"Yang ini mau diletakan dimana?"
"Ah, sebaiknya di rak yang ketiga saja. Aku sudah menyisakan tempat untuk buku-buku yang baru datang disebelah sana" Namjoon menambahkan beberapa buku yang sejak tadi dia pegang, " dan tolong letakan ini di meja kasir ya, Jungkook memintaku menyimpan buku ini untuk nya. Nanti sore dia akan mampir setelah selesai mengajar"
Hoseok mengambil buku yang diulurkan oleh Namjoon, lantas menaruhnya seperti apa yang Namjoon katakan padanya. Dari celah buku-buku yang tersusun rapih, Hoseok mengintip Namjoon yang kini sedang menggenggam ponsel dengan telinga tersumpal headsheet. Hoseok tersenyum sedih.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Hoseok kembali mengintip keadaan Namjoon. Pria Kim itu sedang termenung memandangi bunga sakura yang bermekaran dari jendela yang terbuka lebar. Raut wajahnya sendu, sama sekali tidak nampak menikmati pemandangan indah didepannya.
"Namjoon" Hoseok menyentuh bahu sahabatnya itu pelan, "apa yang kau pikirkan?"
Namjoon memutus lamunannya yang mengawang, "aku tidak memikirkan apapun"
Hoseok tidak perlu menjadi sejenius Namjoon untuk bisa menebak apa yang sebenarnya ada dibenak sahabatnya itu,
"Kau sedang memikirkan Seokjin hyung bukan?"
Namjoon memutar kursi rodanya menjauhi Hoseok.
"Tidak" sahut Namjoon dingin
Hoseok berdecak,
"Aku tahu kau pasti berbohong"cetus Hoseok, "kalau memang rindu sana hubungi. Jangan menyiksa dirimu sendiri dengan sok menahan rindu kalau nyatanya kau sekarat begini"
Namjoon melengkungkan bibirnya dan tersenyum hambar, "dan membiarkannya melihat keadaanku seperti ini?"
"Apa salahnya?dia berhak tahu keadaanmu, Namjoon!ku ingatkan kalau kau lupa, dia itu kekasihmu"
"Mantan kekasih" ralat Namjoon cepat, "kisah kami sudah lama selesai" secara otomatis mata Namjoon menatap cincin emas putih yang melingkar dijari manisnya.
"Kau yang menganggapnya seperti itu"tuding Hoseok, "Yoongi hyung bilang sampai saat ini Seokjin hyung belum memiliki kekasih, itu artinya dia juga gagal move on, sama seperti mu"
Ada harapan kecil yang merayap dihati Namjoon begitu mendengar Seokjin masih sendiri, tapi secepat kilat Namjoon menepisnya.
"Dia masih menunggumu Namjoon. Hubungi dia. Paling tidak kau berhutang penjelasan padanya" Hoseok masih mencoba meyakinkan Namjoon.
Pria diatas kursi roda kukuh menggeleng, "Tidak. Biarkan semuanya berjalan seperti ini. Aku tidak mau mengacaukan hidupnya. Toh kami memang tidak akan pernah bertemu lagi"
"Dan jika ternyata kalian bertemu lagi?"
Namjoon mengendikan bahu, "berarti takdir tidak pernah bosan mempermainkanku"
****
"Iya Jungkook, aku sedang dalam perjalanan kesana" Seokjin menjepit ponsel nya diantara bahu dan telinga, sementara tangannya sibuk menjejalkan beberapa barang kedalam tas ranselnya, sementara kakinya melangkah semakin cepat.
"Cepatlah hyung, aku sudah bilang akan mengambil bukunya sore ini, aku takut ada yang lebih dulu membelinya" desak Jungkook disambungan telephone.
Seokjin memutar bola matanya malas, "salahmu sendiri lupa kalau hari ini harus mengajar kelas tambahan, akhirnya aku yang harus mengambilnya"
"Maaf hyung, tapi aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa lagi. Double box pizza?"
"Tambahkan chicken wings pedas, bocah. Toko bukunya lumayan jauh dari kampus ku" gerutu Seokjin,dia tertawa kecil mendengar erangan malas dari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autre Amore
FanficImajinasi random yang sayang untuk diabaikan Cast BTS member BoyXBoy Yaoi cover by @fallinbunny