Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
"Ah shit, gw menang." Gumam Ara, ia yakin masih terdengar oleh yang lainnya.
"ARA MENANG!!" Sorak semuanya.
Wait! What?! Jisung juga ikutan????
"Bacot anjg." Omel gw. Yang tadinya mereka ada yang loncat loncat sambil salto, ada yang naik naik ke meja terus jatuh naik lagi, terus semuanya langsung memberhentikan aktivitasnya karna omelan Ara.
"Jadi... lo sama Jisung paca—"
"Iya."
"Eh—" Ara terkejut saat tiba tiba Jisung langsung ngambil kedua tangannya dan menatap matanya dengan lembut.
"Ara, sebenernya ini bagian dari rencana kita, gw jadi pacar lo bukan berarti karena game tapi emang gw udah suka sama lo. Jadi... Will you be my girlfriend?" Ucap Jisung sambil sesekali mengelus tangan Ara.
"ICIK IWIR! TERIMA! TERIMA!" Heboh anak 'dream'.
Oh iya btw, di rumah Jaemin memang lagi gaada siapa siapa. Jadi mereka bebas mau teriak, mau salto sambil minum air comberan. Terserah.
Ara melepas genggamannya pada Jisung, Semuanya menatap Ara kecewa.
"Maaf sung, gw ga bisa." Kata Ara sambil menunduk karena merasa bersalah.
"YAHHH" Anak 'dream' bersorak tidak senang, macam 'penonton kecewa'.
"Ga bisa nolak." Ara mendongakkan kepalanya dengan cengiran terhias di wajahnya.
Jisung menatap Ara tidak percaya.
"Beneran?"
"Iyaaa." Ara mencubit gemas pipi Jisung.
"Bohong?"
Ara mendecak, "sebelum gw berubah pikiran nih." Katanya.
"Makasih, Ra." Ucap Jisung sambil memeluk Ara.
Anak 'dream' langsung menyoraki mereka berdua. Ada yang minta pajak jadian lah, ada yang ngeledekin lah. Macam macam deh.
Tapi Ara merasa ada sesuatu yang janggal.
"Entar dulu deh..."
Anak 'dream' langsung memberhentikan aktifitasnya dan menatap Ara bingung.
"Kayaknya ada yang gw lupain deh." Gumam Ara sambil memikirkan apa yang ia lupakan.
Ara menjetikkan jarinya saat ia sudah mengingat sesuatu.
"Jaehyun gimana anjir?????"
"anjir ga kepikiran.."
"Mending sekarang kita ke rumah lo deh, Ra. Coba lo omongin baik baik sama Bang Jaehyun.” Usul Renjun.
"Yaudah yuk sekarang." Kata Jeno sambil bangun dari duduknya.
