Setelah perjalan yang panjang dan cukup melelahkan, akhirnya mereka mendarat juga di bandara London heatrhow. Mereka sudah di sambut oleh orang suruhan Daddy Ardan.
"Mereka pasti senang dengan kedatangan mu Anya" senyum Ardan tak pernah luntur, keadaan seperti inilah yang di inginkan ya.
"Aku juga kak" Ardan mengernyit tanda tak suka, dia baru menyadari Bella terus memanggilnya kakak, itu menandakan ada batasan antara dia dan Bella.
"Kenapa kau terus memanggil ku kakak" tanya Ardan, Bella yang mendapati pertanyaan seperti itu langsung menoleh, dia tersenyum lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Ardan, tentu saja Ardan tak tinggal diam. Dia menciumi puncak kepala gadis yang di cintai nya itu sedari kecil.
"Tentu saja karena kau adalah kakak ku" kata Bella
"Anya kau....tau betul tentang perasaan ku" Ardan berbicara lembut, saat ini suasana hati Bella sedang kacau, dia tak ingin membuat Bella muram
"Kau juga tau benar perasaan ku kak" balas Bella, dia menatap mata Ardan, jelas kekecewaan yang mendominasi dalam mata itu, namun Bella tak ingin memberi harapan yang sia sia
" Aku bisa menunggu itu, dia sudah mengecewakan mu, aku masih sabar Anya" di genggam nya tangan halus dan mungil itu. Namun Bella hanya diam, dia belajar dari pengalaman , dia tak ingin terburu buru mempercayakan hatinya ke pada orang lain termasuk ardan.
Ardan mulai sadar pembicaraan mereka sudah mulai menegang, dia tak ingin Bella merasa tak nyaman di dekatnya seperti beberapa bulan yang lalu.
"Maafkan aku, aku akan mencoba mengerti, jangan di fikirkan ya"Bella hanya tersenyum, Ardan membawa Bella dalam pelukannya, suasana dalam mobil pun menjadi hening kembali.
Setelah Melawati jalan yang cukup padat,Bella dan Ardan sudah sampai di kediaman Charles.
Di depan mansion Bella sudah di sambut sang nyonya rumah, yaitu ibu dari ardan.
"Oh my God, Bella..." Dia memeluk Bella, ibu Ardan begitu menyayangi Bella, karena menurutnya Bella gadis yang cantik, dan baik serta sopan.
"Mommy aku merindukan mu" bella sungguh bahagia, dia sangat merindukan wanita ini, selain ibu Maria, dia juga sangat menghormati wanita ini.
" Mommy lebih merindukanmu, kau sehat kan, Ardan menjaga mu dengan baik kan selama disana" di lepasnya pelukan mereka, lalu ibu Ardan memegang wajah Bella memperhatikan gadis itu dengan baik. dia semakin cantik fikir ibu Ardan.
" Ya kak Ardan menjagaku" jawabnya.
Tampaknya tidak ada yang bisa mengganggu dua orang itu, mereka terlarut dalam obrolan bertema kerinduan, sehingga mengabaikan Ardan."Mom...apa hanya Anya yang akan kau sambut. Bagaimana dengan putramu ini" katanya sambil berjalan ke arah 2 orang yang dicintai nya.
"Hahaha....kemarilah nak mommy juga merindukan mu" Ardan memeluk ibunya, membuat Bella tersenyum melihat keduanya
"Ayo kita masuk, Daddy sudah menunggu kalian" dia memegang lengan putranya serta Bella.
Mereka memasuki mansion yang luas tak kalah luas dengan mansion orang tua Arthur, namun mansion ini khas negara Eropa, sentuhannya sangat klasik sekali, berbeda dengan mansion kedua orang tua Arthur, walaupun klasik namun masih banyak dengan sentuhan modern nya.
Arthur lagi...Arthur lagi, aku ingin melupakan nya sejenak, kenapa malah mengingatnya. Bella menggelengkan kepalanya guna mengusir bayangan itu
"Ada apa sayang" tanya ibu Ardan
"Tidak apa mom" jawab Bella singkat.
Semakin mereka masuk lebih dalam, semakin terasa hangat nya mansion ini. Terkadang Bella jadi merindukan mama dan papanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive My Arthur(Completed)✔️
Romansaaku tidak akan membiarkan mu berpaling dari ku sweetheart, kau milikku, nafas mu bahkan hidupmu milikku. ~arthur mackenzie~ dia pria gila!! aku terkurung di istana yang bernama penjara tak kasat mata. ini bukan cinta, ini obsesi memiliki ku untuk...