empat

17.4K 759 11
                                    

Bella termenung di dalam kamar yang mewah ini, dia berharap ini hanya mimpi bella ingin cepat bangun dari mimpi ini

"apa yang harus aku lakukan" bella menunduk masih dengan tangis nya.

Arthur membawa bella dengan paksa untuk ke mansion nya, meskipun bella sudah berusaha berontak tapi tetap saja tidak bisa mengalahkan kekuatan arthur.

Arthur POV

Aku saat ini berada di club milik sahabat ku, aku butuh menenangkan fikiran ku yang kalut saat ini.

Huftt... Mengapa menyesakan mendapat penolakan dari seorang bella, hanya bella yang mampu membuat nya uring uringan seperti ini. Sudah lah pertama kali jatuh cinta di tolak pula itulah saat ini pemikiran arthur.

"ada apa kau kesini? Tumben sekali " daniel datang dengan membawa dua jalang dengan pakaian minim, aku kadang berfikir apakah dia tidak takut terkena penyakit kelamin

" hanya merasa penat, biasalah pekerjaan ku menumpuk " aku memainkan jari ku di bibir gelas saat ini, fikiran ku melayang kepada bella, sedang apa gadis itu saat ini

"kau tidak ingin bermain? Aku punya yang baru" daniel menepuk bahuku sambil memainkan kedua alisnya naik turun speerti orang bodoh

" aku terlalu mahal untuk mereka dan aku berbeda kelas dangan jalang murahan mu, sorry bung aku tidak mau terkena penyakit " aku menyeringai melihat daniel dan jalang di samping nya yang memandangku dengan marah.

Jujur saja aku katakan aku masih perjaka, di zaman sekarang apa lagi dengan status ku yang bisa saja aku membawa wanita yang ku mau, tinggal tunjuk mereka akan menyerahkan tubuh nya padaku. Tapi aku tidak ingin melakukan nya aku ingin memberikan semua yang ada dalam diri ku untuk istri ku kelak
Alasan yang klise memang.

••~~••
Aku memasuki mansion,suasana sepi menyambut kedatangan ku, wajar saja sekarang sudah pukul 1 dini hari, aku memasuki kamar gadis ku, kulihat dia sudah tertidur ku pandangi wajah nya yang terlihat cantik meski dalam suasana lampu temaram. Ku elus pipinya yang lembut ku tatap lekat lekat, aku melihat jejak air mata dia sana.
Huftt.... Apa sebegitu sedihnya kau di dekatku bella.

Aku membaringkan diri di samping nya,ku tarik dia dipelukan ku. Ku ciumi puncak kepala nya aroma vanilla menguar didalam tubuhnya membuatku tenang seketika. "Good night my bella"
~arthur pov end~

Bela menggeliat dalam tidurnya,mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk, bella melihat arthur tertidur di samping nya tangan pria itu dengan possesive memeluk pinggang bella. Wajah tampan, hidung mancung, alis tebal, bulu mata lentik serta bibir merah nan tipis membuat bella berfikir arthur adalah mahakarya terbaik tuhan.

"puas memandang ku sayang" arthur tersenyum geli melihat bella yang salag tingkah

" in your dream tuan mesum" bella membuang mukanya, mengalihkan tatapan arthur

"bersiaplah untuk sarapan  sayang aku harus ke kantor saat ini" tak lupa arthur mencium kening gadis nya dengan lembut

Saat ini arthur sudah rapi dengan setelan jas nya, dia senyum senyum bagai orang bodoh sambil memandangi  dasi di tangan nya

Ceklek...
Bella heran melihat arthur, dia berjalan mengabaikan  tingkah arthur yang di anggap nya kurang waras.

"sayang  tolong  pakaikan dasi ku" bella mengernyit heran, tapi dia tetap melakukan permintaan  arthur.

Pagi ini bella merasa arthur sangat  manja,  ntah setan apa yang merasuki tubuh arthur saat ini.

Mood nya yang sangat baik membuat arthur menjadi perbincangan  di kalangan karyawannya,  bagaimana tidak jika dia balas menyapa karyawan sambil memamerkan senyum manis nya membuat para kaum wanita meleleh sedang kan kaum pria menganga tak percaya.
Bahkan hingga sampai di ruangannya dia hanya senyum senyum memandangi foto bella yang di ambilnya secara candid

" penyihir itu... Bahkan aku sudah merindukan nya"

Possesive My Arthur(Completed)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang