sekitarnya.

Bulan kedua ia sudah mulai tersenyum kalau ia merasa senang. Perkembangannya cukup pesat. Apa karena Kenny adalah ayahnya? Jadi ia ikut menjadi jenius?

Kenny, semakin hari dia menjadi semakin mirip denganmu. Apalagi mata dan hidungnya. Benar-benar mirip denganmu. Aku jadi semakin iri. Bagian mana darinya yang mirip denganku?

Chapter 64

Sekarang si kecil sudah masuk bulan ketiga. Akhirnya aku menemukan bagian dari si kecil yang mirip denganku. Kulit putihnya. Kulit putih langsat khas orang China.

Waktuku bersama si kecil tidak lama lagi. Aku harus kembali ke markas sesuai perjanjian. Dengan berat hati aku harus melepas si kecil bersama keluarga bibi. Sedih sekali harus meninggalkannya padahal dia masih sangat kecil dan butuh ASI dariku. Mau tak mau aku men stock ASI di dalam botol dan menyimpannya di kulkas. Aku juga membeli susu formula kalau-kalau ASInya habis.

Hari ini aku ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan si kecil. Minggu depan aku tidak bisa seperti ini lagi. Maka dari itu aku harus membuat banyak kenangan agar nanti dia tidak melupakan ibunya.

Aku teringat gaun putih yang Kenny pernah belikan untukku. Aku ingin memakainua dan berfoto bersama si kecil. Aku berharap gaunnya masih muat.

Beruntung gaun itu masih muat di tubuhku walaupun tampak seperti kesempitan karena badanku yang melebar pasca melahirkan. Aku meminta Freya mengambil fotoku bersama si kecil dengan kamera polaroid miliknya. Freya mengambil foto 2x sesuai permintaanku. Tujuannya agar aku bisa menaruhnya di buku diaryku dan satu lagi aku simpan di dompet sebagai penyemangat hidupku.

Chapter 65

Hari ini aku harus kembali ke negaraku. Ada perasaan tidak rela di hatiku karena harus meninggalkan si kecil di negara ini. Tapi aku bukan orang yang lari dari tanggung jawab. Karena itu aku harus kembali.

Sebelum pulang aku sempatkan menyusui si kecil. Detik-detik terakhir aku bersamanya akan menjadi memori yang akan selalu aku ingat karena ada alasan lain aku harus tetap hidup.

Kubuka kalung peluru yang bertengger di leherku selama lebih dari setahun ini. Kalung peluru ini adalah memori saat peluru ini menembus perutku karena melindungi Kenny. Aku menyimpannya sebagai kenang-kenangan dan sebagai jimat. Sekarang aku ingin anakku terlindungi oleh kalung ini.

Terakhir, aku akan menyimpan diary ini di negara ini. Kalau nanti aku tidak kembali lagi kesini, itu artinya misiku gagal dan aku mati. Dan aku tidak bisa menepati janjiku untuk kesini bersama Kenny dan melihat putri kita bersama.

Kenny, kalau kamu membaca ini, itu artinya aku sudah pergi. Tapi jangan lupa, kalau aku tidak pernah berhenti mencintaimu. Walaupun aku mati, aku akan tetap hidup di hatimu.

Jangan lupakan aku ya!




################################

Aku mau ngasih tau takutnya di part selanjutnya malah kalian bingung. Jadi, ini buku diary Elina yg pertama. Kan buku diary yg ini di simpen di negara A, jadi dia beli baru buat nulis lagi di negara asalnya.

Nah setelah ini aku seling dulu sama extra part. Baru lanjut elina's diary lagi. Kalo extra part berarti Ken Point of view yaa!

Thankyou yang masih setia baca cerita abal2ku ini 😂

See you in the next chapter
Love you, readers!

Who Are You? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang