Part 17

559 46 9
                                    

Yang terbaik bagi manusia belum tentu terbaik bagi Allah

Ali merasa sangat khawatir melihat keadaan Prilly yang masih pingsan. Apakah Ali mulai mencintai Prilly atau ia hanya merasa iba melihat keadaan Prilly?  Entahlah hanya Ali yang tau isi hantinya

Setelah hampir satu jam Prilly pingsan akhirnya dia sadar

"Eungh" sambil mengerjapkan matanya

"Dimana aku" ucap dia bertanya tanya sambil mengingat apa yang terjadi tadi

"Kamu ada di rumah sakit, tadi kamu pingsan karena belum makan sama sekali" jawab Ali dengan ekspresi datarnya walaupun sebenarnya dalam hati ia merasa khawatir

Melihat perubahan ekspresi Prilly membuat Ali bertanya tanya
Ada apa dengan Prilly kenapa dia terlihat sedih?. Ali tak kuasa melihat Prilly seperti ini ia memutuskan untuk memulai pembicaraan.

"Kalo emg kamu ada masalah, kamu bisa cerita siapa tau aku bisa bantu"

Prilly yang mendengar ucapan Ali pun hanya bisa menangis, ia tak kuasa menahan beban ini sendirian, dunia ini terlalu kejam baginya, ucapan tantenya masih terngiang ngiang di telinganya. Kenapa tantenya sendiri tega membunuh mama nya yg tidak lain adalah kakak kadung nya sendiri?

Kini semakin jelas Prilly merasa dunianya runtuh dan gelap, jujur ia tidak kuat menjalani semua ini rasanya ingin sekali dirinya menyerah menghadapi dunia yang keras ini.

"Kak Prilly gk kuat menghadapi semua ini rasanya Prilly hampir menyerah, apa sih salah Prilly sampek Allah menghukum Prilly dengan berat. Apa belum cukup penderitaan Prilly selama ini kenapa orang yang Prilly anggap sendiri malah ngebunuh mama Prilly" ucap Prilly sambil berlinang air mata

"Kamu harus ikhlas menerima kenyataan ini mungkin ini yang terbaik buat kamu" ucap Ali yang merasa tidak tega ada rasa bersalah dalam dirinya karna tidak pernah bisa jujur bahwa ia tau semuanya karna ini lah salah satu alasan ia mau menikahi Prilly karna ia mau Prilly bahagia.

Baru kali ini ia melihat Prilly serapuh ini ia tau bagaimana sakitnya ditinggal kan oleh orang yang paling ia cintai dan sayangi Ali pun pernah pada posisi itu pada saat kakeknya meninggal

"Kak Prilly mau ketemu orang tua Prilly" ucapan Prilly yang mulai ngelantur

Ali yang mendengar ucapan Prilly pun hanya bisa memeluk sambil berbisik

"Sabar ya aku yakin kamu pasti bisa lewati semua ini"

Prilly yang di peluk pun sempat menegang ia teringat akan kejadian di restoran, kenapa banyak sekali masalah yang datang kepadanya, apakah memang benar semesta tidak mengizinkannya untuk bahagia.

"Kak boleh aku nanya sesuatu ke kakak?"

"Apa?"

"Cewek yang waktu itu di restoran sama kakak siapa?"

Ali yang mendengar ucapan istrinya pun menegang, siapa cewek yang di maksud Prilly, apa itu Feli? Kenapa Prilly bisa tahu? Apa dia juga ada di restoran yang sama?

Oh tuhan ia belum siap mengatakan siapa Feli sebenarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semua Akan Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang