Gk jdi nunggu smpe tgl 18 lah, gk sabar Rea tuh mau upnya. Lbih cpt IVAN selesai, lbih cpt EMILIO mulai :v
Oh iya, Rea minta do'a readers dong...
Rea daftar sekolah di SMKN 1 LAMONGAN, smoga ketrima🙏🙏🙏
Do'ain ya temen2🙇***
Gadis itu menatap hamparan perkebunan di hadapannya. Ia tersenyum dengan lebarnya, menunjukkan bahwa kini ia telah bahagia. Tak lama kemudian ia merasa seseorang memeluknya dari belakang. Ia menoleh dan mendapati seorang laki-laki tampan yang menatapnya dengan sorot penuh kerinduan.
"Kenapa ke sini? Gak capek habis perjalanan jauh semalem? Kamu baru sampai loh..."
Laki-laki itu menggeleng sambil mengusap rambut gadis di depannya dengan lembut. "Udah gak capek lagi, udah lihat kamu, jadi capeknya hilang."
Bukannya tersipu, gadis itu malah melotot kesal. "Gombal kriuk kriuk."
Laki-laki tadi nyengir tak jelas. "Aku beneran kangen loh sama kamu."
Tak urung, gadis yang adalah Tsania Asyifa itu tersenyum dan memeluk kekasihnya itu. "Iya iya, aku juga kangen kamu."
Mereka berpelukan di depan indahnya sun rise pagi ini.
"Kenapa nyusul ke sini? Kamu kan tau, bulan depan aku akan pulang ke Indonesia."
Laki-laki itu cemberut. "Aku udah kangen banget sama kamu,"
Tsania terkekeh pelan, wajah laki-laki di depannya ini sangat menggemaskan.
"Gak terasa, ya, sudah tiga tahun aku meninggalkan kalian di Indonesia," Laki-laki itu masih menunggu Tsania melanjutkan kata-katanya.
"Dan sekarang aku juga sudah bahagia. Aku bisa mewujudkan mimpiku, kembali tertawa dan bahagia sama kamu," Tsania terdiam sejenak. "Kadang aku berpikir, ternyata aku se egois ini, ya? Aku bahagia di sini, tanpa tau kondisi dia di sana seperti apa."
Senja tak memotong perkataan kekasihnya, ia hanya ingin kekasihnya itu mencurahkan semua yang ia ingin lepaskan.
"Senja, kamu tau aku sudah memaafkan dia, tapi apa dia tau? Aku merasa sangat egois, meninggalkan dia dengan penyesalannya tanpa tau jika dia sudah dimaafkan," Tsania mengusap setetes air mata yang keluar dari kelopak matanya.
"Cintaku memang tak lagi untuknya, tapi aku selalu berharap agar dia segera menemukan kebahagiaannya."
Senja menarik Tsania ke dalam pelukannya, kemudian ia mengusap punggung kekasihnya itu dengan sayang. "Kamu bisa beri tau dia, Tsan. Biarkan dia tau jika ia sudah dimaafkan, kemudian buat dia menemukan kebahagiaannya."
Tsania tersenyum dalam pelukan Senja, ia mengangguk. Ia senang memiliki Senja, karena laki-laki itu selalu mencintainya dan memberinya kepercayaan penuh. Tak ada sikap posesif, karena Senja percaya jika Tsania tak akan menghianatinya. Tsaniapun tak pernah menuntut perhatian lebih, karena ia tau dunia Senja bukan hanya ada dia, masih ada keluarga dan pekerjaan yang menuntut perhatian Senja. Tsania tak sekekanakan itu, ia hanya ingin saling melengkapi bersama Senja, Senja yang mengenalnya sejak lama. Mengetahuinya luar dan dalam.
"Kita pulang secepatnya, aku akan uruskan penerbangannya." Lagi-lagi Tsania hanya mengangguk patuh.
***
Ivan hanya pasrah saat tangannya diseret paksa oleh anak bungsu tante Caca yang notabenenya merupakan sahabatnya sejak SMA.
Fiko menatap kesal pada Ivan yang seperti ogah-ogahan mengikutinya. Ivan tak tau saja, ia akan mendapat kejutan yang akan membuatnya gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVAN [Completed]
HumorSquel 'Childish Boy' So, yang belum baca 'Childish Boy' ya silahkan dibaca dulu... Monggo... Ini Savage Twins seri 1, oke? *** Ivan Suhanda dan Emilio suhanda adalah saudara kembar dengan sifat yang sama-sama jahil membuat orang tua mereka sering ke...