*Diperjalanan menuju taman*
mentari menunjukkan senyum kepada Aletta, dedaunan menyambut langkahnya, angin mengawalnya, dan langit yang selalu menemaninya seolah ikut serta dalam kebahagiaan yang sedang Aletta rasakan.
Sudah terlihat punggung Arrayan yang mengenakan jaket bewarna biru dongker, jaket yang mereka beli bersama.
‘’Wahhhh, keren banget kamu pake jaket ini”, puji Aletta untuk Arrayan.
“Ya aku mah pake apa aja keren kalik, emangnya kamu, ini tu bukan Aletta yang Aku kenal tau nggak”, jawab Arrayan dengan menunjuk muka Aletta yang penuh make up.
“Aaaaa ya aku kan pengen tampil beda aja”, belanya
“Tapi Aletta yang aku kenal itu, Aletta yang natural tanpa ada noda dari make up”, ujar Arrayan.
“yaa tapi kan......”, sahut Aletta
Belum sempat Aletta menyelesaikan perkataannya tiba tiba Abrisam datang dan berkata.
“haiii kawan, aku lama ya. Wah Aletta kamu cantik sekali hari ini”, kata Abrisam sambil menatap Aletta.
Dengan wajah yang setengan bingung, Aletta tak menjawab pujian Abrisam. Kenapa tiba tiba Abrisam ada disini, herannya.
*Menggunakan mobil milik Abrisam*
Akhirnya mereka bertiga pergi kesebuah caffe yang terkenal pada masa itu. Masih merasa heran, Aletta tak mengeluarkan kata sedikit pun. Ya, suasana yang sangat membosankan.
Aletta melirik dengan ekor mata. Sepertinya ini memang sudah direncanakan oleh Arrayan sebelumnya. Pikiran yang tak jelas memenuhi otaknya, hingga sampailah mereka di caffe itu.
*di caffe*
“Mau pesan apa kamu Aletta,” tawa Abrisam.
“Aletta mah pesenin air putih sama kentang goreng aja,” jawab Arrayan sambil memasang muka yang mengece Aletta.
“Hahhhh.. Samain sama kamu aja pesennya kayak gitu” jawab Aletta dengan muka kesal.
Setelah lama menentukan makanan yang akan dipesan, akhirnya selesai juga. Saat Abrisam memesan makanan, dengan kesal Aletta bertanya kepada Arrayan, “Kok bisa sama dia si,”
dengan becanda Arrayan menjawab “Hah, apa, kok dia sih manggilnya, pacar sendiri kok dipanggil dia”. Dengan muka kesal Aletta diam, tak membalas yang Arrayan katakan tadi.
Next cerita===>
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Strangers
RomanceKisah cinta yang tragis membuat Aletta berfikir bahwa lelaki di dunia ini sama. Sejak itu ia hanya mempermainkan lelaki. Dia tidak pernah tulus dengan seorang lelaki. Karna dia tau semua omongan laki laki hanya bullshit. Mereka hanya mampu mengucapk...