~LIKE A BOSS~
TYPO BERTEBARAN
Saat jam menunjukkan pukul 9 kaila sudah siap dengan pakaiannya untuk ke kampus. Kampus kaila hanya kampus swasta biasa yang hanya menyediakan dua jurusan yaitu hukum dan manajemen.
Kaila diterima disini karena mendapat beasiswa. Saat itu kaila enggan menerimanya mengingat kekurangan keluarganya. Tetapi ayahnya dan guru-guru SMA nya dulu sangat mensupport kaila.
Kaila sudah sampai di fotocopy di dekat kampusnya.
"Pagi bang budi" budi yang sedang memfotocopy dibuat kaget oleh sapaan kaila.
"Kaila, bikin abang kaget aja" serunya yang dibalas cengiran oleh kaila.
"Hehhehe maap bang, ini tolong di print ya bang" ucap kaila memberi flashdisk nya pada budi yang langsung di sambut budi.
Setelah menunggu akhirnya budi menyerahkan hasil printnya pada kaila. "Malasih bang budi" ucap kaila seraya membayar hasil printnya.
Kaila langsung saja menuju ke kantin kampus karena dia sangat lapar saat ini.
Kaila melahap nasi gorengnya. Namun saat meminum es tehnya kaila hampir saja tersedak karena steffy muncul tiba-tiba dan duduk di depan kaila dengan wajah masamnya.
"Kenapa sih, pagi-pagi udah manyun aja"
"Lo tau nggak dari tadi gue udah ngikutin pak radit buat nunjukin skripsi gue, tapi dia malah sok sibuk dan nyuekin gue gitu aja, kan gila" ucapnya sambil melipat tangan di dada.
Kaila mengangguk lalu meminum lagi es tehnya "kayak nggak tau dosen aja, emang resiko mahasiswa kayak kita-kita sih harus ngejar-ngejar dosen sana sini" ucap kaila ikut curcol.
"Tau nih, kemarin gue udah seharian nunggu dia tapi dia nggak datang"
"Udah lah sabar aja kali" ucap kaila. Toh memang resiko mahasiswa semester akhir yang kerjanya ngejar-ngejar dosen. Kadang nungguin dosen seharian.
Kaila melirik jam tangannya sudah hampir jam 10. Kaila mengambil tasnya lalu bangkit "yaudah gue nemuin pak arsen dulu ya"
Tanpa menunggu sahutan steffy kaila malah berlalu begitu saja.
Kaila mangetuk pintu ruangan El. Setelah ada sahutan dari dalam baru lah kaila masuk. "Maaf pak saya mau ngantarin skripsi hasil revisi saya"
El mengangguk dan menerima kertas itu. El mulai fokus mempelajari skripsi yang ditulis kaila. El cukup bangga pada kaila yang berhasil menyelesaikan revisinya semalam saja.
"Hmm sebenarnya bab yang saya suruh revisi kemarin hanya bab ini yang benar-benar sudah bagus untuk kamu" ucap El menujukkan pada kaila.
"Untuk bab yang ini tolong tambahkan pendapat para ahli, bab ini tambahkan contoh-contoh pada tahun-tahun sebelumnya" ucap El seraya mencoret-coret kertas kaila.
Kaila sibuk mendengarkan sambil sesekali mencatat hal penting yang harus dilakukannya.
"Udah segitu saja dulu, nanti saat saya melihat hasil kamu lagi pastikan semuanya telah selesai"
Kaila mengangguk mantap "baik pak, kalau gitu saya permisi dulu"
Kaila kembali melangkah keluar dari ruangan El. Melangkah ke arah perpustakaan kampus. Perpustakaan ini cukup sepi mengingat jaraknya dari gedung fakultas yang cukup jauh dan juga mungkin tak banyak mahasiswa yang ingin ke kampus kecuali mahasiswa yang sering di jumpai oleh kaila di kampus ini , yaitu mahasiswa semester akhir.
Kaila duduk di pojok setelah memilih buku-buku untuk revisi skripsinya. Setelah satu jam berkutat dengan buku dan laptop mata kaila merasa kantuk tingkat tinggi mengingat semalam dia hanya tidur selama 5 jam dengan aktivitas super padat.
Kaila menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya dimeja. Matanya mulai terpejam dan menjelajahi mimpi.
El sedang menuju perpustakaan mengingat dia harus meninggalkan tugas untuk muridnya selama beberapa hari ke depan dia tidak masuk.
El meneliti deretan buku di perpustakaan ini. Memilih beberapa buku lalu segera mencari meja untuk duduk. Perpustakaan ini hanya diisi beberapa mahasiswa saja yang tengah sibuk dengan laptopnya.
El memilih duduk ke arah pojok. Disana El menemukan meja panjang yang hanya berisi satu orang mahasiswa yang nampaknya sedang tertidur. El hanya membiarkan lalu duduk di seberang mahasiswa tersebut. El mulai membuat beberapa tugas untuk mahasiswanya.
Setelah satu jam berkutat dengan laptop dan buku barulah El membereskan semuanya. Saat mengangkat kepala El melihat gadis itu yang tidur dengan memiringkan kepalanya. Barulah El sadar bahwa itu.....kaila.
El melangkahkan kaki mendekati kaila. Duduk di sebelah gadis itu sambil menatap wajah kaila saat tertidur.
El memberanikan tangannya untuk menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajah kaila.
Merasakan pergerakan kaila, El bangkit , Sebelumnya El meletakkan sebungkus coklat di meja.
Kaila terbangun saat sadar dia telah tertidur ketika mengerjakan skripsinya. Di depan mejanya kaila melihat sebatang coklat dengan sticky note gambar wajah tersenyum.
Kaila melihat ke kiri dan ke kanan. "Siapa yang ngasih coklat ya" gumam kaila.
Kaila melihat tanggal exp di bungkus itu ternyata masih lama "makan aja deh biar mood gue bagus ngerjain skripsi" ucapnya lalu memakan coklat itu.
El yang tengah menatap dari jauh tersenyum samar lalu pergi dari perpus tersebut.
Kaila selesai mandi dan menuju ke market tempatnya bekerja, bukan untuk kerja hanya mengisi waktu aja sekalian berbelanja.
Kaila sampai dan memilih membeli beberapa camilan dan minuman kaleng. "Mbak re, kaila malam ini izin ya" tanyanya pada rere yang sedang menjaga kasir.
"Aduh kai, kakak mah nggak bisa ngasih izin, minta izin langsung aja sama buk desi" ucap rere.
"Ok deh" kaila membayar belanjanya dan melangkah ke lantai dua market ini. Mengetuk salah satu pintu.
"Permisi buk"
Wanita paruh baya itu melihat kaila berdiri di depannya "ya kaila ada apa" tanyanya.
"Emm itu buk, kaila izin nggak masuk untuk malam ini, bisa nggak buk"
Desi merapikan letak kaca matanya "emang kamu mau kemana" tanyana.
"Itu buk, kaila mau fokus sama skripsi dulu buk"
Desi mengangguk, dia tau bahwa kaila adalah salah satu mahasiswa di sekolah tinggi disini "baiklah, hanya untuk malam ini"
"Iya buk, makasih"
Kaila keluar dari market dan duduk di depan market dibawah payung-payung besar di luar market ini.
"Kaila"
Kaila melihat El berdiri di depannya. "Iya pak" kaget kaila. El duduk di depan kaila.
"Bisa kamu berikan ini ke pak radit besok" ucap El seraya memberi kaila kertas itu.
"Itu tugas untuk mahasiswa saya" ucap El menjawab pertanyaan kaila saat menatap kertas itu. Kaila mengangguk lalu menyimpan kertas itu.
"Bapak mau kemana" tanya kaila.
"Saya ada urusan keluar kota"
Kaila memakan cemilan yang dibelinya tadi "kok lama banget, harus dua minggu ya"
El mengernyit "emang kenapa"
Kaila gelagapan sendiri "eng-enggak, saya cuma nanya"
El tersenyum samar "yaudah, jaga kesehatan kamu, jangan lupa berikan itu ke pak radit ya" ucap El, kaila hanya mengangguk.
"Yaudah yuk saya antar pulang"
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Boss (Terbit)
Random"Gayanya kayak boss aja, nyuruh-nyuruh gue" gumam kaila. "Kamu hanya tidak tau siapa saya" batin El dengan smirk nya. Follow dulu sebelum baca. MURNI PEMIKIRAN SENDIRI JANGAN DI PLAGIAT. Sumber gambar : pinterest