bab 9

29.6K 1.3K 12
                                    

~LIKE A BOSS~

TYPO BBERTEBARAN

Kaila duduk di kelas nya. Hari ini dia ada kelas dengan esty. Kaila masih fokus dengan laptop di depannya. Tak lama steffy datang dan duduk di sebelah kaila.

"Pagi la, sibuk amat pagi-pagi gini" sapa steffy.

"Hmm gue nggak mau harus revisi lagi" jawab kaila tanpa menoleh pada steffy.

"Iya deh, kan dosbing lo yang sekarang ganteng, suka dong kalau harus ketemuan terus" goda steffy.

"Ah pak El mah nggak ganteng tapi dingin, galak" ucap kaila.

"Pak arsen kaila"

"Iya sama aja"

Teringat sesuatu kaila menpuk jidatnya pelan "mampus kok gue lupa sih" tanya nya.

Steffy yang kaget pun segera merespon "apaan la"

"Tugas dari pak El buat pak radit, gue belum ngasih lagi"

Kaila segera bangkit, menarik tas dan menutup laptopnya "fy, nanti izinin gue ya sama buk esty, gue mau cari pak radit dulu"

"Oke, suruh pak radit buat menandatangani skripsi gue ya" ucap steffy yang tak diindahkan kaila.

Kaila melihat radit sedang duduk di mejanya di ruang dosen. "Permisi pak" radit yang tengah fokus pada kertas di hadapannya menatap heran kaila.

"Ini titipan dari pak arsen, katanya suruh kasih sama bapak" ucap kaila seraya memberikan kertas itu.

"Owh nggak saya sangka arsen nitipnya sama kamu, padahal dia bisa antar langsung ke rumah saya" ucap pemuda itu seolah menggoda kaila.

Kaila hanya tersenyum tak mengerti "yaudah, saya permisi dulu pak"

Radit mengangguk "silahkan, tapi kaila biasanya arsen itu tidak mudah dekat dengan perempuan"

Kaila berjalan seraya memikirkan perkataan radit tadi. Pipinya tiba-tiba saja memerah.

Kaila menggelengkan kepalanya "aduh kaila, apa yang lo pikirin sih, jelas jelas pak El itu calonnya buk esty"ucap nya.

Kaila duduk di kantin berdua dengan steffy. "La, kok gue rasa buk esty menebar aura permusuhan gitu ya sama lo"

Kaila yang sedang memakan baksonya menelan cepat dan meminum teh es nya. "Nggak tau, PMS kali" ucap kaila acuh.

"Iya juga ya, atau mungkin kelamaan jomblo kali ya" tanya steffy lalu mereka tertawa.

Kaila merutuki kelalaiannya karena tidak membawa payung saat ini. Hari ini hujan membasahi bumi. Hawa dingin menyusup ke dalam tulang kaila. Dia hanya memakai baju kaus dan celana jeans saat ini.

"La, udah bareng gue aja yuk, lo juga udah jarang main ke rumah gue, nanti gue antar pulang ke kos lo deh" ucap steffy yang sedari tadi menemani kaila menunggu angkot.

Kaila berpikir sejenak memang sepertinya belum ada tanda-tanda hujan akan reda "yaudah"

Kaila keluar dari mobil steffy. Kaila masuk ke rumah steffy.

"Mama"teriak steffy saat sudah sampai di ruang tamu nya. Kaila melihat sekeliling rumah steffy yang sudah hampir 2 bulan ini dia tak pernah mampir ke sini lagi. Rumah 2 lantai dengan sedikit halaman ini sudah sering dikunjunginya.

"Yaampun dek, kebiasaan deh kamu teriak-teriak" ucap sera, mama steffy yang masih mengenakan celemek di badannya. Steffy hanya memberikan cengirannnya.

"Eh ada kaila, kamu kemana aja" ucap sera. Kaila tersenyum lalu menyalami tangan sera.

"Maaf ma, kaila kan lagi proyek besar-besaran mau lulus tahun ini"ucap kaila dengan senyum lebar nya. Kaila memang memanggil sera dengan sebuatan mama karena permintaan dari sera sendiri.

"Yaudah, nanti malam makan bareng disini ya" tanya sera.

"Aduh gimana ya ma, kan kaila kerja" ucap kaila tak enak hati.

"Udah nanti mama izinin sama bos kamu, temen mama itu" ucap sera. Memang benar buk desi itu adalah temannya sera karena sera juga yang membantu kaila agar bisa kerja disana.

"Yaudah ma"

"Mama ih anak sendiri disini malah dikacangin"ucap steffy kesal.

Sera memukul pelan lengan steffy "ini tuh mama lagi nyambut calon menantu, kok kamu malah ganggu dek"

Pipi kaila bersemu saat itu. "Ah serah mama deh, aku mau mandi dulu, la ikut nggak" tanya steffy.

"Nggak fy, gue nolongin mama masak aja"ucap kaila. Steffy mengacungkan jempolnya lalu naik ke tangga di rumahnya menuju lantai atas.

Kaila sedang memotong sayuran selagi sera menelpon desi. Sera kembali mendekati kaila. "Udah mama bilangin kalau mama mau makan malam sama calon menantu mama"

"Hahhaha mama bisa aja, masa kaila mau dijodohin sama steffy" ucap kaila melucu.

"Kamu ya, bukan sama steffy tapi sama stefan" ucap sera. Kaila langsung bungkam. "Anak mama jangan dianggurin aja" ucap sera.

Melihat kaila bungkam sera jadi gak enak hati "mama becanda la, kalaupun kamu nggak sama stefan, kamu tetap mama anggap anak sendiri"

"Iya ma" ucap kaila.

Tak lama stefan dan septian, papa steffy pulang.

"Abang mandi dulu sana, ada kaila nih malu" ucap sera. Stefan langsung beranjak menuju kamarnya.

Kaila menyalami tangan septian "kamu apa kabar" tanya septian. "Baik pa"jawab kaila. Sera yang menyuruh kaila memanggil septian dengan sebutan papa.

"Udah pa, sana mandi dulu"

Kaila dan sera sedang menata makanan diatas meja makan. Septian yang selesai langsung duduk. "Senangnya melihat istri dan menantu kayak gini" ucap septian.

"Papa bisa aja"

"Dek, bang, buruan turun"

Stefan langsung bergabung saat mendengar teriakan sang mama. Tak lama steffy juga turun. "Dek, kok lama sih"

Steffy menyengir "tadi ketiduran ma"ucap nya.

Kaila duduk di sebelah stefan sedangkan steffy duduk di sebelah sera. Septian duduk sendiri di ujung meja.

"Besok kesini lagi ya la" tanya sera.

"Diusahakan ma" jawab kaila.

Kaila diantarkan stefan sampai ke kos nya. "Makasih" ucap kaila.

"Iya, langsung istirahat" ucap stefan. Kaila mengangguk dan melambaikan tangannya.

Saat kaila selesai mandi, kaila membuka HP nya yang tak disentuhnya sehari ini.

Pak El
20 panggilan tak terjawab

Pak El
Kaila kamu dimana?

Pak El
Apa kamu sibuk?

Pak El
Jangan coba-coba mengabaikan saya kaila, saya tau kelas kamu sudah berakhir dari tadi.

Pak El
Kaila.

Kaila memutat bola matanya. Dia mulai bosan dengan ancaman El.

"Apaan sih ni bapak-bapak udah kayak boss aja"

Kaila kembali menaruh HP nya. Membaringkan tubuhnya dengan laptop diatas pahanya. Kembali fokus pada skripsinya.

HP kaila kembali berdering.

"Ha-"

"Kamu kemana aja, jangan kamu pikir saya tidak ada disana jadi kamu bebas kaila, saya mau besok kamu kirim revisi skripsi kamu ke email saya"

Sambungan terputus. Kaila menghela nafas. "Lama-lama gue jenuh sama ni orang"

Kaila mengetik beberapa hal di ponselnya lalu meletakkan kembali.

↗↘↗↘↗↘↗↘↗↘↗↘↗↘↗↘↗↘

Like A Boss (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang