tingtong tingtong
Suara bel apartemen berbunyi, Jungkook yang sedang berkutat di dapur menghentikan kegiatannya. Ia melangkah menuju pintu, ia sempat berfikir siapa yang datang sepagi ini.
Jungkook melihat dulu melalui layar intercom, dan disana terpampang sosok ibunya yang menenteng sebuah paperbag di tangannya.
Ia membuka pintu itu, lalu mempersilahkan ibunya untuk masuk. Jungkook kembali menuju dapur sedangkan ibunya hanya mengikutinya dari belakang.
"Ada apa eomma kesini?" ucap Jungkook, tangannya memegang pisau dapur untuk memotong sayur-sayuran.
"Kenapa kemarin kamu gak hadir? appa marah besar" terdengar suara decitan kursi dari belakangnya. Jungkook menghentikan kegiatannya lalu mencuci tangannya di wastafel.
Ia duduk di hadapan sang ibu, yang kini sedang menatapnya. "Bukankah eomma sudah tahu bahwa aku tidak menyukai acara seperti itu? itu hanyalah acara tidak penting bagiku"
Terlihat Minah, ibu Jungkook menghela nafas. Anaknya memang sangat keras kepala, lalu tangannya beralih mengusap lengan Jungkook dengan lembut.
"Kamu pulang ke rumah ya, sekali saja" Jungkook menghembuskan nafas kasar.
"Baiklah, aku akhir pekan akan kesana" ibu Jungkook tersenyum senang tentunya, akhirnya setelah dua bulan lamanya anak itu pulang ke kediaman Jeon.
"Pasti appamu senang, ini ada kue buatan eomma. Eomma harus pergi sekarang" Jungkook mengambil paperbag itu lalu menyimpannya di rak. Setelah itu ia mengantarkan sang ibu ke lobby apartemen.
-love i n paint-
Yeri kini duduk di sebuah halte, bukan untuk menaiki bis. Hanya duduk saja, sekarang ia entah harus pergi kemana. Dia tidak membawa apapun, bahkan sepeser uang pun tak ada.
Langit mulai mendung, padahal ini baru pagi. Angin tiba-tiba berhembus, menusuk kulit Yeri. Ia menggigil kedinginan, tak lama ada sebuah bis yang berhenti di depannya.
Tidak terlalu banyak orang yang keluar dari bis tersebut, Yeri menggeser posisi duduknya. Lalu setelah itu seseorang duduk di sampingnya.
"Yeri!?" merasa terpanggil Yeri lantas menoleh ke sampingnya. Matanya membulat sempurna, dihadapannya adalah seseorang yang sekarang sangat Yeri khawatirkan.
"Seungwan Unnie!" Yeri lantas langsung memeluk Seungwan dengan erat, ia meneteskan air matanya.
"Astaga Yeri! aku nyariin kamu kemana-mana. Ada yang luka? gimana kamu bisa lolos? syukurlah Yer." Seungwan menitihkan air matanya lalu mengusap punggung Yeri dengan lembut.
"Unnie, apa ada yang terluka? coba kulihat, mana mana Un-" Seungwan menghentikan pergerakan tangan Yeri yang sedaritadi mencari luka padahal tidak ada sama sekali.
"Enggak, kemarin Unnie dibawa ke rumah sakit dan tidak ada luka sedikitpun. Hanya pingsan saja, kamu jangan khawatirkan aku seperti itu. Unnie lebih khawatir sama kamu Yer, kamu gapapa kan?" Yeri mengangguk lalu mengelap air matanya dengan lengannya.
Akhirnya Seungwan membawa Yeri untuk menuju apartemen miliknya. Mereka pun menaiki taxi, di perjalanan Yeri terus saja melontarkan kata maaf pada Seungwan. Yeri menangis kembali, lalu memeluk tubuh Seungwan dengan erat.
"Sudah jangan menangis, aku sekarang ada di sampingmu" ucap Seungwan dengan sangat lembut dan membuat Yeri semakin meneteskan air matanya.
-love i n paint-
"Seungwan kemarin masuk rumah sakit" Jungkook yang sedang fokus bermain PlayStation langsung mem-pause game nya. Ia menoleh ke arah Yoongi yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Kok bisa?" tanya Jungkook, sebagai sahabat tentunya ia akan mendengar segala keluh kesah maupum cerita yang dilontarkan oleh Yoongi.
"Dibekap di supermarket, dan gue yakin itu semua gara-gara sahabatnya yang tinggal di apartemennya" Jungkook mengernyitkan dahinya ketika mendengar penuturan dari Yoongi. Cerita Yoongi seperti tak asing di telinganya.
"Dibekap?" Yoongi mengangguk lalu menutup laptopnya, karena pekerjaannya sudah usai.
"Iya, gue yakin yang bekap itu ada hubungannya sama sahabatnya itu yang tinggal se-apartemen sama dia. Misterius amat orangnya, gue sempet curiga juga. Tapi gue gamau Seungwan kecewa kalau gue nyuruh dia buat jauhin tuh sahabatnya" ucap Yoongi panjang lebar, meskipun ia tak tahu bagaimana dan apa yang terjadi pada sahabat kekasihnya itu. Ia sempat merasa curiga dan aneh, entahlah.
"Lo tahu nama itu orang?"
"Yeri, Kim Yeri." Jungkook membulatkan matanya sempurna.
"Lo yakin? Yeri, Kim Yeri?"
"Iyalah, kenapa sih!?" tanya Yoongi sewot karena respon Jungkook yang agak berlebihan membuat Yoongi jadi risih sendiri
Ok, Jungkook sekarang bisa tahu mengenai Yeri dari kekasih sahabat terdekatnya itu. Sepertinya Jungkook akan mencari tahu, siapa Yeri dan apa yang terjadi pada gadis itu. Hingga Yeri bisa diculik oleh orang.
"Thank's bro!" Yoongi terheran-heran, karena Jungkook tiba-tiba berdiri dari duduknya. Mengambil jaket yang disampirkan di sofa lalu memakainya.
Jungkook keluar dari apartemen milik Yoongi, jalannya terburu-buru. Ia segera menuju basement tempat mobilnya di parkirkan.
"Lah kenapa gue bego ya?" Jungkook tiba-tiba keluar lagi dari mobilnya dan kembali menuju apartemen Yoongi. Setelah sampai, ia langsung menekan bel dengan terburu-buru.
"Apa woy! berisik banget!"
Jungkook langsung menarik lengan Yoongi dan menyeretnya menuju basement. "Woy, woy, woy! Kook!"
"Ada apa sih woy!?" tanya Yoongi tapi di acuhkan oleh Jungkook. Jungkook mendorongnya untuk masuk ke dalam mobil miliknya.
"Apartemen Seungwan dimana?" tanya Jungkool sembari menyalakan mesin mobilnya.
"Mau ngapain lo ke apartemen pacar gue!?" tanyan Yoongi sinis.
"Penting banget ini woy!" Yoongi yang kebingungan, akhirnya mengikuti kemauan Jungkook. Ia menunjukkan jalan menuju apartemen milik kekasihnya itu, Seungwan.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan 30 menit mereka sampai di gedung apartemen. Yoongi dan Jungkook memasuki lift, mereka menuju lantai 11 dimana unit apartemen milik Seungwan berada.
Pintu lift pun terbuka, Jungkoook mengikuti Yoongi dari belakang. Setelahnya Yoongi berdiri di depan unit apartemen milik Seungwan.
Yoongi menekan bel beberapa kali, namun tidak ada tanda-tanda Seungwan membuka pintu.
"Yaudah telepon aja Yoon"
"Gimana gua mau nelepon! lo narik-narik gue mana sempet ambil handphone" rutuk Yoongi kesal.
"Yoongi oppa?" Yoongi dan Jungkook menoleh bersamaan pada dua sosok wanita yang berada tidak jauh dari mereka. Seungwan merangkul bahu Yeri.
"Seungwan? ka- loh ada Yeri?" Yoongi menunjuk Yeri dengan jari telunjuknya, sedangkan Jungkook terpaku di tempat.
Jungkook menatap Yeri dengan lekat, Yeri juga balik menatapnya. Perlahan Jungkook jalan ke arah Yeri.
"Jungkook, kenapa ka-" ucapan Yeri terpotong karena tiba-tiba Jungkook memeluk erat Yeri, sambil mengusap surai Yeri dengan lembut.
"Yeri, aku khawatir"
TBC
Halo semuanya!
Maaf ya baru update lagi.
Beberapa hari ke depan, aku bakalan semi-hiatus ya.
Terimakasih💜
KAMU SEDANG MEMBACA
love in paint - jungri
Fanfiction"Wah kamu melukisku! bagus sekali!" Jungkook terkejut karena di sampingnya ada seorang wanita mengenakan dress berwarna peach. Mata jungkook tidak teralihkan pada apapun, dihadapannya adalah wanita yang benar-benar membuatnya jatuh cinta di tempat. ...