chapter 8

24 7 0
                                    

"Oke aku akan lupakan Arrayan, tapi tidak bisakah kita tetap menjadi teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke aku akan lupakan Arrayan, tapi tidak bisakah kita tetap menjadi teman. Setidaknya itu masih membuatku merasa dihargai olehnya. Kenapa aku harus menjauhinya. Berat bagiku untuk melupakan Arrayan. Karena memang tidak ada masalah sebelumnya.

Hmmm........ pengen cepet cepet lupa, terus bisa buka hati buat orang lain, lalu bahagia dengan yang mampu menghargai", Gerutunya dalam hati.

Harusnya Aletta sadar kalau memang Arrayan terlalu rumit ia gapai, itu jelas dia tidak akan mendapat cinta yang sejati pada diri Arrayan. Sebab cinta yang sejati akan selalu terlihat sederhana.

Aletta menghela napas panjang. Jari mungilnya yang perlahan menghapus foto foto kenangan bersama Arrayan.

Malam itu, entah kenapa udara begitu dingin. Dinginnya malam itu memeluk Aletta yang tengah mencoba melupakan sahabatnya, Arrayan.

Aletta tahu, semua ini bukan tentang melupakan. Ia sadar, untuk apa dia menangisi Arrayan yang mungkin sekarang sudah bahagia dengan pilihannya. Ya puncak mencintai adalah mengikhlaskan bukan memiliki. Mengikhlaskan dia yang sudah bahagia dengan pilihannya sendiri.

Ucapan ucapan sesalnya mulai hadir. Jika saja Aletta tidak mengenal Arrayan mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Pikiran pikiran yang membuatnya menangis selalu saja datang.

Ia teringat akan janji yang pernah Arrayan ucapkan untuknya "aku ngga akan ninggalin kamu, sampai kapanpun kita akan tetap menjadi teman",

hmmm bullshit!! Aletta sama seperti perempuan yang lain, tidak hanya janji yang ia butuhkan. Melainkan sebuah bukti dari apa yang diucapkan seseorang kepadanya.

Dari awal Aletta memberikan Arrayan kepercayaan, ia berharap Arrayan dapat menjaga kepercayaan itu. Tapi pada akhirnya kepercayaan yang telah susah payah Aletta berikan kepada Arrayan di khianati begitu saja tanpa ada alasan yang kongkrit.

Yaa dia sekarang tahu. Kadang seseorang yang mempunyai peluang besar untuk menyakiti dirinya adalah mereka yang sangat dekat dengannya. Ada masanya dimana orang yang paling dia percayai akan mengkhianatinya.

Dan itu fakta. Dia yakin semua kejadian mempunyai hikmah dan maksud tertentu. Tuhan adalah sutradara yang handal, setiap alurnya tidak ada yang dapat menebak akan seperti apa kelanjutannya.

Next cerita===>

Perfect Strangers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang