11. Change

2.2K 179 26
                                    

Sorry for typo ~~

Permainan takdir memang menyakitkan dan membuat manusia terjebak. Manusia terkadang mulai lelah menghadapi takdir yang telah di tentukan bagi dirinya sendiri.

Takdir hidup mereka.. semua sudah diatur oleh Tuhan. Tinggal bagaimana manusia menjalaninya. Seperti halnya Seokjin. Ia tetap berusaha untuk terus berjalan menyusuri takdir yang telah Tuhan berikan untuknya.

Seokjin masih bersyukur karena Ia masih mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, walaupun mereka sudah berpisah. Mungkin ada yang mengalami hal yang lebih buruk lagi di bandingkan Seokjin. Hal inilah yang membuat Seokjin tetap optimis untuk mendapatkan kasih sayang dari Neneknya juga. Seokjin berpikir bahwa takdir bisa dirubah jika manusia mau berusaha.

🍃🍃🍃

Yoongi dan yang lain memilih untuk pergi ke kantin Rumah Sakit berencana akan membeli minuman disana. Tapi atensi mata mereka menangkap sosok pria paruh baya yang berjalan gontai. Ya itu adalah Minseok ayah Seokjin. Jimin bergegas menahan tubuh Minseok yang terhuyung.

"Samchon" panggilan Jimin. Membuyarkan lamunan Minseok.

"Gwaencanha.." lanjut Jimin.

Sedangkan Minseok hanya mengangguk lemah. Jujur Ia takut akan kondisi puteranya. Putera semata wayang yang sangat Ia sayangi harus menerima semuanya.

Minseok tahu jika Tukak Lambung tidak separah kanker lambung. Tapi tetap saja jika tidak diobati dengan benar maka akan berakibat fatal.

"Samchon.. Minseok samchon.." Jungkook menepuk pundak Minseok. Karena lagi-lagi melamunkan Seokjin.

"Eummm.. bagaimana keadaan Seokjin hyung samchon? Apa dia baik-baik saja?" Yoongi ingin tahu apa yang dokter bicarakan dengan Minseok. Karena Yoongi tahu jika ayah Seokjin seperti merasa kaget dan bingung harus berbuat apa.

Minseok sedikit meremat hasil lab yang di berikan oleh dokter tadi.

"Tukak Lambung"

"MWOO?!" Teriak Yoongi. Sedangkan yang lain menatap bingung.

Minseok mengangguk dan mengusap wajahnya kasar. Ia benar-benar menyayangkan kenapa ini bisa terjadi kepada Seokjin.

"Samchon mau ikut kami ke kantin?"
Namjoon mencoba mencairkan suasana.

"Ani Joon-ah.. Samchon akan langsung ke ruangan Seokjin saja"

"Baiklah Samchon.."

Minseok bangkit dan langsung menuju keruangan Seokjin, sedangkan mereka berenam melanjutkan rencana awal yang ingin ke kantin rumah sakit.

Mereka telah sampai pada tempat yang mereka inginkan yakni Coffee shop. Mereka duduk di bangku paling pojok agar bisa leluasa berbicara.

"Yoongi hyung.. Tukak lambung.. apa itu?" Tanya Taehyung yang memang sudah penasaran sejak tadi.

"Lapisan lambung Seokjin hyung terluka.. dalam artian infeksi.. kemungkinan Ia juga akan terus merasa mual dan nyeri di perutnya. Dan Seokjin hyung tidak akan bisa memakan makanan yang memerlukan waktu dalam mengunyah... Ia juga tidak boleh merasa stress..haaaahhhh" Yoongi menjeda kalimatnya sejenak.

"Jika tidak.. Itu akan memperparah kondisi lambungnya."

"Hyuung.. kita harus bagaimana..?" Mendengar penuturan Yoongi membuat Jungkook berkaca-kaca. Sedangkan yang lainnya hanya menunduk karena masih mencerna kata-kata Yoongi.

"Bagaimana hyung bisa tahu?" Jimin bertanya.

"Memangnya aku seperti kalian.. aku pernah membacanya di internet bodoh!" Sarkas Yoongi.

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang