chapter 1

65 18 3
                                    

Aletta menyandarkan kepalanya pada daun pintu yang separuh terbuka dengan perasaan kosong.

Sesekali, dia membolak balikkan buku novel yang dipegangnya tanpa bermaksud untuk membacanya. Teriknya sinar matahari dari luar kelas membingkai bayangan seperti setengah memanjang saat Aletta melemparkan pandangannya jauh kedepan, ke halaman sekolah yang terguyur hujan semalam.

Gadis itu memusatkan perhatiannya kesatu titik hingga pandangannya terarah pada Arrayan sahabat lelakinya yang telah ia cintai sejak kelas 7. Tawa Arrayan bersama Abrisam teman karibnya membuat Aletta ikut merasakan bahagia. Sekarang mereka sudah kelas 8.

Angin yang berhembus menyentak Aletta dari lamunan harapannya, menegur Aletta untuk kembali ke realitas. Ya, bahwa Arrayan hanya menganggapnya tak lebih dari seorang sahabat.

Arrayan dan Aletta saling melempar senyum saat tak sengaja Aletta terpergok oleh Arrayan saat ia sedang memandanginya dari kejauhan.

Aletta menghela napas panjang, berulang kali, untuk meredakan debaran yang membuat jantungnya seolah dapat melompat keluar kapan saja.

*Bel pulang pun berbunyi*

Gadis bertubuh mungil itu menatap pantulan dirinya di genangan air depan kelas. Jilbab panjang yang menutupi rambutnya berulang kali ia benarkan sembari menunggu Arrayan yang akan menghampirinya.

Next cerita===>

Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang