7•° Lupakan ✓

37 2 0
                                    

Setelah malam itu, hari-hari yang dilalui bella dan vino terasa begitu bermakna.

Mereka terlihat sangat bahagia. Vino selalu ada disamping bella, menemani bella, menjaga bella. Vino sepertinya tidak ingin membuat bella terluka dan kecewa.

Sampai tiba saatnya vino, bella, dan dimas lulus dari sekolah dan bella bahagia karena mendapatkan beasiswa di salah satu universitas negeri yang ada di Jakarta, Fakultas bisnis manajemen. Bella ingin membantu papanya melanjutkan perusahaan yang dikelola oleh Herman.

Tiba-tiba handphone vino berdering, vino langsung mengangkat telponnya. "Halo pah.. Iya sebentar lagi vino pulang." seraya menutup telponnya. Vino langsung mengambil kunci mobil dan pulang, sebelum pulang tentu dia mengantar Bella pulang terlebih dulu.

Saat vino sampai dirumah, vino langsung duduk diruang keluarga..

"Vino sepertinya sekarang adalah waktu yang tepat untuk kami memberitahukan kabar ini". Kata papa Radin.

"Apa yang mau papa omongin?", tanya vino.

"Sebenarnya papa dan mama ingin memberitahukan kabar penting ini jauh sebelum kamu lulus, tapi sepertinya saat itu kamu belum ada waktu untuk bicara dengan kami", lanjut Kania.

"Begini vino.. kamu kan tahu kalau kamu adalah pewaris tunggal perusahaan papa, tidak ada siapa pun yang bisa membantu papa mengelola perusahaan ini selain kamu, anak Papa satu-satunya", Radin menarik nafas panjangnya. "Papa sedang membangun perusahaan yang cukup besar di Amerika bersama dengan orang-orang penting yang ada di sana, dan Papa mau akhir minggu ini kita semua pindah ke sana dan kamu juga bisa melanjutkan kuliah disana", lanjut papanya.

Vino terkejut dengan apa yang diucapkan oleh papanya. "Maaf pah.. vino gak bisa!"

"Vino.. Papa sama Mama belum bisa pastikan kapan kami akan kembali lagi ke Indonesia. Karena perusahaan kita sekarang pusatnya yang terbesar ada di Amerika, dan mau nggak mau kita harus pindah ke sana", mama mencoba membujuk vino dengan merangkulnya.

"Vino nggak bisa ninggalin Jakarta, vino mau kuliah di sini aja", tegas vino.

"Papa tahu apa yang buat kamu nggak bisa tinggalin Jakarta."

"Maksud papa?"

"Karena pacar kamu ini kan!?", papa Radin melemparkan kumpulan foto-foto vino dan bella.

Vino terkejut melihatnya, "Darimana papa tau tentang bella?"

"Tinggalkan gadis itu!!"

"Papa nggak berhak melarang aku untuk dekat sama siapa aja!!", Protes vino.

"PAPA BERHAK MELARANG KAMU, KARENA KAMU ANAK PAPA!!"

"NGGAK PAH!! AKU NGGAK MAU!!"

"Kamu harus nurut apa kata Papa!"

"Nggak pah! vino nggak bisa ninggalin Bella!", tegas vino.

"Kamu nggak tahu pacar kamu itu berasal dari keluarga mana!? dan bagaimana asal-usul keluarganya?"

"Maksud papa?"

"Nanti kamu akan tau sendiri".

"Vino mencintai bella pah!".

"Tapi kamu nggak bisa berhubungan sama dia!" Papa radin mengalihkan pandangannya.

"Kenapa pah?? kasih tahu aku apa alasannya?"

"Saat kita sudah pindah ke Amerika, disitu nanti akan Papa jelaskan semuanya." Radin kembali menatap vino.

"Vino nggak ngerti gimana jalan pikiran papa!"

Because Of You [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang