can you vote for this story?
maybe up to 60 votes
(catatan: tulisan bercetak miring Flashback)
Seoul, 29 September 2018
Cup...
"Jaljayo, Chanhae-ya" ucap Jeno setelah mencium kening keponakannya. Yeah... Siapa lagi kalau bukan Park Chanhae.
Setelah melakukan apa yang ia lakukan tadi, ia masih enggan untuk keluar dari kamar tempat Chanhae tidur. Yang ia lakukan hanya menatap wajah polos, dan cantik dari putri kakaknya. Park Chanyeol. Dengan berbagai macam hal di benaknya.
Dia seperti melihat masa lalunya dulu dari Chanhae. Yeah... Dia anak yang tidak pernah diharapkan ada di dunia ini. Itu semua karena apa yang sudah ibunya lakukan. Kakaknya... Saat dia melihat bagaimana cara kakaknya menatap darah dagingnya penuh rasa benci. Rasa benci yang sama saat melihat dirinya.
Chanhae tidak bersalah. Itulah yang Jeno tahu. Dia masih kecil, dan tidak tahu apa-apa, tidak tahu apa yang sudah terjadi sebelum dirinya lahir. Yeah... Keegoisan sang ibu yang dibutakan oleh cinta. Sama seperti dia dulu. Dia tidak tahu kalau kehadirannya membuat seseorang sangat kehilangan orang terkasih.
Andai dia bisa memilih. Dia tidak ingin lahir seperti ini, disini, dan mengakibatkan semua orang menderita.
"Kau harus kuat" itulah yang Jeno katakan saat dia sudah berada di ambang pintu kamar tersebut sambil menatap sedih ke arah Chanhae.
DORR...
Baru tiga langkah dia berjalan menjauh dari kamar tidur Chanhae sebuah peluru meluncur dari arah belakangnya.
"Shit! " umpat Jeno saat berhasil menghindar dari serangan mendadak.
"Siapa kalian?! " tanya Jeno saat melihat orang-orang yang ada di belakangnya. Ada tiga orang yang menggunakan topeng untuk menutupi wajah mereka disana, dan mereka semua bersenjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Back (Chanbaek)|☑️
Ação"Maafkan aku seharusnya aku menolak keputusan itu " "Tidak ada yang perlu di sesali semua sudah terjadi " Park Chanyeol . Setelah bertahun-tahun berlalu dia masih belum bisa melupakan seseorang yang sangat dicintainya. Bahkan sekarang dia telah memi...