tiga puluh

4K 93 0
                                    

"kita berlibur yuk sayang" Arthur duduk di tepi ranjang rumah sakit, sambil memperhatikan Bella

"Kau itu masih sakit,jangan yang aneh aneh Arthur"

"Aku sudah,pulih.buktinya saja aku sudah boleh pulang saat ini"

"Tentu saja kau boleh pulang, kau mengancam dokter itu kalau kau lupa " ketus Bella

Arthur hanya tergelak, dia berjalan mendekati Bella, di peluknya pinggang ramping itu, menyandarkan dagunya,di bahu kanan Bella.

"Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu, sebulan tanpa mu bagaikan kematian yang nyata dalam hidupku" dari nada suaranya Bella tau Arthur sedih kala mengingat itu.

Di usapnya lengan Arthur yang berada di perutnya.

"Maafkan aku yang kekanakan sayang" tulus Bella

"Dengan syarat berlibur, aku sudah menyiapkan segalanya sayang" nada gembira itu telah kembali

"Bagaimana urusan kantor mu, kau sudah sebulan tidak bekerja. Apa itu baik baik saja" Bella membelai wajah kekasih nya

"Kau tenang saja, perusahaan ku tidak akan bangkrut. Daddy sudah mengurusnya. Bahkan dia menitip agar membawa Arthur kecil ketika kembali" Bella tersedak ludah nya sendiri

Apa aku tidak salah dengar. Batinnya.
Wajah Bella sudah memerah. Bayangan Arthur kecil yang akan ada di tengah mereka, ntah mengapa membuat perasaan nya membuncah bahagia, hingga tanpa di sadari nya dia sudah tersenyum.

"Hmm sepertinya kau yang lebih menginginkan Arthur kecil sayang" Bella kaget, lalu memalingkan mukanya yang semakin memerah mendengar godaan Arthur. Itu sukses membua Arthur tertawa.

"Kapan kita akan pergi. Aku akan mempersiapkan kebutuhan kita" Arthur menarik pinggang nya agar semakin dekat.

"Kita akan pergi satu jam lagi, dan kau tak perlu menyiapkan apa pun, semua sudah ku atur" Bella hanya mengangguk, tidak heran dengan itu semua

Seperti kata Arthur, saat ini mereka sedang duduk dengan santai, di salah satu jet pribadi keluarga mckanzie

Bella yakin ini jet berbeda, dengan yang di lihatnya terakhir kali.

"Kita akan kemana" Bella menyandarkan kepalanya pada dada bidang kekasihnya.

"Rahasia" Arthur mencium kening Bella dengan sayang.

"Permisi tuan, apa anda ingin minum" Bella dan Arthur mengalihkan pandangan pada salah satu pramugari itu.

"Kau ingin apa sayang" tanya Arthur

"Jus jeruk saja"

"Kau dengar kata kekasihku" muka tak bersahabat jelas di tunjukan pramugari itu ketika melihat Bella

"Anda ingin wine tuan mckanzie" pramugari itu tak juga ingin menyerah, seolah ingin menggoda Arthur dia sengaja membungkukkan badannya untuk memperlihatkan asetnya. Bella sudah mulai jengah.

Radar Arthur bekerja cepat, seakan takut hal seperti yang lalu terjadi, di tambah muka Bella yang sudah terlihat kesal

"Kau tau reputasi ku" tanya Arthur, pramugari itu heran dengan pertanyaan Arthur

"Y..ya tuan" mendadak atmosfer menjadi panas, pramugari itu tampak mengkerut dengan tatapan Arthur

"Maka dari itu jangan mencari masalah,dan meggodaku. Aku bisa saja mendorong mu dari jet ini " tatapan tajam serta smirk itu tampak menyeramkan. Bahkan Bella sudah ketakutan, Arthur tak pernah semenyeramkan itu di depannya.

Pramugari itu langsung mengangguk, meminta maaf, jelas dia tidak ingin mati konyol. Ancaman Arthur adalah kenyataan yang hakiki. Itu lah rumor yang beredar di luar sana.

Possesive My Arthur(Completed)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang