Part 9

1.2K 63 1
                                    

Mata Elang Ali bertemu dengan mata Hazel milik Prilly. Jujur Ali belum pernah merasakan perasaan ini kepada orang lain kecuali cewek itu

Cewek yang mampu mencuri hati Ali dengan sikap kekonyolannya tapi sekarang ia tidak tau dimana cewek itu berada

"Setelah ini kamu siap siap" ucap Ali dengan singkat

"Hah emang mau kemana" kata Prilly bingung

Tapi sebelum Prilly menjawab Ali sudah lebih dahulu meninggalkannya

Setelah mereka bersiap siap untuk keluar Ali malah mengajaknya ke rumah yang terbilang sangat besar dan luas sedangkan Prilly dibuat bingung olehnya

"Rumah siapa ini kak" tanya Prilly

"Mulai hari inj kita akan tinggal disini" jawab Ali dengan datar

"Tapi kita belum beres beres" ucap Prilly hati hati

"Semuanya udah di urus sama pak iman" jawab Ali santai

Siang hari

Prilly sedang berperang dengat alat dapur nya dengan menggunakan apron doraemon yang mungkin sengaja dibawa oleh pak Iman entah suruhan siapa

Prilly memang suka kartun kucing berwarna biru itu mengingat umurnya yang sudah 24 dia tidak peduli memangnya kalau suka sesuatu harus ingat umur dulu

Setelah selesai memasak Kari ayam Prilly menghampiri ruang kerja Ali tapi belum sampai depan pintu suaminya sudah lebih dulu keluar

"Hmm kak makan siangnya udah selesai " ucap Prilly gugup

"Yasudah ayo kita makan" jawab Ali

Walaupun Ali tidak pernah memuji masakannya tapi ia yakin masakannya enak karena dilihat dari cara makan Ali yang sangat lahap

"Oh iya kak mama sama papa nanti ngajak kita makan malam di luar " kata Prilly memecahkan keheningan

"Hmm" jawab Ali dengan deheman

"Oh iya jangan pernah kamu masuk ke ruang kerja saya " jawab Ali dingin tak terbantahkan

Jujur sebenarnya Ali benci ada orang asing yang masuk ruang kerjanya karna disana terdapat banyak privasi dan hanya Ali yang tau tapi ini bukan orang asing melainkan istrinya

Makan siang pun selesai Prilly mencoba bersih bersih dan mendesain letak furniture rumahnya. Prilly suka hal yang sederhana tapi bisa terlihat mewah dan mampu membuatnya bahagia

"Kak apa kakak yang masukin uang ke ATM aku 60juta" tanya Prilly setelah selesai membersihkan rumahnya

"Iya apa itu kurang" jawab Ali seadanya

"Eng-gak kok kak justru itu kebanyakan " ucap Prilly terbata bata

"Kalo memang ada sesuatu yang ingin kamu beli cukup bilang sama saya karna kamu istri saya dan saya akan berusaha membuat kamu tercukupi " ucap Ali panjang lebar

Prilly merasa senang karna Ali mengakui bahwa ia istrinya
Perasaan yang belum pernah Prilly rasakan sebelumnya tapi ia dibuat sakit karna Ali berpikir apakah Prilly perempuan matrealistis

Ia bukan perempuan seperti itu bahkan uang yang selama ini dikasih om nya ia tabung untuk kebutuhan sehari hari bahkan ia harus bekerja sebagai pelayan restoran tanpa sepengetahuan Om dan kakaknya

Tapi setelah kak Rakha tau dia harus terpaksa berhenti karna dipaksa oleh kakaknya untuk fokus pada kuliah karena ia adalah ahli waris Latuconsina Company yang sesungguhnya

Malam hari

"Aduh aku paki dress apa ya aku kan ga punya dress yang bagus" pikir Prilly melihat isi bajunya dilemari

Sementara Ali yang melihat istrinya pun tau bahwa ia tidak memiliki dress untuk keluar

"Ini pakai dress ini aja" ucap Ali memberikan dress warna putih yang panjang

"Makasihh kak" ucap Prilly menerima gaun Ali

Setelah Prilly selesai merias dia sungguh sangat cantik dengan dipadu make-up tipis yang terbilang sangat natural

Sedangkan Ali mengenakan tuxedo. Ali yang melihat Prilly turun dari tangga dibuat melongo karna istrinya seperti Putri kerajaan

Belum sempat Prilly sampai di tangga terakhir dia terpeleset oleh high heels nya dan berhasil membuat dirinya jatuh dan ditahan oleh Ali sehingga mereka bertatapan sangat lama entah kenapa akhir akhir ini mereka sering bertatapan tanpa ada rasa malu

"Makasih kak" ucap Prilly dengan gugup

"Dasar gadis ceroboh " ucap Ali menyindir

Prilly yang merasa tersindir pun gak enak tapi dia mencoba menghiraukan itu

Selama perjalanan di dalam mobil hanya ada keheningan tidak ada yang mau memulai pembicaraan

Sesampainya di restoran Ali menggandeng Prilly dengan mesra seakan akan ia takut Prilly akan pergi meninggalkannya sungguh posesif ternyata

Sifat yang selama ini tidak pernah dilihat oleh Prilly karena ditutupi oleh sifat dingin Ali kini berhasil ia ketahui bahwa Ali tidak suka apa yang menjadi miliknya di usik oleh orang lain sekalipun istrinya
Sungguh romantis

Semua Akan Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang