where are you?

76 8 0
                                    

Maaf lama up, aku tidak tau cara mengedit cerita yang gagal terpublis, maafkan aku.





Sudah 1 minggu Seokjin masih dirawat "penyakit apa yang timbul ditubuh Seokjin?" Woojin hanya menatap Yoongi datar, mereka semua berada dirumah sakit, Jungkook yang keras kepala itu meminta untuk menjenguk Seokjin.

"Haish, bukan ada penyakit yang menimbul ditubuhnya, dia mempunyai penyakit yang jarang orang dapati" Taehyung tak tau penyakit apa, Yeonjun berusaha berpikir.

"Mmm... Aku takut salah, dia mempunyai banyak rahasia dan sangat gampang dia simpan, saking banyaknya rahasia Seokjin simpan itu membuat dirinya stress dan mudah mimisan, apakah betul??" Woojin menatap Yeonjun "bagaimana kau tau Yeonjun" Yeonjun tersenyum malu.

"Karna..... Jika aku lihat mukanya, Seokjin seperti menyembunyikan sesuatu, tiap malam aku liat Seokjin seperti menulis sesuatu dan kadang menangis saat dia menulis" Mereka semua menatap Yeonjun "iya, Kookie pelnah lihat Jinnie hyung menulic dibuku, Kookie ingin liat tapi katanya tunggu campai Jinnie hyung pelgi dali kita cemua" Disaat itu hati Yoongi sakit.

Yoongi merasa dia bersalah, dia salah paham dengan adiknya yang bernama Seokjin "a-apakah kita bisa ketemu Seokjin" Woojin menatap mata Yoongi yang suah berkaca kaca "ne, 30 menit" Yoongi tersenyum dan mengajak adik adiknya.

Mereka telah masuk diruangan Seokjin, Seokjin tertidur dengan sangat pulas "hah, dia tidak bangun selama 2 hari, entah kenapa, aku sudah mengecek detak nadi dan jantungnya, dua duanya normal dan berjalan seperti biasa" Yoongi memegang tangan kurus Seokjin "Jinnie, mianhae" Jungkook  ingin menangis.

Jungkook menggeleng agar ia tak menangis "hyung, Kookie mau makan" Mereka semua mengangguk "tapi, tidak boleh bawa makanan" Yoongi hanya terdiam "kalau begitu, karna sekarang sudah 5 menit, sampai sini saja iam jenguk mu" Yoongi mengangguk.

Mereka semua keluar, Woojin menghentikan jalannya dan menatap Seokjin "jaga baik baik dirimu Park Seokjin, aku akan kembali" Woojin tersenyum dan keluar.

Woojin mentraktir kan semua adik adiknya "enak??" Jimin menatap Woojin "hyung mau??" Woojin menatap tangan imut Jimin "tidak, hyung sudah kenyang kok" Jimin memanyunkan mulutnya "tapi Jimin tidak suka" Woojin memutarkan bola matanya.

"Betul tidak suka??" Jimin mengangguk "Yoongi, apakah betul dia tidak suka ramyeon?" Yoongi menatap Woojin dengan mulut penuhnya dengan ramyeon "ne, dia twidak suka ramyeon, dia hanya suka ayam" Woojin menggangguk mengerti.

Woojin menerima ramyeon yang Jimin kasih "hyung..." Mereka semua menatap Jungkook yang sedang makan permen "pelacaan Kookie tidak enak" Woojin pun merasakan yang sama dengan Jungkook "kenapa Jungkook begitu??" Jungkook meminum susu kotak kesukaannya "tentang.... Jinnie hyung, tiba tiba dipikilan Kookie Jinnie hyung diambil" Yoongi menelan air liurnya.

Yoongi tersenyum "mungkin perasaan Kookie saja" Jungkook menggeleng "andwae, Kookie juga melacakan kalau Jinnie hyung panggil Kookie dan Yoongi hyung" Yoongi pun berpikir mana mungkin Kookie bohong, dia tidak pernah berbohong Yoongi berdiri dari duduknya.

"Baiklah, Woojin hyung, berikan kita lagi waktu untuk keruangan Seokjin" Woojin mengangguk "baiklah, kau boleh masuk semau maumu" Yoongi menggendong Jungkook.

Mereka telah sampai diruangan Seokjin, Yoongi gugup untuk membuka ruangan Seokjin.

Klek.

Yoongi membulatkan matanya "Seokjin??" Jungkook pun seperti Yoongi "Jinnie hyung?? Mana Jinnie hyung?!" Woojin pergi memasuki kamar Seokjin "Seokjin!! Mana mungkin kau sembunyi?! Kau diinfus!!" Woojin menatap Yoongi "ayo keruang CCTV" Yoongi mengangguk.

Woojin berusaha mencari ruangan Seokjin "Daenil, apakah kau tau ruangan VVIP yang bernama Park Seokjin" Daenil mengangguk "ne, disini" Woojin fokus mendengar nomor nomor yang Daenil bilang "ini??" Daenil melihat komputer CCTV "ya, yang itu" Woojin dengan cepat menekan CCTV ruangan Seokjin.

Mereka semua melihat CCTV ruangan Seokjin dengan teliti "eh, itukan Jennie nuna" Seketika itu Yoongi terdiam "Jennie, bukannya dia dokter anak??" Yoongi menelan air liur "hyung tau ruangannya??" Woojin mengangguk "bawakan kita kesana!!!" Woojin mengangguk "makasih Daenil" Daenil mengangguk.

Mereka semua telah sampai didepan ruangan Jennie "oh, Woo...." Jennie kaget ketika dia melihat sekerumpulan keluarga Park "oh, ada Jungkook" Yoongi menatap Jennie tajam "Jennie, apakah disini ada Park Seokjin??" Jennie menaikkan satu alisnya "Park Seokjin?? Aku hanya punya pasien bernama Kim Jinseok, dia dipanggil Jin" Yoongi berusaha mengatur nama yang Jennie bilang.

Yoongi tersenyum "oh, maksudmu Kim Seokjin??" Jennie tertawa "tidak, namanya Kim Jinseok" Yoongi tertawa "andwae!!! Nama aslinya Park Seokjin!!! Mana dia!!!" Jennie tersenyum miring "cari saja, kau akan mendengar dia bilang Yoongi Yoongi, ahahaha" Yoongi dengan cepat keluar dari ruangan Jennie.

Yoongi menyuruh untuk semuanya diam, agar dia bisa mendengar dengan baik "hiks...... Yoon...... Hmmm!!!" Yoongi bisa mendengar suara Seokjin, samar Samar itu suara Seokjin.

Yoongi membuka gagang pintu itu, tapi terkunci dari dalam "siapa!!!" Yoongi melihat kebelakang "kau sudah mendapatkan adikmu??" Yoongi menelan air liurnya "ne!! Itu suaranya!!!" Jennie tersenyum miring "jika kau ingin menemui Seokjin, berikan Jungkook dan Soobin" Soobin dengan cepat memeluk Yeonjun dengan erat "tidak!!!" Jennie tersenyum.

Jennie mengeluarkan pistol, Woojin membulatkan matanya "Jennie!!! Bukannya kira dilarang....." Jennie mengarahkan pistolnya kemuka Woojin "bisa diam??" Woojin menelan air matanya.

Yeonjun tak ingin mengarahkan pistol itu ke Jennie, dia akan terekam dari CCTV "hyung, Yeonjun mau pipis, boleh??" Yeonjun ingat jika WC lelaki sama jalannya dengan tempat CCTV.

Jennie masih fokus ke Woojin "awas jika kau keruangan CCTV" Yeonjun berhenti berlari "sungguh, aku sangat ingin pipis" Yeonjun melanjutkan larinya.

Yeonjun telah sampai diruang CCTV "Daniel ahjussi, diruang pasien anak kecil ada Jennie yang membawa senjata tajam" Daenil kaget dan tau jika Jennie membawa anak kecil dan menyamarkan nama Seokjin "baik Yeonjun, makasih atas pemberitahuan mu, aku akan foto dan panggil polisi" Yeonjun tersenyum dan mengangguk.

Yeonjun kembali keruang  dimana hyung hyungnya berkumpul "kenapa kau lama?!" Yeonjun berhenti dan berhati hati dengan pistol Jennie "aku lupa jalan ke WC" Jennie menyimpan pistolnya "KIM JENNIE, ANDA DITANGKAP" Jennie melihat kerumunan polisi.





Jeng jeng jeng, ada fell menegangkannya??? Aku saja bikin sampai kakiku keringat dingin.

My Little Brother | Yoonkook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang