Khawatir

124 3 0
                                    

Kekhawatiran seseorang itu tandanya dia peduli sama kamu.

~~~

Sejak kejadian itu, Ara menjauhi Nanta. Ia tidak mengejar Nanta lagi seperti dulu. Dan sekarang ia sedang membaca buku novel nya.

Di sampingny ada sahabatnya yang sedang bermain ponsel dan Ura yang sedang menyalin tugas.

Bel masuk berbunyi dan Ara menyimpan buku novelnya di laci mejanya, Ara menjadi gadis yang pendiam, Ketika ditanya oleh Freya dan Ura ia hanya menjawab apa adanya.

Freya dan Ura menatap iba Ara yang tidak seceria dulu, dan memilih untuk diam dan memperhatikan pelajaran.

Mereka tau Ara tidak benar benar memperhatikan pelajaran, Tetapi ia sedang memikirkan kejadian kemarin yang sempat heboh.

" Baik, Sampai sini ada yang paham? "

" Paham Bu. " Mereka menjawab serempak, Kecuali Ara yang menatap papan tulis dengan pandangan kosong. Bu Jian tau jika kemarin Kean dilabrak oleh queen dan kedua temannya. Queen yang langsung di skors selama tiga hari.

" Aneira? Kamu bisa ke UKS, wajahmu terlihat pucat sekali "

" Saya tidak apa apa Bu " jawab Ara.

" Kali ini jangan membantah omongan saya, Cepat!! "

Kean berdiri dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas dan menuju ke UKS. UKS. Ia sudah sampai di UKS dan langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Ia memejamkan matanya. Tanpa diketahui oleh Ara, Nanta masuk keruang UKS dan menghampiri dirinya.

" Maafin gue Ra, Gue terlalu jahat " Nanta memegang tangan Ara yang sedari tadi tidak bergeming sedikitpun.

" Lo mau kan maafin gue? " Tanya Nanta yang tidak dijawab oleh Ara.

" Gue tahu lo sulit buat maafin gue "

" Permisi kak, Saya ingin memeriksa kak Ara "

" Hmm. "

Siswi yang bername tag, Nadine Alexandra itu kaget bukan main saat memeriksa keadaan Ara. Ara bukan tertidur, Dia pingsan karena demamnya sangat tinggi sekali.

Nadine membuka suaranya dan berbicara kepada Nanta.

" Kak? " Panggil Nadine.

" Apa? " Tanya Nanta menoleh ke arah Nadine.

" Ehmm... Kak Ara pingsan, Memang dia dalam keadaan tidur, Tapi dia pingsan karena suhu tubuhnya atau demamnya sangat tinggi "

Nanta buru buru meletakkan tangannya di atas kening Ara, Dan ia merasakan kening Ara sangat panas dan berkeringat.

Ia menggendong Ara dan berjalan dengan cepat ke arah parkiran, Setelah itu ia membuka pintu mobil dan memasukkan Ara ke dalam mobilnya yang berada di kursi penumpang di sebelah nya ia mengemudi.

Nanta meminta izin kepada satpam di gerbang sekolah sedang berjaga. Satpam itu pun mengiyakan ucapan Nanta.

Saat ini Nanta sedang berada di rumah sakit, Ia mengambil ponsel Ara dan menelpon ayah nya.

" Hallo, Om? "

" .... "

" Ara pingsan "

" ...... "

" Rumah sakit harapan indah "

Nanta sangat khawatir dengan keadaan Ara saat ini, Karena tanpa Nanta sadari, Nanta telah peduli dan jatuh hati kepada Ara. Sekarang ia mondar mandir di depan ruangan Ara.

ANARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang