Andai saja cinta dapat diutarakan dengan mudah tanpa harus memberi isyarat namun dapat saling memahami.
🎠🎠🎠 🎪🎠🎠🎠🎪🎠🎠🎠
Bel pulang sekolah berbunyi!Kringg.... Kringg.... Kringg....
Anak-anak berebut untuk keluar kelas. Rai dan teman-teman nya seperti biasa duduk di bangku koridor depan kelas terlebih dahulu sambil memperhatikan para Doi nya yang sedang bermain bola.
Seperti biasa di lapangan sudah ada The Rockers (Kak Muiz, Kak Dio, Kak Feran) dan di tambah lagi dengan Kak Fazri, Kak Zidan, Kak Bahrul, Kak Septa dan Kak Yasa.
Mereka bermain sepak bola sambil bersenda gurau. Bahagia nya kami melihat mereka bermain dan bisa tertawa lepas. Karena kami sadar tawa itu tak akan lama lagi pudar.
Rai dan teman-teman nya turun untuk melihat lebih dekat doi-doi mereka. Mereka duduk tak jauh dari lapangan, tepat nya di depan ruang Perpustakaan.
Rai, Hani, dan Riani yang tengah asik melihat para The Rockers dan teman-teman nya bermain bola harus terganggu dengan kedatangan Tina secara tiba-tiba.
"Eh, eh.. Temenin gw ke kamar mandi kek, sumpah udah gak nahan banget nihh" , ucap Tina sembari menenteng sepatu nya.
"Tar ah lu mah dateng-dateng ganggu ajjah, emang sendiri nggak bisa! Orang kamar mandi deket kok" bentak Hani..
"Ihh gw takut.. Rai temenin gw kek bentar", sambung Tina dengan nada Pasrah.
"Yaudah ayook gw temenin elah, dasar lemah.. gitu ajjah takut" ledek Riani.
Setelah Tina lari ke kamar mandi dan Riani berjalan di belakang nya, Hani menyusul Tina dan Riani.
"Ehhh.. Tunggu gw mau ikut juga," teriak Hani,, (sambil berlari)
Dan dengan santai nya Rai berjalan di belakang menyusul mereka.
Tiba-tiba,
Pluggg..
Sebuah sepatu melayang mengenai kepala Rai
"Aww" teriak Rai spontan
Teman-teman nya tak lagi menoleh karna memang sudah jauh di depan Rai.
Sesosok pria menghampiri ...
"Eh maaf-maaf Rai, saya terlalu semangat nendang bola nya, copot deh sepatu nya" ucap Kak Fazri (garuk-garuk kepala)
"Oh Kak Fazri, lain kali kalo main bola pastiin sepatu nya kenceng, kan kalo gini jadi makan korban", omel Rai
"Kalo korbannya kamu gapapa kok, saya mau tanggung jawab, eh apaan sih Faz, astagfirullah"
"Apaan kak? Kakak bilang gapapa. Kalo sampe gegar otak gimana?"
"Hufft, untung dia ngga denger, aman (dalam hati)... Hehehe iya maaf, saya ngga sengaja, kamu gegar otak, saya gegar hati hehe" (terkekeh)
"Ha? Apaan tuh gegar hati. Lagian ya kak jangan main-main sama kepala. Bahaya tau. Makin gak jelas deh, Ah udahlah," pekik Rai
![](https://img.wattpad.com/cover/169510237-288-k220645.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Paruh Waktu (saat kita bertemu)
Fiksi RemajaBanyak orang yang bilang kalau cinta dan cita-cita harus di perjuangkan, tapi apakah pantas kita perjuangkan cinta yang bahkan sudah terabaikan? Apa kita masih pantas untuk berjuang mengatas namakan cinta ketika dia sudah tak lagi perduli, dan memil...