bab 6

32.9K 1.4K 64
                                    

                            ~LIKE A BOSS~

TYPO BERTEBARAN

Kaila sudah sampai di taman untuk berolahraga. Rutinitas setiap hari minggu yang selalu dilakukannya.  Menurut kaila kesehatan itu sangat penting karena jika di sakit siapa yang akan merawat dia disini.

Kaila menghela nafas setelah lari beberapa kali di taman ini. Kaila duduk di sebuah warung makan. Setelah berolahraga perut kaila demo minta diisi.

Kaila makan dengan diam karena hanya sendiri. Tak lama seseorang datang dan duduk di depan kaila.

"Curang olahraga nggak ngajak-ngajak"

Kaila mengernyit "mbak siapa ya" tanya nya.

"Kaila lo mau gue kempesin ya" teriak steffy karena tampang kaila yang seolah tak mengenalnya.

Kaila terkekeh, sahabat nya itu memang agak sensitif buktinya ketika dia tak diajak waktu kaila jalan sama stefan, steffy malah marahin dan ceramahin kaila, katanya kaila nggak setia kawan lah, mau senang sendiri lah.

"Habisnya gue nggak ada paket buat ngabarin lo fy" gemas kaila.

Steffy cemberut walau dia tau kaila jarang mengisi paket internetan kecuali ada tugas yang memerlukan internet. "Ya kan lo bisa ajak waktu kita di kampus"

"Udah deh kan sekarang lo udah disini"

Steffy tak tahan menahan kesal pada kaila "iya tapi kan lo udah selesai olahraganya"

Kaila hanya tersenyum dan terus memakan makanannya. "Kaila kalau habis olahraga makan banyak gitu, percuma dong lo olahraga" ucap steffy menatap horor makan kaila.

"Karena habis olahraga gue butuh makan banyak buat menumpuk kembali energi gue" ucap kaila asal.

Steffy hanya memutar bola mata malas. Kaila ini memang rada aneh orang nya. Eh bukan kah sudah sering dibilangin ya.

Kaila dan steffy sudah sampai di kos kaila. Kaila memilih langsung mandi dan steffy menunggu di kamar kaila karena dia tak jadi olahraga.

Kaila keluar dari kamar mandi dengan memakai baju kaus dan celana sebatas lutut dengan handuk di kepalanya.

"La skripsi lo udah selesai ya" tanya steffy.

Kaila yang sedang mengeringkan rambutnya pun menoleh ke steffy "belum, tapi dikit lagi kok, lo gimana"

Steffy tersenyum dan mengacungkan jempolnya "punya abang yang pintar kayak stefan memudahkan ku mengerjakan tugas"

Kaila mencemooh "alah itu curang namanya nilai lo bagus pun bukan karena kemampuan lo" ucap kaila.

"Biarin"

*****

Di hari minggu kaila memilih pergi jalan-jalan bersama steffy.

Kaila sudah siap dengan pakaian dan mengambil tas serta ponselnya. Lalu bergegas keluar setelah mendengar suara mobil. Kaila masuk ke mobil di sebelah sopir.

"Fy lama ng-" ucapan kaila terhenti saat yang dilihatnya adalag stefan yang di depan dan steffy duduk di belakang sambil nyengir.

"Nggak lama kok kaila" ucap steffy dengan senyumannya.

Suasana di mobil hening. Steffy sendiri memilih mendengarkan headset dari lada harus mendengarkan gombalan yang akan nya sampaikan pada kaila.

Mereka sampai di sebuah mall besar di kota ini. Mereka memilih masuk ke timezone untuk sekedar bermain. Ya kaila lebih suka bermain dari pada berbelanja seperti kebanyakan wanita.

Mereka main bola basket. Kaila begitu kesal melihat steffy dan stefan selalu mencetak angka sedangkan dirinya tidak bisa memasukkan satu pun.

Stefan yang melihat itu terkekeh geli lalu mendekati kaila. Stefan berdiri di belakang kaila dan mengarahkan tangan kaila agar bisa memasukkan bola.

Jantung kaila dibuat kaget atas perlakuan stefan itu. Akhirnya berkat instruksi stefan kaila verhasil mencetak angka.

"Yeayyy"

"Baru segitu aja bangga" ucap steffy mencemooh. "Biarin"

"Yaudah yuk sekarang kita makan, udah siang nanti sakit" ucap stefan lalu menarik tangan kaila keluara dari timezone.

Steffy cemberut "tau gini nggak gue ajak lp bang" kesalnya menyusul mereka.

Mereka menikmati makan siang di restoran di mall ini. Di sudut lain restoran El tengah duduk berbincang dengan david mengenai projek kerja sama nya tak sengaja melihat kaila. El hanya membiarkan saja namun saat laki-laki yang El tak tau namanya itu membersihkan mulut kaila dengan tisu entah kenapa membuat El gerah sendiri.

"El, lo dengar gue nggak sih" kesal david saat melihat El tak fokus pada dirinya.

El tak mengabaikan ucapan david "gue nelpon sebentar"ucapnya berlalu dari hadapan david.

David menghela nafas "punya sahabat gitu amat ya"

El sedikit menjauh dari david dan menelpon kaila.

"Halo, kamu dimana"
"Lagi di mall nih, kenapa"
"Cepat pulang sekarang saya ada urusan"
"Nggak bisa gitu dong, kan ini har-"
"Kamu tidak lupa dengan saya kan kaila"
"Ih bapak ancaman nya kayak gitu mulu sih"
"Terserah kalau kamu nggak sampai di kos saat saya datang kamu harus nunggu satu semester lagi untuk wisuda"

El mematikan telponnya lalu kembali mendekati david.

Steffy dan stefan menatap kaila yang cemberut setelah menerima telpon. "Telpon dari siapa sih" tanya steffy.

"Itu ibuk kos minta uang kos" ucap kaila ngasal.

"Nggak papa nanti aku bantu"ucap stefan.

Kaila menggeleng "nggak perlu, aku bisa sendiri" ucap kaila sambil tersenyum.

"Yaudah aku pulang duluan ya"

Stefan ikut bangkit "aku antar" kaila mengangguk.

Mobil stefan meninggalkan pekarangan rumah kaila. Kaila menunggu El di depan kosnya.

Di rumah El, olla dan frans sedang berbincang.

"Hah jadi El lagi dekat sama cewek di kampus kamu frans" ucap olla antusias.

"Hmm kayaknya sih gitu mbak tapi aku belum tau siapa gadis itu, soalnya lagi sibuk banget"

Olla hanya tersenyum "nggak masalah aku bisa mencari tau sendiri"

Frans hanya menatap olla yang terlihat sangat bahagia saat mengetahui olla pasti sedang merencanakan sesuatu untuk El.

"Emang mbak mau ngapain"tanya frans.

Olla menepuk tangannya dan tersenyum "tenty saja mencari tau gadis yang tengah dekat dengan El"

Frans hanya mengangguk, dia sangat tau bagaimana olla selalu menuntut El untuk segera menikah.

"Sebaiknya mbak nggak terlalu memaksa El untuk menemukan pasangannya sekarang, toh El masih muda mbak" ucap frans.

Olla menatap frans kesal "kamu diam aja"

Frans hanya geleng-geleng kepala saja melihat olla begitu antusias.

🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜🔜

Tim kael= kaila el
Tim stefka= stefan kaila.

Dipilih yuk...

Vomment

Like A Boss (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang