3.

1.1K 82 6
                                    

Votenya juseyoo


***

Author pov

"ada yang ingin ayah tanyakan"

"ada apa?"

"apakah semenjak kejadian itu ada yang dekat denganmu atau mungkin ada yang berteman denganmu, bi-ah?"

"tak ada yah"

"oh ya?,  lalu siapa jungkook-jungkook itu,  apa dia temanmu atau pacarmu?"

"bukan, dia bukan siapa-siapaku"

"syukurlah, ayah takut kau melukai orang lain lagi"

"AYAH SUDAH KUBILANG BUKAN AKU YANG MELAKUKANNYA" kata sinb sambil berdiri dari duduknya

"ARRA,  TAPI KAULAH PENYEBAB IBUMU TIADA,  SEMUA ORANG YANG DEKAT DENGANMU PASTI AKAN MENDERITA"

"TERSERAH,  AKU MUAK DENGAN SEMUA INI"

"HWANG SINB"teriak ayah sinb,  saat melihat anaknya itu keluar dari ruangannya dengan membanting pintu dengan sangat keras.

"argghhh"

***

Sinb pov

Aku segera berlari menuju kamarku,  sesampainya aku langsung menidurkan badanku di singel bedku

Hiks hiks

Apakah sebegitu bencinya ayah padaku?, aku tau akulah penyebab ibu tiada,  tapi bukankah itu ketidaksengajaan?, kenapa ayah begitu padaku. Batin sinb

Aku kembali mengingat kejadian mengerikan yang menewaskan ibu.

Flashback

Saat itu sinb masih berada di kelas 9 JHS dan ia barus saja pulang.

"aku pulang.. "

"ohh,  sinb-ya sini makan malam dengan eomma"

"nanti saja eomma aku harus mandi dulu,  badanku lengket semua"

"eoh, arraseo eomma akan menunggumu"

Selang beberapa menit sinb pun turun untuk makan malam

"eomma, appa eodiseo?"

"appamu ada kerja di luar kota, paling lusa sudah pulang"

Sinb hanya mengangguk aggukan kepalanya.

"eomma, aku selesai"

"eoh, eomma juga, chaa sekarang kau naik ke kamarmu bukankah kau besok ulangan? Kau harus belajar bi-ya"

"arraseo eomma,  tapi aku akan membantumu cuci piring dulu"

"tak perlu"

"aku tidak menerima penolakan eomma"cengir sinb

Ibu sinb hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah anak semata wayangnya itu.

"chaa,  sudah selesai aku akan ke kamar dan belajar, eomma tidurlah juga"ucap sinb saat ia baru saja selesai membantu ibunya mencuci piring.

"arraseo"ibu sinb tersenyum

Saat sinb baru saja akan naik anak tangga yang ke-empat ibunya memanggil.

"sinb-ya"

Sinb hanya menghadapkan kepalanya ke arah ibunya.

"kau harus jadi anak yang rajin dan mandiri,  dan dapat membanggakan eomma dan appa"

Sinb yang bingung dengan perkataan ibunya hanya menganggukan kepalanya.

"chaa,  sekarang naiklah kekamarmu"

"arraseo"sinbpun segera melanjutkan langkah kakinya menuju kamarnya.

Tepat saat pintu kamar sinb tertutup, ibu sinb meneteskan air matanya.

"mungkin hidupku tidak lama lagi ya tuhann"

Sinb pov

Aku masih bingung dengan perkataan eommaku,  tapi ya sudahlah, aku berusaha tidak memikirkannya.

Akupun melangkah kakiku menuju meja belajar dan mencari sebuah buku yang akan aku gunakan untuk belajar persiapan ulangan besok.

"aishh, kemana perginya buku itu,  apa dia punya kaki? Tak mungkin"

Aku terus mengobrak abrikan meja belajarku serta tasku,  tetapi tetap saja tidak ada.

"hmm, coba kuingat tadi siang aku belajar dengan buku ituu....  Seolma..
ARGHH APA AKU MENINGGALKANNYA DI KOLONG MEJAKU?"

dari pada aku terus perang batin,  lebih baik aku segera mengambilnya, ku ambil kunci motor yang berada di atas nakas dan segera melesat.

"EOMMA AKU PERGI KE SEKOLAH DULU ADA YANG HARUS KUAMBIL"

"EOHH,  HATI-HATI BI-YA"

Aku tidak menjawabnya karena aku sudah ngebut dengan motor scoopyku ini.

Sesampainya di sekolah aku segera menuju kelasku dan mengambil bukuku.

Saat aku dalam perjalanan pulang aku melihat sosok berhodie hitam(?) sedang menatapku,  dan menyuruhku mengikutinya.

Karena aku penasaran,  akupun mengikutinya.

Disisi lain..

Author pov

"SINB-YAA"teriak seorang gadia yang masuk ke rumah keluarga hwang

"eoh,  yerin-ah, waeyo?"tanya ibu sinb kepada seorang gadis yang ternyata bernama yerin.

"eomma,  apa ada sinb di rumah?"

"dia sedang disekolahnya, mengambil sesuatu"

"eung,  tapi inikan sudah larut malam eomma,  kalau ia hanya mengambil buku atau semacamnya, harusnya tidak selama ini"

"benar jugaa"

"yerin-ah kau tunggulah disini,  eomma ingin menyusul sinb,  kau jaga rumah yaa"

"ndee, eomma"

"eomma pergi dulu,  Annyeong"

Heran? kenapa yerin memanggil ibu sinb eomma?  Itu karena sinb dan yerin sudah sahabatan sejak kecil.

Tbc

Anyyeong..  Mian disini nda ada sinkooknya mungkin di chapter selanjutnya(?).
Mianhae kalo ceritanya kurang pas 😁

Secret [SINKOOK] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang