Kini Jungkook dan Hanbin berada di dalam satu lift yang sama, sekitar beberapa saat yang lalu mereka memutuskan untuk pulang karena hari sudah larut.
"Siapa nya Yeri lo?" Hanbin mengeluarkan suara hingga Jungkook langsung menoleh ke sampingnya sambil tersenyum miring.
"Lah! lo siapa? maen nyosor aja" Hanbin terkekeh lalu bersedekap, perlahan lift turun menuju lobby. Mereka keluar bersamaan. Tidak lama Hanbin berbicara pelan.
"Kita liat aja, Yeri bakal milih siapa. Dan asal lo tahu, dia lebih kenal duluan sama gue daripada lo" Hanbin berlalu pergi begitu saja, meninggalkan Jungkook yang menatapnya sambil menyeringai.
-love i n paint-
"Darimana saja kau?!" Seohyun terkejut bukan main ketika sang suami memanggilnya dengan nada sinis. Yoonhyeong bangkit dari duduknya, ia menghampiri istrinya yang kini hanya diam berdiri. Yoonhyeong mulai membelai rambut istrinya.
"Aw!" Seohyun memegangi rambutnya yang terasa perih, karena Yoonhyeong baru saja mebjambak rambutnya dengan cukup keras hingga kepalanya mendongak. Seohyun memejamkan matanya seerat mungkin. Ini seperti bukan suaminya, ia berubah total.
"A-ampun ini sa-sakit" lirih Seohyun, air matanya menetes. Badannya melemas dan ia terjatuh. Yoonhyeong mundur perlahan dan tangannya kini meraih pergelangan sang istri. Kini Seohyun diseret, dan dibawa menuju ruangan Yoonhyeong.
Seohyun merintih kesakitan, ahjumma Lee pun tidak bisa berbuat apa-apa ketika majikan nya di perlakukan seperti itu. "Ahjumma Lee! ambilkan sapu!" teriak Yoonhyeong keras, ahjumma Lee awalny diam namun melihat Yoonhyeong yang semakin marah membuatnya takut.
Ahjumma Lee lari menuju dapur, kini Seohyun sudah berada di dalam ruangan. Kini ia terduduk di atas lantai yang dingin, tangannya memerah karena genggaman kuat sang suami.
Sapu kini sudah berada di genggaman Yoonhyeong. "Keberadaan Yeri dimana!? jawab! atau benda ini akan melayang padamu!" Seohyun tetap diam, ia tidak mau memberitahu dimana keberadaan Yeri sekarang. Ia lebih baik disiksa oleh suaminya sendiri demi sang anak.
"A-aku tidak tahu Yoon..."
Dug
Gagang sapu dipukulkan ke punggung milik Seohyun, ia merintih kesakitan. Rasanya tulangnya terasa remuk semua, itu baru pukulan pertama, bagaimana bila Seohyun tetap kukuh pada pendiriannya ia bisa-bisa mengalami patah tulang atau bisa saja hal lain yang berbahaya. Bahkan kematian.
"Yeri dimana?!" tanya Yoonhyeong kini ia berjongkok di hadapan istrinya sendiri. Tangannya mencengkeram dagu Seohyun, "Jawab! dasar istri tak berguna!" ia mendorong badan Seohyun. Ahjumma Lee yang tidak jauh berdiri dari sana tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak kuasa menahan tangis melihat majikannya di perlakukan sangat kejam.
Baru pertama kalinya, Yoonhyeong bisa setega ini pada Seohyun. Emosinya telah mengerubungi jiwa Yoonhyeong, hanya karena kekuasaan ia tega melakukan hal ini.
Yoonhyeong berdiri kemvali kini ia mengelilingi Seohyun yang terkapar kesakitan sambil memegangi punggungnya. Gagang sapu itu kini ia pegang lalu ia ayunkan sambil tersenyum miring.
DUG
"Aw!" air mata meneteskembali membasahi pipi Seohyun. Ia kini terkulau lemas, ia menangkup kedua kaki suaminya itu. "Aku mohon batalkan perjodohan Yeri, agar dia bisa kembali kesini"
Yoonhyeong terdiam sejenak lalu ia mendorong istrinya itu dengan sangat kasar, ahjumma Lee yang sudah tak tahan melihat Seohyun yang terkapar. Ia langsung saja memeluk majikannya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
love in paint - jungri
Fanfiction"Wah kamu melukisku! bagus sekali!" Jungkook terkejut karena di sampingnya ada seorang wanita mengenakan dress berwarna peach. Mata jungkook tidak teralihkan pada apapun, dihadapannya adalah wanita yang benar-benar membuatnya jatuh cinta di tempat. ...