prolog

69.8K 2.3K 100
                                    

TYPO BERTEBARAN

Kaila menyusuri sebuah taman yang ramai saat ini karena akhir pekan. Banyak keluarga yang menghabiskan akhir pekan mereka disini. Untuk olahraga pagi ini atau hanya sekedar piknik.

"Gini nih kalau jadi anak kos, cuma bisa ngabisin waktu sendiri" gumam kaila saat melihat semua orang dengan keluarganya.

"Malah nggak punya pasangan lagi, ngenes sekali nasib mu" kaila menertawakan dirinya sendiri.

"Eits kaila, siapa suruh kamu bersedih nangis bombay kayak anak alay, kamu harus semangat" kaila mengacungkan tangannya ke atas tanda semangat. Orang-orang menatap aneh kaila yang berteriak semangat di pagi ini. Menunduk malu kaila berlari lagi "bikin malu aja sih"

Kaila saat ini berada di stand minuman yang ada di taman ini. Kaila membeli minuman setelah capek berolahraga di akhir pekan ini. Kaila mengeluarkan dompetnya namun seseorang dengan jaket hitam merampas dompet itu dari tangan kaila lalu lari begitu saja.

"Eh kok tu orang ngambil dompet gue" gumamnya seraya berpikir.

"Eh copet tolong copet" teriakan kaila saat tersadar membuat beberapa orang menghampirinya.

"Mana copet nya neng"

"Kesana pak makai jaket hitam" mereka semua bergegas mengejar copet yang dimaksud kaila.

Kaila tak tinggal diam mengambil ancang-ancang untuk lari.

"Eh neng" kaila langsung menekan rem di kakinya langkahnya terhenti kepada penjual minuman tadi.

"Bayar dulu atuh neng"

"Aelah abang saya nanti bayar kok, tapi sekarang saya mau ambil dompet saya dulu ya"

"Tapi nanti bayar ya neng"

"Aman itu bang"

Kaila berlari matanya menatap seseorang yang memakai jaket hitam. Kaila berhenti meletakkan telunjuknya didagu seraya berpikir keras "itu bukan ya orangnya, ah kenapa sih gue punya ingatan yang kurang banget"

Kaila langsung memutar pergelangan tangan cowok itu ke belakang menahan pergerakannya " lo balikin nggak dompet gue" ucap kaila. Bagaimana kaila bisa jago bela diri kayak gitu??. Tinggal di kota yang jauh dari keluarga mewajibkannya menguasai salah satu bela diri.

Cowok itu tak tinggal diam dia melawan sehingga genggaman kaila terlepas. Giliran cowok itu yang menahan pergerakan kaila.
"Saya bukan copet" cowok itu melepaskan kaila. Kaila menatap cowok itu

"Gila, ganteng banget nih copet kalau gini pasti banyak orang yang mau di copet" batin kaila

"Apa-apaan lo nggak mau ngaku, jelas-jelas lo yang ngambil dompet gue tadi" nyolot kaila.

"Saya. Bukan. Copet" cowok itu mengatakannya dengan penuh penekanan. Kaila jadi takut sendiri.

Kaila memajukan wajahnya mengamati  wajah cowok tersebut "lo pikir gue percaya gitu, jangan mentang-mentang ganteng lo jadi-"

"Neng" ucapan itu memotong ucapan kaila. Kaila menatap orang yang berdiri di depannya.

"Nih neng dompetnya, copetnya udah di bawa ke kantor polisi" ucap bapak-bapak itu.

"Makasih pak" kaila menyambut dompet nya lalu bapak-bapak itu pergi dari sana.

Kaila menoleh ke tempat cowok tadi dia dapat menangkap aura horor dari cowok itu. "Ehm gue sebenarnya tadi cuma tes lo doang lo orang jujur apa nggak, hahhaah" ucap kaila dengan ketawa buatannya.

Cowok itu hanya diam membuat tawa kaila terhenti. Menunduk dalam "maaf". Cowok itu hanya berlalu tanpa menatap kaila lagi.

Kaila mendengus tak suka "awas aja kalau ketemu gue lagi lo, gue jedotin tuh muka ke tembok biar samaan, datar" gerutu kaila.

🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟

Vote & comment

Like A Boss (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang