Sayup sayup Bella mendengar suara Arthur di balik kamar mandi, seperti seseorang yang sedang muntah..ha..apa...muntah
Bella bangkit dari ranjang nya berlari membuka pintu, di lihatnya Arthur sudah terduduk lemas di lantai
"Astaga...sayang kau sakit" Bella berjalan cepat, lalu mengecek keadaan suaminya
Arthur hanya menggeleng saat ini kepalanya sangat pusing serta perut yang seperti di aduk aduk, Bella cemas dia takut gangguan panik Arthur kambuh
"Kita ke rumah sakit ya" bujuk Bella
"Aku baik baik saja sayang" Arthur mencoba meyakinkan Bella namun baru saja dia berkata seperti itu perut nya seolah bergejolak kembali, dia memuntahkan semua isi perut nya namun hanya ada cairan bening dan mulut nya terasa sangat pahit Bella sudah menangis histeris, dia panik melihat keadaan suaminya dengan sisa kewarasan yang ada di mencari handphone lalu mencoba menghubungi ibu mertuanya
"Halo sayang ada apa"
"Mommy Arthur ....Arthur hiks...hiks..hiks" Bella sudah menangis sesegukan, membuat Liana bingung di seberang sana
"Ada sayang, Arthur kenapa" raut khawatir tak lepas dari bagaimana nada suara sang mommy
"Arthur muntah muntah mommy,aku takut...bagaimana ini" katanya
"Tenang mommy dan Daddy akan kesana kau jangan khawatir, ingat kau sedang mengandung" peringatnya
Bella menutup sambung telfonnya menghampiri sang suami.
"Sayang aku tak papa" Arthur mendekati Bella, di lihatnya istrinya itu masih menangis sesegukan, dengan rambut yang masih mengembang. Dan itu sangat menggemaskan bagi arthur.
"Tidak papa bagaimana"Bella berdecak tidak suka, Arthur selalu meremehkan tentang kesehatan nya
"Mungkin aku hanya kelelahan " jawabnya
"Aku sudah berulang kali katakan, istirahat kau tidak pernah mendengarkan ku" dia menatap tajam suaminya, bukannya takut Arthur malah terkekeh sambil memeluk bella
"Aku benci melihatmu sakit " lirih Bella, Arthur mengangguk dan mencium puncak kepala istrinya
Kini mereka sedang menikmati sarapan berdua, sebenarnya Arthur tidak begitu berselera, hanya saja, Bella terus memaksanya membuatnya tak mampu menolak permintaan Bella.
"Bella....Arthur dimana kalian" suara itu sangat menggelegar. Arthur menghembuskan nafas kasar, siapa lagi jika bukan kedua orangtuanya, orangtuanya sedikit berlebihan jika mengetahui Arthur sakit, padahal dia sudah tak apa apa, hanya saja kepalanya masih begitu pusing
"Mommy...Daddy" Bella berhambur ke pelukan sang mommy. Begitu pas dan hangat
"Kau baik baik saja kan? Cucu mommy bagaimana?"
"Mereka baik" Bella mengusap perut nya sayang
"You okey" tanya Ares pada sang putra
"Ya hanya sedikit mual dan pusing" keluh Arthur
Ares dan Liana kini sudah saling pandang dan senyum senyum. Seolah kembali terlempar pada massa lampau.
"Hahaha...aduh perut Daddy sakit....hahaha" Ares sendiri tak dapat menahan tawanya saat ini
"Sayang Daddy kenapa" bisik Bella, yang di tanggapi gelengan oleh Arthur
Liana mendekati pasangan muda itu, membelai kepala Arthur dan mencium dahinya, tak terasa putra kecilnya sudah sebesar ini, bahkan akan menjadi calon orang tua
"Sepertinya kau yang mengalami morning sickness" kata Liana
Arthur dan Bella kini saling memandang. Dalam benak, Arthur bukannya itu terjadi pada ibu hamil ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive My Arthur(Completed)✔️
Romanceaku tidak akan membiarkan mu berpaling dari ku sweetheart, kau milikku, nafas mu bahkan hidupmu milikku. ~arthur mackenzie~ dia pria gila!! aku terkurung di istana yang bernama penjara tak kasat mata. ini bukan cinta, ini obsesi memiliki ku untuk...