11

474 77 10
                                    

𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓮𝓼𝓽 𝓽𝓱𝓪𝓷 𝓢𝓸𝓾𝓻

» "Hah? Wah nekat sih nih anak," Saera memijit pelipisnya, sekarang sudah pukul 22.51 tapi Mingyu belum juga pulang pulang dari kediamannya, lelaki jangkung yang telah menjabat menjadi sahabat perempuan pendiem dan gatau diri itu akhirnya dibiarkan membaca isi chat masuk dari Wonjin, yang tentu saja membuat dua anak itu geger. Sejak tadi, tidak habis-habis Mingyu tertawa dan menggodanya.

"Tapi tadi ketemu loh, biasa aja?" Saera menggeleng lalu mengangkat bahunya.

"Gak tau deh. Gak pake hati kali dia ngirimnya!" Ia lantas merebut ponselnya dari tangan Mingyu.

"Umm, jadi ngarep diseriusin aja nih?" Saera melotot kearah sahabatnya lalu melemparkan bantal sofa yang ada disebelahnya.

"Ngada-ngada deh." Ucapnya tanpa ekspresi, walaupun begitu ia masih tetap tidak menatap Mingyu yang sibuk menjahilinya.

"Loh, udah pulang?" tanya Eomma yang datang ke ruang tengah habis dari kamar.

"Eoh, eomma, emang pas masuk tadi gak kedengeran?" Eomma menggeleng lalu menyapa balik Mingyu karena laki-laki itu sudah menyapanya duluan.

"Enggak, makanya eomma kira kalian masih belum pulang. Emang ada apa?"

"Itu tante-"

"Gak ada apa-apa eomma, appa dimana?"

"Udah tidur tuh, yaudah nanti kalo kamu mau ke atas pager sama pintu depan jangan lupa dikunci ya." Saera mengangguk.

Ibunya kembali memasuki kamar meninggalkan muda-mudi tersebut di ruang tengah. Saera memberi pelototan pada Mingyu, untung saja kamar dan ruang tengah kedap suara. Bisa-bisa kan ibunya tau apa yang daritadi dibahas mereka.

"Duh, licin banget deh mulutnya! Udah sana pulang aja." Kesalnya.

"Mentang-mentang lagi naksir orang, hari ini ngusir sahabatnya, besok apa lagi?"

"***(Saera mengumpat)"

Mingyu terkekeh saja, ia suka menggoda sahabatnya, habis perempuan itu jarang sekali terlihat seperti ini. Kalau bukan hari ini kapan lagi lah ibaratnya.












» Siang-siang begini, kelasnya kedapatan jadwal olahraga, karena panasnya terlalu terik maka olahraga kali ini dilangsungkan di lapangan indoor sekolah.

Saera menghentikan tangannya yang mencoba untuk menguncir rambutnya. Tapi dia masih kepikiran tentang kunciran yang gak ada habisnya menyingkir dari pikirannya.

Sepasang matanya menangkap siluet orang yang menjadi "sumber" atas semua ini.

Ia melihat Wonjin yang sedang bercakap-cakap dengan Yunseong dekat kandang bola arah jam satu dari dirinya. Perempuan itu juga baru tahu, kalau Yunseong anaknya bisa di ajak bicara.

Pamornya Yunseong di sekolah kan sebagai anak yang jarang masuk, masuk juga kalau mau ujian dan hari ujiannya saja. Bisa ditebak, nanti saat festival juga sudah hilang lagi, entah absen kemana.

"Anak-anak, kumpul kesini!" seruan yang disusul bunyi pluit itu menyadarkannya.

Tanpa diduga, saat berkumpul ke arah guru olahraga, matanya dan mata Wonjin beradu. Lalu setelahnya, anak laki-laki itu melempar senyumannya dan mengangkat jempol untuknya.

Vokal bibirnya mengisyaratkan, "Nah, gitu dong!" Saera memutar kedua bola matanya, malah membuat anak laki-laki itu nyengir.












» "Wonjin ya, diem-diem." Mingyu memancing suasana yang tidak diinginkan Saera.

Kali ini Wonjin, Saera, Mingyu, Eunsang, Dongpyo, dan Junho berada dalam bis yang sama menuju perjalanan pulang. Yang tentunya, karena mereka semua pulang satu arah.

Perempuan yang notabenya gak banyak ngomong di mata orang pun kontan melotot ke arah sahabatnya yang duduk disebelahnya. Di depannya ada Junho yang duduk sendirian, dan dibelakangnya ada Dongpyo dan Eunsang. Sedangkan Wonjin? Anak itu duduk di bangku barisan paling belakang yang kosong semuanya. Tentunya, sambil baca buku lain yang ia bawa hari ini.

Wonjin yang tiba-tiba namanya disebutkan, mengalihkan pandangannya ke depan, beberapa diantaranya penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Mingyu juga, menggantungkan kalimatnya.

"Kau nggak diem-diem naksir sama Saera kan?" Lanjut Mingyu.

"Mingyu, berisik!" Kesal Saera yang tidak ingin berkontak mata dengan siapa-siapa sekarang. Junho saja, sampai menengok ke dirinya setelah mendengar celetukan Mingyu. Habis deh!

Bukannya menjawab, Wonjin malah tersenyum. Mau dijawab pun nanti kesannya ambigu. Perasaannya biar dia saja yang tahu kan?

Dongpyo memekik naik beberapa oktaf sampai hampir tidak didengar dan memukul-mukul teman di sebelahnya. Begitulah kalau dia lagi greget. Dia kira akhirnya Minyu sama Saera bakal sejoli sampai akhir cerita, tau-taunya Wonjin nyempil.

"Ak! Sakit Pyo, berasa tau berasa." Komentar Eunsang yang memegangi lengannya yang ngilu ulah sahabatnya.

"Beneran? Wonjin yang naksir kan, bukan Saeranya?" Sekarang semuanya terkecuali Wonjin menengok ke Junho yang baru berbicara.

"Itu yang depan, tolong pedenya kurangin dikit." Celetuk Dongpyo kepada Junho, tentu tidak digubris laki-laki itu.

Mingyu mengangkat bahunya, "Gak tau deh," Ucapnya sambil menunjuk Saera disebelahnya. Emang suka nyari ribut anaknya, untung ganteng, untung pinter, untung sahabatnya, untung tetangganya.

"Sei, serius?" Tanya Junho memastikan.

"Duh kenapa sih!..." Ia tidak bisa berkata-kata sekarang, hanya dapat menatap sinis sahabatnya yang mulutnya licin! Memang sih, Mingyu tidak janji chatnya tidak akan disebarkan ke siapa-siapa. Toh ini juga salahnya, kenapa masalah pribadi begini diceritakan. Tapi gak begini juga, kalo-kalo dia yang kegeeran sendiri sama perasaannya dan Wonjin ternyata biasa-biasa aja gimana.

"Wah gila Sang, mau ketawa tapi takut karma." Oceh Dongpyo yang masih saja aktif. Karena Wonjin dan Saera sama-sama tidak jelas jawabnya, jadi Dongpyo belum bisa ikut membuat desas-desus yang lain.

Sementara, dibelakang, Wonjin hanya berusaha santai dan fokus membaca buku. Padahal dalam dirinya sudah ada yang bergejolak sendiri memengaruhi segala perhatiannya.

Duh, masa gue yang gugup begini deh-Wonjin.

"Gyu, urusan kita belum selesai ya. Awas habis ini!" gumam Saera sambil melirik sahabatnya.

Yang duduk di depan sendiri sebenarnya mendengar yang barusan Saera ucapkan. Makanya ia beralih mengambil ponsel dan earphonenya dari dalam tas dan memakainya.

Now playing -Fine [Taeyeon]














Galau bang Jun? Sini sama...

Tadinya kemarin mau publishnya, tapi baru buka wattpad tengah malam begini ㅠ ㅠ ㅠ enjoy ya!

<Bonus pict random ah>

<Bonus pict random ah>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓮𝓼𝓽 𝓽𝓱𝓪𝓷 𝓢𝓸𝓾𝓻 | 함 원진Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang