ALIKA '01

31 6 4
                                    

"GOOD MORNING"

"MORNING PRINCESS"

"MORNING BOCIL"

"PAGI"

Senyum Alika terbit mendengar balasan dari Sang Kaka sulung nya yang terkesan dingin itu

"Aku seneng Kaka bales sapaan aku" katanya sambil duduk dan mengambil selembar roti

"Oh"

Aku tetep tersenyum mendengar ucapan dari bang Bima. Itu adalah suatu perkembangan bagiku karena bang Bima jarang sekali seperti ini

"Sekarang kamu sarapan dek, 15 menit lagi pak alim anterin kamu ke sekolah"

"Siap bun"

"Bun, Iyan berangkat dulu" Ryan berucap sambil berdiri menghampiri sang bunda yang sedang menyantap sarapan pagi nya

"Hati hati ya, jangan lupa sholat"

"Si..."

"Berhenti ngebohong, kalo sholat ya sholat kalo engga ya engga." Sahut bang bima

"Hehe"

"Yoda Iyan berangkat,  Assalamualaikum"

"Waalaikummussalam" ucap kami bertiga. Setelah kepergian bang Iyan keadaan kembali hening. Tak ada yang memulai percakapan baik aku, bunda, dan bang Bima. Bahkan detak jam dinding sampai terdengar keras

Aku yang tidak tahan seperti ini akhirnya menyudahi sarapan ku dan berpamitan kepada bunda tak lupa bang Bima yang hanya di balas dengan deheman saja. Tak ambil pusing karena sudah terbiasa aku pun memanggil pak alim untuk segera mengantarku

Arina menatap anak sulungnya "kapan kamu berhenti bersikap seperti ini ibas?"

"Ibas"

"Stop nyebut nama bodoh itu bunda"

"Baiklah. Tapi, Bima bunda mohon kepadamu berhenti bersikap acuh terhadap adik bungsumu" tutur Arina

"Keadaan yang memaksa"
jawab Bima sambil berdiri menghampiri bundanya lalu duduk dengan kaki di tekuk satu "sampai sekarang bahkan Bima belum bisa memaafkan dia yang memang penyebab kepergian papa" ucap Bima lalu mencium punggung tangan sang bunda dan melenggang menuju garasi rumah

Arina beranjak menuju kamarnya. Dia mendekati meja kecil yang berada tepat di sisi kanan tempat tidur

"Mas. Lihatlah. Lihat mas. Anak kebanggaan mu 'ibas' mas. Dia sekarang sudah tumbuh menjadi lelaki yang gagah dan tampan. Tapi, aku tak suka dengan sifat mu yang menempel di tubuhnya. Pendendam dan pemarah" Arina berucap sambil memandangi wajah sang suami yang berada dalam bingkai foto yang ia pegang. Arini hanya bisa memandangnya, dia tidak bisa mendatangi makam suaminya yang sudah menemani selama 15 tahun karena sedang berhalangan.

"Aku selalu mencintaimu"

                           
                             🌬🌬 🌬

'Alo ka'

'Paw Paw'

'Wangi banget anjai'

'Say hello dwongg'

'body nya unchhh'

'Judes ih'

'Cutee'

'Ka folbek dong'

Aku menyambut sapaan mereka dengan akrab dan ramah. Membalas dengan senyuman dan sesekali memperhatikan deretan gigi putihku. Aku terhenti karena merasa ada yang menahan tas ku dari belakang
"Nih. Buat lo"

Aku memutar badan ketika melihat dua buah coklat yang di sodorkan kepada ku "Ambil" katanya lagi. Aku terdiam sesaat, aku belum menyadari sudah banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian ini, bahkan sebagian ada yang merekam
"Siapa"

Lelaki tersebut mengangkat satu alisnya, baru kali ini ada yang nolak pemberiannya?

"Kenalin, nama gua Bagas. Murid pindahan" jelasnya dengan muka yang terlihat sedikit songgong

"Oh gitu"

"What? Respon lo gitu aja?"

"Emang kenapa?"

"Banyak cewe diluaran sana yang pengen di posisi lo sekarang"

Huuuuuuuuuuu

Aku menoleh ke kiri dan ke kanan ternyata sudah banyak siswa siswi yang mengerubungi ku sehingga terbentuk lingkaran "jadi lo nolak?"

Aku menatap lelaki ini, heran.

"Heiiii! Kalian semua ngapain disitu!! Bubar!! Masuk ke kelas masing masing!!" Sekejap mata seluruh penghuni koridor berhamburan kesana kemari menyelamatkan diri dari guru killer tersebut

"Alika kenapa masih disitu?" Aku langsung tersadar ketika Pak Wawan menegur ku "i-yaa pak"

"Siapa kamu?"

"Saya Bagas Pratama, murid pindahan pak"

"Baiklah, ikuti saya"

Bagas mengikuti langkah guru yang memakai peci tersebut. Selama perjalanan Bagas memikirkan gadis tadi. Bahkan ia belum mendapatkan nama gadis itu. Baru kali ini ada yang menolak pemberian nya.Lalu, senyum miringnya tercipta.

"Mainan baru"

                              🌬🌬🌬


















Gimana? Gimana ?
Puas dengan hasilnya?
Pas-pasan banget ya?
Banyak nanya ni gua wkwk😭
Semoga suka yaa😌
Dukung aku dan selalu VoMent😘😋

AlikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang