"Maafkan aku seharusnya aku menolak keputusan itu "
"Tidak ada yang perlu di sesali semua sudah terjadi "
Park Chanyeol . Setelah bertahun-tahun berlalu dia masih belum bisa melupakan seseorang yang sangat dicintainya. Bahkan sekarang dia telah memi...
Sooyoung duduk di dalam kafe sendirian. Pandangannya kosong menatap kedepan, dia terlihat tak peduli dengan keadaan sekitar yang cukup ramai. Tiba-tiba...
Tes...
"Hiks... " tangisnya pecah begitu saja saat dia mengingat pembicaraannya dengan seseorang tadi.
"Aku sedang hamil. Aku mohon padamu untuk segera menandatangani surat itu "
"Hiks... Hahh... Hiks... " tangisnya semakin lama semakin keras. Saat ucapan itu terngian di telinganya . Bagaimana bisa sahabatnya sendiri melakukan itu padaya? Pikiran itu terus terlihat di benaknya.
Dia tidak menyangka Seo Joohyun. Sahabatnya sedari kecil. Tega melakukan ini padanya.
"Hiks... Hah... Hiks... " dia bahkan tidak peduli saat orang di kafe melihat, dan berbisik saat ini. Perasaannya terlalu sakit.
Apa yang kurang selama ini? Dia tidak pernah menyakiti Seohyun, dia selalu menyayanginya. Bahkan Sooyoung menganggapnya saudara kandung. 'Apa yang salah?! ' pikirannya.
"Hiks... Hiks... " dia bahkan tidak protes saat Seohyun berselingkuh dengan suaminya, dia bahkan tidak marah saat melihat mereka bermesraan atau hal lainya didepan matanya.
"Hiks... " karena dia sadar. Bahwa suaminya tidak pernah mencintainya, dan dia tak bisa memaksakan perasaan orang lain. Walaupun dia sudah membuka hatinya untuk sang suami. Itu semua percuma.
"Hiks... Hah... Hiks... " yang dia pikirkan sekarang adalah bagaimana nasib anaknya kelak? Dia tidak bisa meninggalkan putranya sendirian. Tapi dia juga tidak bisa membawanya pergi bersamanya.
"Sooyoung-ah!" Sooyoung tersentak saat seseorang memanggilnya dari belakang.
"Ah... Nde? " jawab Sooyoung, sambil menghapus air matanya dengan cepat dan menoleh kearah si pemanggil.
"Op... Oppa"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
