03. Why

4.1K 306 7
                                    

~Sorry For Typo~


At Seokjin House

Seokjin sudah biasa ketika pulang sekolah tidak ada Eommanya dirumah. Tetapi kali ini berbeda, sang Eomma sedang menunggunya. Ditatapnya putra semata wayangnya oleh Yeri. Sedangkan yang ditatap hanya merespon dengan tatapan datarnya.

Seokjin Pov

"Duduklah" ucap Eomma
Dengan malas aku pun menghampirinya.
"Bagaimana sekolahmu?" Tanyanya
"Tumben sekali Eomma bertanya seperti itu.." gumamku dalam hati
"Biasa saja.." jawabku singkat
"Jinnie~ah..." Panggilan Eomma yang lembut tiba-tiba mengalihkan tatapanku kepadanya. Jujur saja.. Aku sangat merindukan panggilan itu...

Seokjin Pov End

Seokjin menatap sendu ibunya. Tatapan yang tadinya datar dan tajam seakan dapat melunak dengan panggilan khas dari seorang ibu.

"Eomma ingin membicarakan sesuatu kepadamu.."
Seokjin masih diam tanpa mau membalas kata-kata yang ibunya ucapkan.
"Bagaimana sekolahmu?" Seokjin hanya melirik ke arah Ibu nya saja. "Besok hari minggu kan? Eomma benar-benar ingin bicara denganmu Seokjin-ah." Ucap Yeri yang masih berusaha Meluluhkan hati Seokjin.

"Mianhae.." lirihnya. Yang masih bisa di dengar oleh seokjin.
"Untuk apa?" Ucap Seokjin yang masih enggan untuk menanggapi perkataan Eommanya.

"Eomma tau kau pasti kecewa Seokjin-ah.. Kau juga pasti kesepian selama ini.. Tapi mengertilah Jin-ah.. Eomma melakukan ini untuk....." belum sempat Yeri melanjutkan kata-katanya Seokjin sudah memitong terlebih dahulu.
"Untuk apa Eomma??? Untuk uang?!" Suara Seokjin meninggi karena ucapan Eommanya.
"Ani.. bukan begitu Seokjin-ah.. Ini untuk kebaikanmu.." ucap Yeri
"Kebaikanku? Apa Eomma mengerti jika yang aku butuhkan adalah perhatian dari Eomma.. Bukan uang Eomma.." suara Seokjin berubah menjadi sendu.
Tapi Yeri tetap pada pendiriannya.
"Eomma mengerti Jin-ah.. tapi Eomma tidak bisa.. Eomma harus pergi bekerja ke Paris.. Eomma sudah bersusah payah untuk mendapatkan posisi seperti sekarang.. Eomma harap kau mengerti Jin-ah.."
"Lalu untuk apa Eomma membicarakan ini kalau Eomma memutuskannya sendiri!" Ucap Seokjin
"Eomma hanya ingin berbicara denganmu sebelum Eomma pergi besok.." ucap Yeri
"Mwo?? Besok? Tapi kenapa mendadak sekali Eomma?!" ucap Seokjin seakan tak percaya dengan ucapan sang Eomma.
"Karena ini sangat mendesak Jin-ah.. Eomma ingin kau mengerti.."
.
.
.
Hati Seokjin terasa sakit mendengar semua ucapan Ibunya. Seokjin pun berniat untuk beranjak dari duduknya. Ia sudah sangat terpukul karena harus kehilangan kasih sayang sang Ayah. Sekarang Dia juga harus merelakan sang Ibu untuk pergi bekerja dan meninggalkannya sendiri di rumah.

"Jin-ah~ Tinggallah dengan Ayahmu. Beaok Eomma antarkan ke rumah Appa". Belum sempat kaki Seokjin melangkah suara panggilan dari ibunya membuatnya berhenti sejenak untuk menarik nafas. Karena saat ini Seokjin sangat ingin sendiri.
"Terserah Eomma saja. Toh kalaupun aku larang Eomma untuk pergi, Eomma tidak akan mendengarkan ucapanku" ucap Seokjin. Kemudian meninggalkan Ibunya sendirian di ruang tamu.
Yeri hanya menghela nafasnya, Ia tau jika Ia sudah melukai hati putranya. Tetapi rasa ego yang ada dalam dirinya sangat tinggi.
.
.
Keesokan harinya..
.
.
Yeri benar-benar membulatkan tekadnya untuk meninggalkan Seokjin dan menyuruh Seokjin untuk tinggal dengan Appa nya saja.

Karena rumah yang di tempati Yeri saat ini akan dijual untuk keperluan dia selama berada di luar negeri.

Pada dasarnya Seokjin sudah bangun dari tidurnya. Hanya saja Ia malas untuk menggerakkan tubuhnya mengingat kejadian kemarin yang benar-benar membuatnya terpukul. Dan sekarang mata Seokjin tidak bisa membohongi dirinya karena tidak tidur nyenyak semalaman.

_Skip_

Setelah semua barang Yeri sudah siap begitupula barang-barang Seokjin, Yeri segera mengajak Seokjin untuk segera masuk ke mobil untuk mengantarkan Seokjin ke rumah Minseok.

Selama perjalanan, Seokjin hanya diam menatap kearah jendela. Dia sudah benar-benar terlanjur kecewa terhadap Ibu nya sendiri. Ingin rasanya Seokjin berteriak saat ini juga. Akan tetapi dia tidak mau menunjukkan perasaannya yang sesungguhnya kepada orang lain.

Setelah sampai di rumah MinSeok, Yeri langsung menekan bel yang sudah terpasang di samping daun pintu rumah yang tidak terlalu besar akan tetapi tetap elegan ini.

ceklek..

Suara pintu terbuka dan Nyonya Kim a.k.a Ibu MinSeok terkejut karena melihat perempuan yang paling Ia benci. Yakni Yeri. Karena Yeri telah membuat anaknya meninggalkan dia dan sekarang mencampakan MinSeok demi uang.

"KAUUU!!"



















TBC

Jeng jeng jeng.... Absurd yak..
Mianhae baru nongol lagi setelah sekian lama ngga publish ini ceritaaa

Ada niatan buat unpublish tapi sayang.. 🤭

Terimakasih bagi yg udah vote 💜
Maafkan kalo part ini ngga nyambung.. Sebenernya masih belum mood buat lanjut tapi entahlah.. jari ini kegatelan mau lanjutin cerita ini..

Voment juseyoo.. 😚
Jelek ya? Unpub atau lanjut??

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang