"Jika ada satu pertanyaan mengapa aku bisa sebahagia ini, jawabannya adalah satu yaitu kamu."
***
Eunha menyesap kopinya yang kembali ia pesan, senyuman manis terukir di bibirnya begitu melihat Sehun mengikuti pergerakan nya. Raut wajah pemuda itu sedikit terlihat aneh saat merasakan kopi yang ia minum.
"Itu Robusta..." ucap Eunha, "Agak pahit."
Sehun mengecap bibirnya lalu menjulurkan lidah, "Aku tidak tahu jika akan sepahit ini."
Tawa Eunha pecah saat ia baru menyadari jika Sehun belum memasukkan gula kedalam kopinya, "Pahit sekali?"
Pemuda bernama lengkap Oh Se Hun itu mengangguk cepat lalu mendorong cangkir kopi agar menjauh dari dirinya, "Sangat pahit, aku tidak menyukainya."
Eunha menarik cangkir itu agar mendekat kearahnya lalu menuangkan 2 sendok teh gula tebu yang berada didekatnya, "Akan sangat pahit tanpa gula."
Gadis itu mendongak kearah sahabat nya tersebut lalu kembali menahan tawa seraya mendorong kembali cangkir kopi itu kepada Sehun, "Cobalah, pasti rasanya jauh lebih baik."
"Jinjja?"
Eunha mengangguk mantap, "Tentu saja."
Tangan Sehun terlihat sedikit bergetar saat menarik cangkir kopi tersebut, ia melirik Eunha sejenak meminta aba-aba untuk meminum kopi yang berada didepannya. Setelah terlihat anggukan kepala dari Eunha dengan cepat Sehun menyeruput cairan hitam di cangkirnya.
"Bagaimana?"
"Aku menyukainya," jawab Sehun senang.
"Sepertinya kamu harus belajar menakar gula sendiri." Eunha menunjukkan sendok teh miliknya, "Itu takaran gula ku."
"Biasanya kami langsung memesan di Star*bucks, itu juga biasanya hyung yang akan memesan. Aku tinggal menikmati saja."
Eunha menegapkan badannya lalu menatap mata Sehun, "Kamu harus mandiri, toh tidak selamanya kamu jadi anak bungsu."
"Ye, ye. Ara." (Ya, ya, aku mengerti).
"Tidak semuanya harus tetap sama kan?"
Sehun mengangguk, ia tahu jika saat ini Eunha begitu mengkhawatirkan dirinya. Pemuda itu mengenakan tudung hoodie nya saat melihat bayangan dua orang perempuan masuk kedalam Flower house dari pintu kaca dibelakang Eunha, "Mereka?"
"Pergilah seraya aku mengalihkan perhatian mereka."
Meskipun Sehun mengangguk kan kepala tapi sorot matanya terlihat jelas jika pemuda itu belum ingin berpisah dari sahabatnya yang mulai berjalan mendekati beberapa gadis yangmana membawa tas machandise EXO miliknya.
Sebelum beranjak ia memastikan sejenak jika Eunha akan baik-baik saja ketika ia meninggalkan dirinya sendiri di Flower House.
Lagi, pemuda itu meninggalkan Eunha untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You • Osh ✓
Fanfiction[Meskipun udah selesai jangan pelit vote sama komen ya :) ] ✓ [Oh Sehun]💕 Park Eunha memutuskan kembali ke Korea untuk mencari keberadaan teman masa kecilnya. Perpisahan selama 15 tahun itu membuat Eunha melupakan beberapa hal tentang sahabat kecil...