ANARAN

Nanta Manis

Pikiran Nanta kini kembali terfokus pada sosok Ara yang sedang tertawa dan tersenyum ke arahnya.

Sampai sampai ia larut dalam pikirannya sendiri dengan Ara.

" Nanta! Kamu kenapa sih menghindar terus dari aku? " Tanya Ara.

" Karena lo ganggu! " Sinis cowok yang bernama Nanta.

" Masa sih? Tapi aku cinta loh sama kamu. " Polos Ara.

" Gue gak peduli!!! "

" Nanta harus peduli sama Ara! " Tegas nya.

" Pergi lo!! Jangan ganggu gue! " Teriak Nanta. Sambil menarik tangan Ara kasar dan mendorongnya hingga hampir terjatuh.

Dan itu adalah saat dirinya membentak dan memakai cara kasar kepada Ara.

" ARA!!! CEPAT MASUK!! " Teriak seorang laki laki paruh baya menarik Ara dengan kasar.

Nanta melihat Ara dengan sorot mata ketakutan

" Pa? "

Pa? Berarti orang itu papanya Ara? Batin Nanta.

Nanta tak tinggal diam, Dia masuk kerumah yang bisa dibilang tidak layak untuk dihuni itu.

" Anda jangan kasar seperti itu kepada anak anda!!! "

" Siapa kamu? Pacar wanita ini "

Nanta teringat saat dirinya mengantar Ara pulang dan saat itu juga ia melihat Ara disiksa oleh ayahnya sendiri.

" NANTA!!!! " Pekik Ara.

Nanta yang sedang memainkan handphone nya kaget mendengar suara teriakan seseorang. Hampir saja handphone jatuh.

Nanta menoleh ke arah gadis yang teriak kepadanya. Ia menatap tajam Ara dan Ara nyengir gak jelas.

Dan ia kembali teringat saat dirinya membeli ketoprak dan Ara memanggil nya dengan nada yang sangat tidak santai sampai membuat handphone nya hampir terjatuh.

" Nanta? Baca buku apa? "

" Ara juga mau baca dong, Boleh? "

" Judulnya itu apa bukunya? "

" Emang Nanta gak cape liat rumus kaya gitu? "

" Ara aja cape ngeliatnya "

" Kok Ara dicuekin sih sama Nanta, Nanta ngomong dong. "

Begitulah celotehan Ara yang membuat Nanta naik pitam, Ia sudah jengah dengan ocehan tidak jelas dari mulut Ara.

" LO! LO BISA GAK SIH, GAK USAH GANGGU GUE SEHARI, LO TUH SAMA AJA KAYA CEWEK MURAHAN DI LUAR SANA YANG NGEJAR NGEJAR COWOK YANG JELAS GAK SUKA SAMA LO!! SEKARANG LO PERGI DARI SINI!!! DASAR BITCH " Bentak Nanta membuat petugas dan murid di perpustakaan menatap ke arah Ara dan Nanta.

" Nanta? Setiap kata kata yang keluar dari mulut Nanta sebenarnya bikin hati Ara sakit, Tapi... Sekarang ucapan Nanta bener bener bikin hati Ara lebih sakit dari sebelumnya, Maaf kalau Ara ganggu Nanta. Sekarang Ara kecewa sama Nanta yang udah permaluin Ara disini. " Setelah mengucapkan itu Ara pergi dari perpustakaan dengan air mata yang menetes dan jalan yang masih sedikit pincang.