*3 bulan kemudian*
Tidak lama dari kejadian itu Aletta terkena penyakit typus yang mengharuskan dia dirawat di rumah sakit. Saat Aletta sakit, Arrayan dan Abrisam datang untuk menjenguknya.
Entah kenapa Aletta begitu senang melihat kedatangan Arrayan, padahal dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak berharap lagi kepada Arryan.
Dengan okulele birunya, Arrayan menyanyikan lagu kesukaan Aletta. entah angin apa yang membawa Arrayan datang menjenguk Aletta. Yang jelas dari kejadian itu, Aletta masih berharap setidaknya berteman dengan Arrayan.
Tetapi tidak lama kemudian, setelah habis menyanyikan satu lagu untuk Aletta, Arrayan pamit meninggalkan rumah sakit. Kebetulan Aletta sedang sendiri, ibunya sedang membelikannya buah. Abrisam pun menemaninya.
*1 jam berlalu*
Malam yang sangat sunyi. Ditambah hujan deras turun membungkus kota ini. Suara jutaan butir air yang menghujani atap rumah sakit terdengar keras hingga kedalam.
Abrisam yang kebetulan masih setia menunggu ibunya Aletta pulang tiba tiba dia berkata kepada Aletta. "Ta, aku sudah lama suka sama kamu, gimana apakah kamu mau jadi pacar aku?"
Hal yang sebelumnya tidak akan terduga. Abrisam menembak Aletta yang masih terbaring di ranjang rumah sakit.
"Beri aku beberapa hari, kamu tahu kondisiku belum seratus persen sehat." Jawab Aletta. Aletta meminta waktu, dia berjanji akan menjawab pertanyaan Abrisam setelah Aletta pulang dari rumah sakit.
Next cerita ===>
![](https://img.wattpad.com/cover/190670780-288-k416582.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Strangers
RomanceKisah cinta yang tragis membuat Aletta berfikir bahwa lelaki di dunia ini sama. Sejak itu ia hanya mempermainkan lelaki. Dia tidak pernah tulus dengan seorang lelaki. Karna dia tau semua omongan laki laki hanya bullshit. Mereka hanya mampu mengucapk...