Chapter 6
Hari ini aku berada di kediaman presiden untuk membicarakan sebuah misi. Kami menunggu kedatangan Kenny yang membawa cucu presiden. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ia datang.
Kami pun membicarakan tentang misi penyusupan ke negara A. Awalnya Kenny tidak setuju. Dia akan setuju kalau presiden tidak menelantarkan rakyat di desa yang di beli presiden untuk kepentingan negara. Dia masih sama rendah hatinya dengan yang dulu.
Kenny keluar dari ruangan presiden, aku pun mengikutinya keluar. Aku ingin menumpang sampai ke rumah. Lagian, rumahku kali ini kembali berada di sebelahnya. Seminggu yang lalu, aku membeli rumah itu karena orang tuaku menjualnya. Aku membelinya dari agen rumah saat aku melihat-lihat rumah yang di jual. Sampai hari ini aku belum bertemu dengan mereka lagi. Aku merindukan mereka.
Sesampainya kami di depan rumah, aku langsung turun tanpa mengucapkan terima kasih. Aku sengaja melakukannya untuk menjaga jarak. Tidak di sangka Kenny mengikuti masuk ke rumah. Dia bertanya kenapa aku tinggal disini dan aku menjawabnya dengan ketus. Aku mengusirnya karena aku ingin istirahat.
Chapter 7
Pagi ini aku membantu ibu (Ibu Kenny) memasak seperti biasa. Sudah seminggu aku melakukannya sejak aku tinggal di rumah sebelah. Setelah selesai memasak, ibu menyuruhku untuk membangunkan Kenny yang kamarnya ada di lantai 2. Aku mengetuk pintu kamarnya berkali-kali tapi dia belum merespon. Aku tidak menyerah dan terus mengetuk pintunya. Akhirnya dia keluar dari kamar tanpa memakai kaos. Aku terkejut. Refleks aku teriak. Kenny langsung membekap mulutku karena takut ibu curiga. Saat ibu menanyai kami apa yang terjadi, aku malah menyeplos yang aneh-aneh. Aku malu dengan kebodohanku sendiri.
Setelah memberitau Kenny untuk sarapan, aku turun lebih dulu. Di meja makan sudah ada ibu dan Danish. Danish masih cemberut karena Kenny tidak menepati janjinya kemarin malam. Bahkan saat Kenny bertanya, Danish mengacuhkannya. Aku membujuknya agar ia mau ngobrol dengan Kenny. Dan ya, usahaku berhasil. Dari dulu Danish memang dekat denganku. Dari aku masih menjadi Erina Lin.
Chapter 8
Setelah sarapan di rumah Kenny, aku kembali ke rumahku. Aku memilih mandi lalu bersantai sambil menonton tv. Baru sebentar aku menonton tv, ponselku berdering dan itu telepon penting. Aku segera mengangkatnya. Ternyata dari Irish. Dia mengirim beberapa berkas yang harus aku baca untuk menjalankan misiku. Satu jam kemudian, berkas itu sampai di tanganku. Aku langsung membacanya dengan teliti.
Aku hampir sampai di kertas terakhir. Aku menemukan informasi tentang partner yang nantinya bekerja sama denganku. Ya, Kenny. Aku membacanya dengan seksama setiap detailnya. Dari yang aku baca, Kenny sangat kompeten. Dia cerdas, tangguh, dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Dia tidak pernah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan. Dia juga tidak pernah kehilangan orang dalam timnya.
Aku menyimpan dokumen tentang Kenny untukku sendiri. Lagipula, aku harus memberikan dokumen ini juga padanya. Di halaman terakhir aku mendapat 2 kartu. Kartu dengan identitas sebagai FBI. Satu milikku dan satu milik Kenny. Mereka benar-benar mempersiapkan dengan matang untuk misi.
Chapter 9
Sekitar jam 5 sore aku ke rumah Kenny untuk memberikan dokumen tentang misi kami. Aku mengetok pintunya tapi tidak ada yang membukakan pintu. Sepertinya ibu sedang keluar rumah. Kalau Kenny dan Danish pasti lagi main PS.
Akhirnya setelah berpikir lumayan lama, aku memutuskan untuk masuk ke rumah. Aku masuk lalu menutup pintu kembali. Sesampainya di dalam, aku melihat Kenny turun dari tangga menuju dapur. Kebetulan dia turun, jadi aku mengejarnya sampai ke dapur. Ternyata dia lagi minum. Aku pun memutuskan untuk memberikan dokumennya.
Saat aku memanggilnya, dia terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba. Mungkin juga karena wajah kami yang terlalu dekat. Setelah menetralisir keterkejutannya, kami pun membicarakan misi. Beberapa menit kami mengobrol, aku pun pulang. Kami akan bertemu besok di bandara jam 9 pagi.
Chapter 10
Hari ini aku dan Kenny akan menjalankan misi. Dari kemarin aku sudah menyiapkan barang apa saja yang akan aku bawa untuk misi.
Aku berencana untuk membantu ibu membuatkan sarapan sebelum aku pergi ke bandara. Saat aku keluar dari rumah, aku melihat Kenny juga keluar rumah dan menuju mobilnya. Aku penasaran dia akan kemana sepagi ini. Pasalnya ini baru setengah 7 pagi. Karena penasaran, aku memilih untuk membuntutinya dengan masuk ke bagasi mobil. Beruntung Kenny tidak menyadari saat aku memasuki mobil.
Sekitar setengah jam aku berada di dalam mobil, akhirnya mobilnya berhenti. Aku mendengar Kenny sudah keluar dari mobil. Aku pun segera keluar dari mobil sebelum ia menguncinya. Saat aku sudah ada di luar, aku terkejut dengan tempat ini. Tempat ini tempat terakhir kalinya aku bersama Kenny sebagai Erina Lin. Ternyata dia belum melupakanku sama sekali.
Kenny sudah berjalan agak jauh dari mobil. Aku mulai mengikutinya. Karena aku yakin kepekaan dia sangat bagus, aku memilih untuk naik ke atas pohon dengan grapple gunku. Aku selalu membawa grapple gun kemana-mana. Siapa tau ada kejadian tidak terduga. Setelah Kenny sampai di tebing tempat aku jatuh, aku turun dari pohon dan bersembunyi di baliknya. Aku melihat Kenny menyimpan sebuah karangan bunga di depan batu yang tersusun. Lalu, ia mengucapkan sesuatu yang tidak bisa aku dengar. Setelah beberapa lama ia berada disitu, ia berdiri dan sepertinya akan kembali ke mobil. Aku segera pergi dengan grapple gunku dan kembali ke mobil.
Setelah dari tebing ini, aku dibawa ke markasnya. Aku lebih memilih diam di mobil. Tidak mungkin juga aku bisa menerobos masuk ke markas tentara. Beberapa menit kemudian, Kenny kembali ke mobil. Sebelumnya dia tidak membawa barang apapun. Jadi, aku yakin dia akan kembali ke rumah. Dugaanku benar, kita sampai di depan rumah. Aku segera keluar dari mobil dan masuk ke rumah untuk mengganti baju dan mengambil barang. Saat aku keluar rumah, Kenny juga keluar dari rumah. Dan akhirnya kami berangkat bersama ke bandara.
################################
Hai hai, balik lagi sama Elina's Diary Part 2!
What do you think? Komen di bawah!
Ada yang mau nanya? Komen di bawah juga!
See you in the next chapter!
Love you 😙
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? ✔
AksiKisah cinta rumit antara Ken Marcer dan Elina Birkin yang terhalang oleh pekerjaan yang membebani mereka. Mereka sama sama tidak bisa menolak perintah dari atasannya. Elina Birkin, 21 tahun, agen. Ken Marcer, 23 tahun, tentara. Pertemuan mereka di a...