Luluh?

131 7 1
                                    

Sikap kamu itu bikin aku tambah yakin, Kalo kamu lama kelamaan akan luluh sama aku.

~~~

Saat ini Ara sedang membereskan rumahnya, Menyapu lantai yang kotor dan juga mengepelnya. Kemarin adalah hari yang buruk bagi Ara, Karena Nanta tau apa yang terjadi di hidupnya selama ini.

Tapi itu tidak menggoyahkan Ara untuk mendapatkan Nanta, Dia akan terus berjuang agar Nanta bisa ia miliki.

Selesai membereskan rumah, Ara masuk ke kamar mandi. 15 menit, Ara keluar dari kamar mandi dan memakai seragam dan atribut lainnya, Tak lupa juga sepatunya dan menggemblok tasnya di belakang punggungnya.

Ara berjalan menuju meja makan, Dan terlihat ayahnya yang sedang melamun. Ia sedih ingin menangis tapi Ara menahannya, Ara mulai memasak makanan untuk sarapan pagi ini.

Nasi goreng sudah matang, Dan Ara menaruhnya di depan ayahnya. Lalu ia duduk dan mulai makan.

" Pa? Makan dulu itu nasi goreng nya. Ara tadi buat untuk papa. " Ucap Ara lembut.

Tiba tiba ayahnya menatap tajam Ara dan menggebrak meja, Membuat Ara kaget dan takut. Tapi ia bersikap seolah biasa saja.

" Kamu gak usah sok peduli sama saya, saya muak melihat wajah kamu, Pergi!!! " Bentaknya.

Ara pun mulai bangkit dari duduknya dan berpamitan kepada ayahnya, Tapi dengan cepat ayahnya menepis tangan Ara.

Ara berjalan menuju ke depan rumahnya dan berangkat ke sekolahnya dengan jalan kaki. Sepanjang jalan air mata Ara tidak berhenti menetes, Dan ia mengusapnya terus menerus.

Kini Ara sampai di sekolahnya dengan mata sembabnya, Ia masuk kedalam kelas dan duduk, Lalu menenggelamkan wajahnya di antara kedua tangannya.

Freya dan Ura yang baru datang pun bingung, Biasanya Ara terlihat begitu senang jika di sekolah, Kini mereka berdua melihat bahu Ara yang mengguncang dan juga terdengar Isak tangis dari sang empunya.

Mereka berdua pun menghampiri Ara yang sedang menangis.

" Ra? Lo kenapa nangis? " Tanya Ura.

" Gue gak papa. " Dengan posisi yang masih sama.

" Lo cerita lah kalo ada masalah sama kita. "

" Lo gak mau gangguin Nanta gitu Ra? "Kompor Ura.

" Ish Lo ya, Orang lagi sedih juga, Biarin tenang dulu Ara nya. " Kesal Freya.

" Ck. Gak asik lo. " Sinis Ura.

Ya, Allah, Kalo boleh pilih, Aku gak mau hidup kaya gini, Aku mau papa sadar dan kasih aku kasih sayang dari papa, Tapi papa malah ngasih aku siksaan. Ya Allah, bukakan lah pintu hati papa. Batin Ara.

Ara pun berhenti menangis dan mengelap sisa air matanya, lalu menatap kedua sahabatnya dengan senyuman. Tepatnya senyuman palsu.

" Ish, lo gila ya Ra, abis nangis ketawa. "

" Enggak, Hahaha. " Ujarnya sambil tertawa.

" Bener bener gila temen temen gue. " Sindir Freya.

~~~

Saat ini mereka bertiga sedang berada di kantin, Ura dengan sotonya, Freya dengan siomay nya dan Ara tidak berniat untuk makan, Dia hanya bilang kalau dia kenyang. Padahal pagi tadi Ara hanya memakan 3 sendok nasi goreng.

Itupun karena papanya mengusirnya dari rumah.

Sungguh miris.

ANARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang